Hari Pertama

2.3K 197 16
                                        

Tadi pagi Aldo dibangunkan oleh bundanya untuk sholat subuh bersama-sama. Setelah itu Aldo pun langsung mempersiapkan dirinya dengan segala barang barang ospek, lalu bergabung ke meja makan untuk sarapan.

Hari ini ia berangkat besama Zee dengan sepeda mereka masing-masing , hal ini mereka lakukan karna jarak sekolah dan rumah mereka yang dekat.

Setelah memarkirkan sepeda di parkiran khusus, Aldo dan Zee pun langsung bergegas ke mading untuk melihat pengumuman mengenai kelompok ospek.

Melihat pengumuman itu Zee pun langsung menepuk pundak Aldo, "Kita kepisahnya jauh lagi.. gue kelompok 2, lu di kelompok 7.. pokoknya nih ya do, lu jangan sampe lupa berkomunikasi, bersosialisasi.. cari temen yang banyak, karna selama ospek nanti temen lu yang ganteng ini ngga bisa bantuin" ucap Zee panjang menasehati Aldo.

Tidak lama setelah Zee menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara arahan dari kakak kelasnya yang membuat mereka berdua harus segera berpisah. Dan sekarang disinilah Aldo, berdiri berbaris sesuai dengan kelompok ospeknya.

Selama 5 hari ospek mereka akan mengikuti beberapa kegiatan dan juga diberikan beberapa tugas, baik itu tugas individu atau pun tugas kelompok yang harus di kerjakan bersama sama.

Kelompok 7 merupakan kelompok terakhir sehingga membuat barisan mereka berada di ujung lapangan sekolah. Barisan kelompok 7 lebih panjang dari kelompok lainnya karna jumlah anggota mereka yang lebih banyak di banding dengan kelompok lain, 24 orang, sedangkan yang lainnya hanya beranggotakan 21-22 orang.

Di depan sana ada kakak kelas yang sedang sedang menjelaskan berbagai kegiatan yang akan mereka lalui selama 5 hari ospek. Seperti hari ini, hanya akan ada penyuluhan sekolah dan juga perkenalan kelompok sehingga kemungkinan mereka akan pulang lebih cepat.

Aldo sibuk mendengarkan arahan dari kakak kelasnya, sampai ia tidak sadar kalo sedari tadi ada yang memperhatikannya. Melihatnya dalam sambil tersenyum manis.

Setelah selesai menjelaskan berbagai kegiatan yang ada, akhir nya kakak kelas nya pun menyampaikan beberapa kalimat penutup, "Oke sebelum semuanya masuk ke aula untuk penyuluhan, saya mau kalian keluarkan semua barang-barang yang sudah kami infokan untuk di bawa hari ini, lalu kumpulkan semuanya ke kakak mentor kelompok kalian masing masing. Buat yang tidak bawa perlengkapan silahkan maju kedepan dan menerima hukuman.. siapkan barang barang kalian tanpa suara" ucap kakak kelas itu tegas.

Mendengar itu, Aldopun segera menyiapkan barang-barang yang yang sudah ia siapkan. Namun, wajah aldo berubah panik. Muncul bulir - bulir keringat di pelipisnya. Ada barang yang hilang, kertas karton berwarna ungu. Aldo panik bukan karna ia takut akan hukuman, tapi ia lebih takut akan perhatian banyak orang yang akan dia dapat ketika menerima hukuman.

Aldo tambah panik ketika kakak mentor kelompoknya mulai maju untuk mengumpulkan barang-barang.

Tapi tiba-tiba tangan disampingnya ter ulur, menampilkan satu roll karton berwarna ungu. Aldo yang melihat itu pun langsung menoleh kesamping dan terkejut melihat orang disamping nya. Loh dia kan yang kemarin, ucapnya dalam hati.

Muthe yang melihat orang disampingnya hanya diam pun dengan gemas menarik tangan orang itu, " Tenang gue bawa 2, mending lu terima dari pada dihukum kan" ucapnya lalu memberikan karton itu langsung ditanggannya.

"M..makasih ya" ucap Aldo, lalu langsung mengumpulkan semua barang ospek miliknya.

"Muthe" ucapnya sambil mengulurkan tangan dan tersenyum, "Aldo" jawab Aldo sambil menerima uluran tangan muthe. 

Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang