Lagi?

938 111 2
                                    

"ZEE MUTHE GIMANA?" Ashel masuk keruang UKS dengan sangat heboh, lalu disusul oleh beberapa teman sekelasnya.

"Apaan sih shel, orang ngga kenapa-kenapa kok" bukan Zee yang menjawab, melainkan Muthe. Iya, Muthe sudah sadar dari beberapa waktu yang lalu.

Aldo yang sebelumnya menarih atensinya kepada Zee, setelah mendengar suata itu ia segera berjalan menuju tempat tidur Muthe dan berdiri disampingnya.

"Coba ceritain kronologinya Zee" kini Olla yang bicara sambil menatap Zee.

Mendengar itu Zee menghembuskan nafas kasar sebelum akhirnya ia memulai ceritanya.

"Awalnya gue bingung kok Muthe ngga balik-balik dari toilet dan itu udah sampir 1 jam, terus karna khawatir gue inisiatif untuk nyusul dia takut ada apa- apa soalnya... yaudah gue lari ketoilet perempuan, cuman gue cek kok toiletnya ada tulisan rusak... pas gue mau pergi ada suara dari dalem.. gue coba pastiin itu Muthe atau bukan, terus karna suaranya familiar gue coba aja buka pintu kamar mandinya, ternyata ke kunci, yaudah gue dobrak.. pas pintunya kebuka gue kaget ngeliat Muthe udah kuyup terus kedinginan, yaudah gue langsung gendong dia ke UKS" jelas Zee panjang, lalu ia pun mengambil botol minumannya dan meneguknya sampai habis karna merasa tenggorokannya kering.

"Anj.. ulah siapa tu, berani-beraninya sama temen gue.. gue bakalan minta bokap gue cek cctv sekolah" Olla emosi dan hampir berkata kasar.

"Udahlah la, ngga apa apa kok, gue baik-baik aja, ngga usah di perpanjang ya" Muthe mencoba menenangkan temannya itu dan berusaha untuk duduk.

Melihat itu Aldo pun bergegas membantu, dan menopang tubuh Muthe.

"Ngga bisa gitu dong muth, ini namanya perundungan di lingkungan sekolah.. dan itu salah, lo pasti bakalan lakuin hal yang sama kan kalo itu nimpa salah satu dari kita atau bahkan orang lain" Ashel membela Olla.

Muthe tidak bisa lagi membantah, benar kata Ashel. Ia akan melakukan hal yang sama apabila itu menimpa sahabat ataupun teman-temannya.

"Udah deh sekarang mending kita pulang dulu, itu urusan nanti.. yang penting Muthe istirahat dulu" Marsha menengahi, lalu membantu Muthe untuk berjalan keluar dari UKS.

"Makasih ya ci Celine, ka Gre" ucap Muthe sebelum akhirnya berjalan keluar menuju parkiran sekolah.

Akhirnya mereka semua pun berjalan bersama menuju parkiran sekolah. Lalu memilih untuk ke rumah Muthe bersama-sama menaiki mobil Ashel.

Sesampainya dirumah Muthe, Olla dan Marsha pun membantu Muthe untuk berjalan menuju kamarnya. Lalu akhirnya mereka pun merebahkan diri di kasur Muthe yang cukup luas itu.

"Muth tadi di kamar mandi Lo bener-bener ngga ngeliat apapun?" Tanya Ashel yang kini sedang duduk sambil menyandarkan punggungnya di headboard tempat tidur Muthe.

"Ngga liat shel, gue cuman denger suara pintu kebuka, langkah kaki sama tiba-tiba gue udah disiram gitu aja" jawab Muthe sambil mengingat kembali apa yang terjadi tadi.

"Lagian, bullying.. jaman sekarang? Norak banget tau ngga.. pokoknya gue bakalan nyuruh kepsek untuk cek cctv sekolah biar kita semua tau siapa biang keroknya" ucap Olla yang memang masih sangat emosi sedari tadi.

"Tapi lo ngerasa punya musuh muth?" Tanya Marsha pelan membuat semuanya kini terdiam, sama-sama berfikir siapa orang yang menaruh dendam pada gadis seperti Muthe.









***







Sedangkan disisi lain, kini Zee sedang berada di rumah Aldo. Sedang duduk dikarpet sambil bersandar pada tempat tidur milik Aldo. Hanya diam termenung seperti sedang banyak pikiran, membuat Aldo menjadi binggung karna tidak biasanya Zee seperti ini.

"Lo kenapa?" Tanya Aldo singkat sambil melempari Zee dengan bantal yang sedari tadi ia pegang.

"Mikirin Muthe" jawab Zee tidak kalah singkat lalu memilih memeluk bantal yang tadi Aldo lempar. Sedangkan Aldo yang mendengar itu menyeritkan alisnya.

"Ngapain lo mikirin Muthe?" Aldo bertanya dengan nada tidak biasa membuat Zee kini menatap sahabatnya itu dengan tatapan yang serius.

"Yang bener aja do? Lo masa cemburu sama gue" Zee menjawab perkataan Aldo.

"Gue cuman khawatir aja sama yang belakangan terjadi sama Muthe" lanjutnya sambil menatap Aldo.

"Satu, tiba-tiba dia pingsan di kelas, dan sebelumnya gue liat emang mukanya udah pucet plus badannya gemeter, dua ada yang mau sabotase presentasi kalian, terus yang ketiga ada yang kunciin Muthe di toilet, pake disiram segala lagi" ucap Zee sambil menggingat-ngingat kejadian yang terjadi belakangan ini.

Aldo yang mendengar itu pun mengangguk mengiyakan. Jujur ia pun khawatir dengan kondisi Muthe, ditambah Aldo paham betul keluarga Muthe seperti apa.

"Masalahnya nih do, siapa coba yang jahatin Muthe.. anaknya baik, ceria, supel, care banget lagi.. masa ada yang tega jahatin dia.." Zee diam sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Bisa sih karna iri" lanjut Zee, sedangkan Aldo hanya diam sambil berfikir.

"Ada satu nama yang ganggu pikiran gue do" ucapan Zee terputus, membuat Aldo menoleh kepada nya karna penasaran.

"Siapa?" Tanya Aldo singkat.

"Fiony"

***

kalau ada typo dan aturan penulisan yang salah🙏🏻

Saran dan kritik sangat membantu gaiz👍🏻

Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang