Apalagi?

932 106 6
                                    

"Ngomong apa lo? Coba ulang sekali lagi" ucap Marsha emosi karna mendengar sahabatnya itu dihina.

Fiony yang dapat merasakan emosi di dalam setiap kata yang di ucapkan Marsha hanya diam dan tidak melanjutkan ucapannya.

"Ngaca ya, lo juga pernah cabut pas kerja kelompok ini... tapi apa kita ada yang ngatain lo aneh-aneh? Ngga kan... kita malah bantu lo supaya nilai lo ngga berkurang dan lo ngga ketinggalan... lo yang ngga jelas alasan cabutnya aja kita bela, gimana temen gue yang beneran lagi sakit... gue harap otak lo masih nyisa dikit untuk mikir" Marsha kembali berucap namun kini ia menekankan setiap kalimat yang ia ucapkan.

"Jangan pernah lo ngomongin atau bahkan berani ngehina temen gue... udah kelar kan kita kerja kelompoknya? Yuk lu anter gue ke Muthe.. gue mau liat kondisi dia" lanjut Marsha lalu langsung pergi dari tempat itu setelah sebelumnya memberikan Fiony tatapan tajam.

Sedangkan Fiony yang di perlakukan seperti itu merasa tidak terima, tapi hanya diam dan tidak membalas satupun ucapan Marsha.









***






Marsha dan Lukman kini sudah ada di kediaman keluarga Muthe. Berjalan Masuk kedalam rumah untuk segera menuju kamar Muthe.

Kondisi rumah Muthe sudah jauh lebih baik. Tadi setelah Muthe lebih tenang, para ART rumah Muthe langsung membersihkan kekacauan yang ada dan membuatnya seperti tidak ada kejadian apa pun sebelumnya.

Kini mereka sudah ada di depan pintu kamar Muthe, mengetuknya pelan dan lalu masuk kedalam ketika ada suara yang mempersilahkan mereka untuk masuk.

"Lo ngga apa apa muth?" Tanya Marsha lebut sambil mengelus rambut panjang Muthe yang tergerai.

"Ngga apa apa kok sha, tapi kayaknya gue kena flu deh" jawab Muthe memberikan alasan kenapa suaranya parau.

Aldo yang mendengarkan percakapan itu hanya menghembuskan nafas kasar. Ia sebenarnya binggung kenapa Muthe memilih untuk menyembunyikan perilaku buruk orang tuanya.

"Tadi gimana kerja kelompoknya? Maaf ya gara gara gue Aldo juga jadi ngga dateng" ucap Muthe sambil menatap Lukman dan Marsha karna ini benar-benar merasa bersalah.

"Lancar kok, tadi kan kita tinggal brief akhir aja, sisanya udah selesai semua... ngga usah terlalu khawatir mut, udah beres kok" Lukman menjawab menenangkan.

"Kalian berdua udah makan?" Lukman kembali buka suara, dan jawaban dari pertanyaan Lukman hanyalah sebuah gelengan dari Aldo dan Muthe.

"Yaudah yuk pesen online aja, gue sama Lukman juga belum makan.. tadi cuman nyemil" kini giliran Marsha bicara sambil mengeluarkan ponselnya dari saku.

Mereka pun memesan makanan dari aplikasi online sesuai dengan selera masing-masing. Lalu selagi menunggu pesanan, mereka berbincang mengenai kerja kelompok tadi.

Marsha dan Lukman menjelaskan apa saja yang akan mereka lakukan selama presentasi nanti, lalu membagikan tugas untuk Aldo dan juga Muthe.

Selama presentasi nanti Muthe akan menjadi operator laptop yang nantinya akan menayangkan materi presentasi, sedangkan Aldo akan bertugas untuk berkeliling dan memperhatikan teman-teman yang lainnya.

Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang