Satu per satu

960 113 3
                                    

Hari ini hari dimana sebenarnya Muthe ingin sekali kabur dibandingkan menghadapi masalahnya.

Hari dimana ia dan teman temannya akan menyaksikan langsung siapa orang yang sempat menyiram Muthe di kamar mandi beberapa hari yang lalu.

Kini Muthe sedang duduk gusar di lorong depan ruang wakil kepala sekolah tempat rekaman CCTV di simpan.

"Lo kenapa Muth?" Tanya Marsha lembut karna sedari tadi ia perhatikan Muthe tidak bisa berhenti mengerakkan kakinya.

"Gue takut" jawab Muthe lirih, membuat Marsha yang mendengar itu pun lantas menggenggam tangan sahabatnya itu.

"Ada kita Mut, lo ngga usah takut" Marsha menatap kedua mata Muthe, mencoba menyalurkan ketenangan kepada sahabatnya itu.

Kini Olla dan Ashel sudah datang menyusul. Berjalan mendekati kedua sahabat mereka sambil membawa botol air mineral yang mereka sempat beli di kantin.

"Nih Muth minum dulu, siapa tau jadi lebih tenang" ucap Olla sambil menyerahkan botol minuman itu dan langsung saja Muthe minum.

"Mau masuk sekarang?" Tanya Ashel lembut, sambil mengusap bahu Muthe.

Pertanyaan Ashel itu membuat Muthe lantas mengedarkan pandangannya, menatap ketiga sahabatnya yang kini berada di sekitarnya. Membuat ia lebih tenang dan mengangguk, mengiyakan ajakan Ashel.

Akhirnya keempat sahabat itu berdiri dan mengetuk pintu wakil kepala sekolah, lantas masuk karna sudah di persilahkan.

Olla yang berdiri di paling depan lantas menyalimi wakil kepala sekolah mereka, diikuti oleh Muthe, Marsha dan juga Ashel.

Olla juga lantas menyebutkan apa tujuan mereka keruangan itu, membuat wakil kepala sekolah itu lantas mengangguk karna memang sebelumnya ayah Olla sudah meminta tolong.

Mereka akhirnya berjalan kembali menuju satu ruangan kecil yang berisikan beberapa tv yang memantau beberapa lokasi sekolah.

Wakil kepala sekolah itu pamit sebentar, ingin memanggil salah satu petugas yang bertanggung jawab atas CCTV. Membuat kini keempat anak itu hanya berdiri diam diruangan yang cukup sempit itu.

Ashel yang berada di samping Muthe menyadari Muthe yang kini sedang gelisah, ia lalu menggenggam tangan Muthe dan  menatap kedua mata sahabatnya itu.

Tak lama, wakil kepala sekolah itu datang dengan seorang staff. Lalu staff itu pun langsung duduk di kursi operator dan mencoba membuka akses data cctv.

"Kejadiannya kapan ya?" Tanya wakil kepala sekolah itu kepada Muthe dan teman temannya.

"2 hari yang lalu pak, sekitar jam 10 siang" bukan Muthe yang menjawab melainkan Olla mewakilkan.

"Oke baik, tolong mas dicari datanya" perintah wakil kepala sekolah itu, membuat kini staff itu sibuk membuka dokumen sesuai tanggal yang di maksud.

"Kejadiannya dimana ya?" Kini staff itu yang bertanya kepada keempat sahabat itu.

"Toilet perempuan lantai 2" Ashel menjawab.

Akhirnya kini layar utama komputer itu pun memutar cctv di lokasi dan waktu kejadian. Membuat kini semua orang diam dan fokus kepada layar.

Layar monitor itu sekarang menampilkan Muthe yang sedang berjalan menuju toilet. Seketika suasana diruangan sempit itu semakin dingin karna orang orang sangat fokus.

Lalu taklama, ekspresi Olla, Marsha, Ashel dan Muthe berubah menjadi terkejut ketika melihat siapa orang yang masuk kedalam toilet setelah Muthe.

"FIONY!" Ucap Olla cukup kencang karna terkejut melihat teman sekelasnya yang bisanya nya terlihat diam.

Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang