Jisoo menarik selimut untuk menyelimuti sang Ibu yang sudah tertidur lelap. Setelah perdebatan panjang yang terjadi antara dia dan sang Ayah tiba-tiba saja Ibu nya drop dan jatuh pingsan.
"Makasih Jung, udah panggilin dokter." Ucap Jisoo seraya memandangi wajah sang Ibu.
"Lo ga perlu terimakasih, kalau ada apa-apa, Lo bisa andelin gw."
Jisoo pun mengalihkan pandangannya kesamping dan melihat Jungkook yang sedang menatapnya begitu khawatir. Dia pun melengos lagi-lagi Jungkook melihatnya dengan tatapan kasihan seperti itu.
"Ekspresi Lo kenapa begitu?", tanya Jungkook saat melihat Jisoo memutar bola matanya. Bukannya menjawab, Jisoo malah beranjak dari tempat tidur Ibunya dan pergi keluar kamar meninggalkan Jungkook yang kebingungan.
"Dosa apa yang gw lakuin dulu sampai-sampai dapat sepupu aneh kayak dia." Gumam Jungkook. Tiba-tiba dia teringat masalah yang menimpa sepupunya itu, bergegas dia keluar dan menghampiri Jisoo yang sedang berada di dapur.
"Jis? Lo--"
"Ga perlu gw bahas pasti Lo udah tau." Potong Jisoo seraya meneguk minuman dinginnya.
"Ya tapi tetap aja gw pengen Lo cerita sama gw, pas Somi ngechat gw tadi, gw langsung buru-buru kesini. Gw khawatir sama Lo, Jis." Jisoo menatap Jungkook dengan tatapan datarnya, dia tau Jungkook kesini pasti khawatir dengannya, tapi dia tidak mau semua masalah yang menimpanya harus Jungkook ketahui. Lebih tepatnya dia malu. Malu dengan kondisi keluarga nya, malu dengan Jungkook yang selalu melihat sisi lain dari Jisoo, Jisoo yang berbeda ketika disekolah dan di rumah.
"Makasih karna udah khawatir sama gw, tapi gw bukan anak kecil yang perlu Lo khawatirin."
"Bagi gw Lo Jisoo yang memakai seragam putih biru yang nangis sesenggukan di pelukan gw." Ucap Jungkook sambil tersenyum mengecek.
"Aduhh!!!." Jungkook mengusap hidung nya yang kena lemparan sandal Jisoo.
Dengan kesal Jisoo pun pergi ke taman kecil yang ada di halaman belakang rumah nya, tempat dimana dia menenangkan diri. Tempat itu sudah dia rawat sejak masuk SMA, bersama Ibunya dia menanam berbagai macam bunga. Ada juga kebun kecil yang ditanam sendiri oleh Ibunya, meski dengan kondisi yang seperti itu tidak menghambat sang Ibu untuk melakukan aktivitas yang beliau sukai.
"Makin bagus ya taman nya."
"Ya iyalah, gw sama Ibu yang rawat." Sahut Jisoo sembari duduk disebuah ayunan diikuti Jungkook yang juga naik ayunan disebelah Jisoo.
"Btw, Lo habis darimana? Rapi amat. Katanya buru-buru, ga mungkin Lo sempatin pake jeans gini." Sambung Jisoo, setelah menyadari penampilan Jungkook yang begitu rapi.
"Habis dari rumah Taehyung." Jawab Jungkook, dia pun menanti reaksi dari Jisoo dan benar saja kepala Jisoo refleks berputar kearah Jungkook yang berada disebelahnya.
Jungkook pun menahan senyumnya, entah kenapa dia merasa kalau Jisoo mungkin tertarik dengan Taehyung. Sedangkan Taehyung tidak usah ditanya lagi, tanpa laki-laki itu bercerita kepadanya dia sudah tau kalau Taehyung menyukai Jisoo.
"Oh." Jawab Jisoo dengan cuek. Dia mengutuk kepala nya yang bergerak secara refleks.
"Oh?." Tanya Jungkook heran, dia mengharapkan respon yang lebih dari Jisoo tapi perempuan itu malah menjawab 'oh'.
"Terus gw harus jawab apa?."
"Ya, Lo nanya kek. 'ngapain ke rumah Taehyung? Terus kenapa dia ga masuk sekolah tadi?' gw kira Lo bakal nanya itu." Jisoo memutar bola matanya mendengar perkataan Jungkook barusan. Ya benar saja dia akan bereaksi seperti itu, dimana mau ditaruh mukanya kalau dia merespon seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE GIRL [ON GOING]
Teen FictionBenang kusut yang terjadi antara dirinya dan sang Ayah mampu merubah watak Jisoo dari yang dulunya gadis periang dan memiliki senyuman yang indah menjadi gadis dingin dan tak berperasaan. Senyuman yang dulu sangat sering dia tampilkan sekarang tidak...