Bel pulang pun berbunyi. Sorakan kegembiraan terdengar dipenjuru sekolah tak terkecuali kelas XII IPA 3 yang terkenal dengan kehebohan nya. Jisoo menghela nafasnya, dia menatap ke sekelilingnya, kenapa mereka begitu histeris dengan bel pulang sekolah? Sebenarnya Jisoo juga senang dengan bel pulang tetapi tidak se histeris itu juga.
Yap! Jisoo telah kembali ke setelan pabrik. Dia tidak lagi menampakkan senyuman yang terciduk oleh Taehyung tadi, bahkan Jungkook sampai mengira Taehyung berbohong. Padahal yang dilihat oleh Taehyung benar-benar nyata adanya.
"Padahal gw udah seneng loh tadi." Jungkook menyandang tasnya dengan lesu.
"Sumpah, Kook! Gw beneran liat Jisoo senyum, masa Lo ga percaya sih!"
Taehyung pun melirik Jisoo yang sedang mengemasi barang-barangnya, dalam hati dia bertanya-tanya kenapa Jisoo mengelak? Padahal melihat reaksi Jungkook yang begitu senang sekaligus terharu, pasti itu suatu hal yang sangat dinantikan Jungkook.
"Kook, pasti ada alasannya kenapa Jisoo kayak gitu kan?" Tanya Taehyung dengan serius. Jimin yang tak sengaja mendengar pertanyaan Taehyung, ikut mendekatkan diri kepada Jungkook.
Jungkook menatap Taehyung lalu mengalihkan pandangannya ke depan, dimana Jisoo tengah berjalan meninggalkan ruang kelas. "Ada. Tapi gw ga bisa cerita, karna gw udah janji sama Jisoo buat ga cerita ke siapapun."
Taehyung dan Jimin hanya bisa diam. Benar! Memangnya mereka siapa? Lagipula itu privasi Jisoo, kalau mereka memaksa Jungkook untuk mengingkari janjinya kepada Jisoo, mereka akan bermasalah dengan Jisoo. "Gapapa, suatu saat Lo atau Jisoo pasti akan cerita sama kita." Ucap Taehyung dengan yakin.
"Kenapa Lo bisa seyakin itu?."
"Yang penting yakin aja dulu, Lo gimana sih Jim!" Taehyung bergegas keluar kelas sambil merangkul Jimin.
"Lah, kok gw?" Tanya Jimin yang pasrah dirangkul Taehyung.
Jungkook hanya menggelengkan kepalanya mendengar perkataan random Taehyung, tapi setelah dipikir-pikir apa benar kalau suatu saat dia atau Jisoo akan siap bercerita? Mengingat Taehyung yang sepertinya semakin penasaran dengan Jisoo.
"Gw harap Lo tulus sama Jisoo." Lirihnya sembari memandang punggung Taehyung.
____________________
Dari pulang sekolah sampai malam hari Jisoo tidak keluar dari kamarnya, dia juga makan malam dikamar sesekali sang Ibu menemaninya yang sedang fokus belajar.
Arum mendorong perlahan pintu kamar Jisoo, dia melihat anak gadisnya yang begitu fokus belajar mengingat besok adalah hari pelaksanaan olimpiade yang diikuti putrinya. "Sayang, Ibu bawain susu hangat buat kamu."
Jisoo mengalihkan pandangannya, dia melihat Ibunya yang duduk di kursi roda itu dengan nampan diatas pahanya. "Bu, kenapa ga panggil Jisoo aja?", Tanya Jisoo sembari berlutut didepan Ibunya.
Ibu membelai rambut Jisoo, "Kamu kan lagi belajar, tapi jangan terlalu lama memandang layar komputer ya sayang, nanti mata kamu sakit."
Jisoo tersenyum hangat, mendapat perhatian kecil dari Ibunya seperti ini membuat hatinya tersentuh. Lalu pikirannya beralih ke sang Ayah, tidak terbayang betapa bahagianya Jisoo kalau Ayahnya juga memberi perhatian seperti ini padanya.
"Kok melamun? Ayo diminum susunya." Jisoo menganggukkan kepalanya lalu meminum susu tersebut sampai habis.
Ibu membersihkan sisa susu diujung bibir Jisoo, dia pun tersenyum lalu menjatuhkan kepalanya kepangkuan sang Ibu. "Jangan terlalu memaksakan diri ya, sayang. Kalau kamu capek istirahat aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE GIRL [ON GOING]
Roman pour AdolescentsBenang kusut yang terjadi antara dirinya dan sang Ayah mampu merubah watak Jisoo dari yang dulunya gadis periang dan memiliki senyuman yang indah menjadi gadis dingin dan tak berperasaan. Senyuman yang dulu sangat sering dia tampilkan sekarang tidak...