Suasana ramai di ruang makan begitu menghangatkan hati Arum. Semenjak Jisoo pindah ke sekolah yang baru dan bertemu teman-teman yang sangat baik membuat Arum sangat bersyukur atas kehadiran mereka. Dia juga sangat berterimakasih kepada Hanna karena sudah mau menerima keluarganya dalam kondisi apapun, bahkan dengan senang hati membantu putrinya.
Dia tersenyum mengingat momen menggemaskan antara Taehyung dan Jisoo saat berada di kampus tadi, untuk pertama kalinya dia melihat tatapan Jisoo yang sedang jatuh cinta. Dalam hati dia berdoa semoga hubungan keduanya berjalan lancar dan selalu penuh cinta. Semoga saja nasib buruknya tidak tertular kepada Jisoo.
"Rum, kenapa bengong?" Hanna mengusap pundak Arum yang sedang termenung.
Arum tersadar, dia pun menolehkan kepalanya kesamping dan menatap Hanna dengan tersenyum tipis. "Teringat pertemuan Jisoo sama Taehyung tadi, mereka cocok banget yaa,"
"Aku baru pertama kali liat Jisoo jatuh cinta, rasanya aneh tapi aku bahagia, Han." Lanjutnya.
Hanna ikut tersenyum, "Taehyung juga gitu Rum, berdoa aja semoga hubungan mereka makin kuat ya, biar kita besanan."
Arum mengangguk setuju, dia pun kembali membantu Hanna dan Sarah yang sedang menyiapkan makan malam. Ya, mereka mengadakan makan malam bersama sebagai bentuk syukuran atas kelulusan Jisoo, di samping itu acara makan malam ini juga sebagai bentuk kepulangan Taehyung setelah sukses merintis karir nya di luar negeri.
Sementara itu di halaman belakang, tiga orang laki-laki tengah berkumpul sembari ditemani beberapa minuman bersoda. Tiga orang sahabat itu kembali berkumpul setelah sekian lama.
"Lo keren banget sih Jung, nama lo udah mendunia sama kayak mantan lo." Ucap Taehyung yang mengikuti perkembangan karir sahabatnya.
"Bener, cita-cita yang dia idam-idamkan akhirnya terkabul. Gue jadi kasian sama Somi yang harus gantiin posisi lo." Timpal Jimin.
"Somi gantiin posisi gue cuman sementara, gue juga ga tega liat dia kubur cita-cita nya." Jungkook benar-benar sangat merasa bersalah tetapi untuk yang satu ini biarkan dia egois.
"Sampai kapan?"
Jungkook terdiam mendengar pertanyaan dari Taehyung, benar, sampai kapan Somi akan menggantikan nya? Apakah sampai dia berhenti di dunia musik? Tapi apakah dia bisa berhenti dari pekerjaan yang sangat dia cintai?
"Gue harap rasa sesal nya jangan lo rasain aja, tapi lo juga harus berkorban buat Somi yang udah gantiin posisi lo." Jimin menepuk pundak sahabatnya itu sebagai bentuk dukungannya.
"Makasih udah nasihatin gue."
Mereka mengalihkan pandangannya saat melihat tiga orang gadis datang dengan sesekali tertawa. Taehyung terpaku melihat tawa Jisoo yang sangat jarang sekali terlihat bahkan hampir tidak pernah, itu karena mereka terpisah jarak jadi dia kehilangan banyak momen bersama Jisoo, dia juga tidak ada di sisi Jisoo disaat gadis itu berada dititik terendah dalam hidupnya.
"Disini kalian ternyata, kami boleh gabung ga?" tanya Rosse.
"Boleh, duduk aja."
Mereka pun ikut bergabung. Suasana tiba-tiba berubah menjadi canggung, pasalnya setelah kejadian pelukan di kampus tadi, Jisoo tidak lagi bicara dengan Taehyung bahkan untuk melihat pria itu pun dia menjadi enggan, karena dia benar-benar malu dengan tingkahnya yang menangis di pelukan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE GIRL [ON GOING]
Teen FictionBenang kusut yang terjadi antara dirinya dan sang Ayah mampu merubah watak Jisoo dari yang dulunya gadis periang dan memiliki senyuman yang indah menjadi gadis dingin dan tak berperasaan. Senyuman yang dulu sangat sering dia tampilkan sekarang tidak...