Jealousy

1.8K 143 2
                                    

Sudah seminggu berlalu setelah Aldo mengiyakan ajakan Freya untuk menjadi patnernya di lomba bulu tangkis, sudah seminggu pula Aldo melakukan latihan intense guna melatih chemistry nya besama Freya di lapangan.

Dengan sibuknya kegiatan sekolah ditambah bulu tangkis, membuat Muthe dan Aldo semakin jarang terlihat bersama. Walau beberapa kali Muthe menemani latihan Aldo dengan dalih 'pmr harus standby', tapi selebihnya mereka sibuk dengan urusan mereka masing masing.

Seperti hari senin ini, Muthe sedang sibuk dengan pelatihan pertolongan luka bakar ringan di UKS, sedangkan Aldo sedang melanjutkan latihan intensnya di lapangan.

Di UKS sedari tadi semuanya fokus dengan materi dan juga tutorial yang di contohkan oleh Celine senior mereka di PMR. Mereka berempat memperhatikan dan juga terkagum bagaimana senior mereka menjelaskan dan mencontohkan dengan sangat baik dan juga telaten.

Sampai akhirnya pintu UKS terbuka dengan kasar, memecahkan kosentrasi orang orang di dalamnya.

Dada Muthe sedikit nyeri setelah melihat pintu yang terbuka, menampilkan Aldo yang sedang menggendong Freya yang sepertinya habis terjatuh.

Sebenarnya Muthe selama seminggu ini memperhatikan Aldo dan Freya diam diam. Ia sengaja beberapa kali meminta bertukar jadwal standby untuk menemani Aldo latihan dan memperhatikan semuanya dari dekat.

Bagaimana chemistry mereka yang sangat baik dilapangan, maupun di luar lapangan. Bagaimana senyuman manis Freya mengembang ketika mereka bekomunikasi, atau gestur gestur kecil lainnya.

Setelah mencoba menenangkan dirinya sendiri, Muthe akhirnya berjalan mendekati Aldo yang sedang menampilkan wajah khawatirnya melihat Freya sedang mendapatkan pertolongan pertama dari Celine. "Tenang aja do, ci Celine jago kok, lu ngga usah terlalu khawatir" ucapnya sambil menyodorkan air mineral yang ia beli sebelum jam ekskul dimulai.

Mendengar itu Aldo menolehkan pandangannya melihat Muthe, lalu mengambil air mineral yang gadis itu sodorkan dan langsung meminumnya. Membasahi tenggorokannya yang sedari tadi sudah kering.

"Mau nunggu di luar?" Ajak Muthe, yang dijawab anggukan oleh Aldo.

Akhirnya mereka pun keluar dari ruang UKS itu, berjalan sedikit kearah kantin yang sudah sepi, menyisakan beberapa penjual saja.

"Gue pesen makan dulu, lu pasti belum makan kan? Mau makan apa" tawar Muthe.

"Samain aja mut".

Muthe pun berjalan menghampiri penjual yang masih buka, lalu memesan soto dengan nasi dan juga esteh manis untuk mereka berdua. Sedangkan Aldo tengah duduk di kursi paling pojok sambil memperhatikan gadis itu yang sudah kembali dengan penjual soto.

"Makasih ya bu, nanti mangkoknya saya kembaliin" ucap Muthe kepada ibu penjual soto itu.

"Makasih ya mut" ucap Aldo sambil menatap Muthe yang sudah mulai memakan makanannya.

"Sama sama, makan do. Gue tau lo pasti cape kan abis latihan"

Hening kembali tercipta setelah percakapan singkat tadi, keduanya sibuk dengan makanan mereka masing masing. Sampai akhirnya Muthe menyelesaikan makanannya terlebih dahulu, lalu menatap lekat laki laki dihadapannya.

Lalu matanya menangkap sesuatu yang tidak biasa pada Aldo, "do tangan lu memar" ucapnya lalu bergegas kearah UKS, meninggalkan Aldo yang kebinggungan.

Aldo yang tadi mendengar perkataan Muthe barusan pun lalu mengecek kedua tangannya, benar saja ada memar yang cukup besar di tanggannya, mungkin ia salah gerakan sewaktu mengangkat Freya pikirnya.

Tak lama Muthe pun kembali dengan minyak ada di tanggannya. "Do lu udah selesai makannya" tanya Muthe, dan di jawab anggukan oleh Aldo.

"Sini do tangannya" Muthe lalu meraih tangan Aldo lalu mengoleskan minyak dan sedikit mengurutnya.

Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang