Boleh author minta bintang nya?
Makasiii(ʘᴗʘ✿)
Part ini mengandung bawang🙏
____________________
Setelah acara pengumuman selesai, semua dibubarkan. Diluar aula, masih banyak siswa-siswi bahkan beberapa orang tua murid yang sudah menunggu anaknya. Ditengah keramaian itu, Jisoo dapat melihat Nayeon dan Taehyung yang dikerubungi teman kelas mereka, sepertinya mereka sedang memberikan ucapan selamat ada juga yang berfoto-foto dengan keduanya.
"Eh, kelas kita kan ada juara 3 nya juga. Jisoo mana ya?" Tanya Jennie dengan celingak-celinguk mencari Jisoo.
Jungkook pun baru menyadari jika Jisoo tidak ada bersamanya. Alhasil itu membuat Jungkook panik, seketika dia ingat pasti sekarang Jisoo sedang sedih karena hasilnya mengecewakan.
"Jisoo itu keren banget loh, juara itu cuman sekedar gelar aja, liat aja nilainya yang udah mencapai 97 koma sekian untuk juara 3." Imbuh Rosse dengan menggebu-gebu. Andai dia diposisi Jisoo, pasti mami papi nya sangat bangga padanya.
Disisi lain, Jisoo sudah berada diluar gerbang sekolah. Ponselnya bergetar, dia melihat panggilan yang baru saja masuk, 'Ibu Aku' nama kontak tersebut tertera dilayar ponselnya. Jisoo hanya bisa menghela nafas berat, dia sudah menebak apa yang akan terjadi.
Sebuah mobil Hyundai Palisade berhenti didepannya. Sang supir keluar dan segera membukakan pintu untuk Jisoo. Setelah masuk kedalam mobil dia tidak sengaja melihat Jungkook yang tengah berlari dengan gelisah. Jungkook pasti sedang mengkhawatirkan dirinya.
Ting!
Satu pesan singkat masuk.
Jungkook
Jis, Lo dimana?
Jisoo cukup lama terdiam, sampai akhirnya jarinya mengetik sesuatu di keyboard nya.
Anda
Toilet, knp?
Jisoo sengaja berbohong agar Jungkook tidak menyusulnya ke rumah. Dia tidak mau Jungkook melihat sisi lemahnya untuk kesekian kalinya. Biarlah dia menghadapi masalahnya sendiri.
Ting!
Jungkook mengirimkan pesan lagi.
Jungkook
Ga ada, Lo dmn sih?
Jisoo menghela nafas berat.
Anda
Ada. Lo pulang aja dluan, gw dijemput.
Setelah itu, Jisoo mematikan data selulernya. Dia pun kembali menghela nafas berat, memejamkan matanya, sudah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi.
"Pak, ayah di rumah?"
"Bapak ada non." Tiga kata itu membuat nyali Jisoo menciut. Seberani apapun kemarin-kemarin dia menentang ayahnya untuk sekarang dia seperti tidak punya nyali untuk sekedar mendengar nama ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE GIRL [ON GOING]
Teen FictionBenang kusut yang terjadi antara dirinya dan sang Ayah mampu merubah watak Jisoo dari yang dulunya gadis periang dan memiliki senyuman yang indah menjadi gadis dingin dan tak berperasaan. Senyuman yang dulu sangat sering dia tampilkan sekarang tidak...