Air hangat memang sangat cocok untuk mandi di malam hari. Jisoo mengguyur seluruh tubuhnya, hari ini dia benar-benar lelah. Energi nya terkuras habis karena banyak berinteraksi dengan orang-orang diacara kelulusannya tadi. Wajahnya juga terasa kaku karena harus senyum terpaksa di depan kamera.
Setelah memakai bathrobe, gadis itu melangkahkan kakinya menuju meja rias. Dia mengeluarkan hairdryer yang ada di dalam laci meja riasnya, gadis itu kini sibuk mengeringkan rambutnya. Tanpa sengaja pandangan gadis itu terpusat pada salah satu laci yang terkunci, disana ada surat dari Taehyung yang belum dia buka sampai sekarang.
Jisoo memilih tetap melanjutkan aktivitas nya, tetapi lagi-lagi rasa penasaran itu memaksanya untuk segera menyelesaikan aktivitas nya. Meskipun rambutnya masih lembab, Jisoo memilih untuk membuka laci tersebut dengan kunci yang ada didalam tas yang dia bawa ke acara tadi.
Dia menggenggam kotak itu dengan perasaan gamang, dia benar bertanya-tanya apa sebenarnya isi didalam kotak itu? Sampai-sampai laki-laki itu mengatakan jika didalam sini ada seluruh perasaan nya.
Perlahan tangan gadis itu mulai membuka kotak yang berwarna coklat bermotifkan bunga. Hal pertama yang dia lihat adalah secarik kertas, Jisoo pun meraih kertas tersebut dan mulai membacanya.
Untuk Jisoo.
Gue sangat-sangat berterimakasih banget sama ayah lo karna udah pindahin lo ke sekolah yang gue tempati. Lo tau kenapa? Karna dengan kehadiran lo, hati gue yang tadinya kosong, hampa, dan ga berpenghuni, kini semua ditaklukkan sama lo. Gue sangat bersyukur dengan kebetulan itu, tapi gue berharap kebetulan itu menjadi jalan untuk kita berdua. Lo pasti merinding kan bacanya? Maaf ya gue ga bisa ngerangkai kata-kata romantis buat lo, karna ini juga baru pertamakali nya buat gue.
Ucapan gue yang waktu di kamar lo itu, benar adanya, Jis. Perasaan gue, hati gue, dan pikiran gue, semua tentang lo. Mungkin lo ga percaya karna kepercayaan lo udah di patahin sama orang yang memiliki peran penting di hidup lo, tapi bisa kasih gue kesempatan buat ngebuktiin kalo semua laki-laki itu ga seperti ayah lo?
Tujuan gue pindah keluar negeri itu cuman satu, yaitu ingin merebut hak keluarga gue. Gue ga akan lama, lo bisa nunggu gue? Enggak, lo harus nunggu gue Jis. Tapi, gue boleh tau tentang perasaan lo ga? Gue pengen tau apa yang lo rasain saat didekat gue, gimana tanggapan lo tentang gue? Boleh Jis?
Satu lagi, kalo suatu saat ada laki-laki yang berhasil dekatin lo, gapapakan kalo gue tetap memaksakan diri buat lo jadi milik gue?
Gue tunggu massage dari lo, Jis.
Kim Taehyung.
Pikiran gadis itu menerawang jauh, dia masih mencoba mencerna isi surat tersebut. Dia bukan orang yang peka terhadap kalimat-kalimat tersirat, tetapi dia paham maksud dari laki-laki itu yang mengatakan bahwa dia telah menaklukkan hati nya. Apalagi Taehyung sudah menyatakan perasaannya, yang menjadi pertanyaan di benaknya, hak apa yang ingin dia rebut?
Jisoo memutuskan untuk bertanya langsung kepada bunda Hanna, sekarang yang ada dipikirannya, apakah benar, bahwa suatu saat akan ada laki-laki yang berhasil mendekati nya? Kalau iya, dia harus mengambil sikap seperti apa? Jisoo pun menghela nafas panjang, serumit inikah untuk menjalin sebuah hubungan?
"Apa yang gue rasain didekat Taehyung?" lirihnya, dia pun bingung dengan apa yang dia rasakan, yang jelas sekarang dia merasa kehilangan, benarkan? Buktinya hatinya merasa sedih disaat kepergian Taehyung.
"Gue ga tau Tae, tapi yang jelas, lo juga memenuhi pikiran gue semenjak lo nyatain perasaan lo."
Lama bergelut dengan pikirannya, Jisoo memutuskan untuk melipat kembali surat itu, tanpa sengaja netra nya menangkap sebuah polaroid, didalam foto itu ada dirinya dan Taehyung yang sedang makan berdua di kantin. Didalam foto itu, Taehyung tampak sedang memperhatikan nya sedangkan Jisoo tengah menikmati makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE GIRL [ON GOING]
Ficção AdolescenteBenang kusut yang terjadi antara dirinya dan sang Ayah mampu merubah watak Jisoo dari yang dulunya gadis periang dan memiliki senyuman yang indah menjadi gadis dingin dan tak berperasaan. Senyuman yang dulu sangat sering dia tampilkan sekarang tidak...