Terlihat raut wajah kesal dari pria berbahu lebar itu. Berkali-kali dia membuang nafas beratnya saat menunggu Jimin dan Taehyung keluar dari sekolah. Hari ini dia menjemput adik-adiknya.
Minggu ini Seokjin sudah mendapat 3 laporan dari sekolah tentang adik bontotnya. Nongkrong di kantin saat jam pelajaran, membuat keributan saat jam pelajaran, alpa, dan sekarang bolos. Untung nomor yang bisa dihubungi pihak sekolah adalah nomornya bukan nomor Ayahnya.
"Kak Jin tumbenan bisa jemput ?". Tanya Taehyung yang baru duduk di kursi belakang mobil kakaknya.
"Iya, kerjaan kakak sudah selesai. Lagipula kakak juga berencana traktir kalian di cafe kakak yang baru".
Mendengar itu kedua saudara kembar itupun bersorak. Waktu luang kakak pertamanya adalah sesuatu yang langka.
Dan disinilah mereka sekarang, disebuah cafe yang baru saja Seokjin resmikan 2 minggu yang lalu. Mereka duduk di ruang VIP dan memesan apapun yang mereka mau.
"Jadi gimana sekolah kalian ?". tanya Seokjin ke kedua adiknya.
"Bagus, aku dan Tae selalu diposisi pertama dan kedua setiap ulangan harian". jawab Jimin.
"Dan aku yang sering di posisi pertama". sahut Taehyung.
"Apaan ?, minggu-minggu ini kau selalu di bawahku ya". sergah Jimin yang tak terima.
"Hanya minggu-minggu ini, minggu-minggu sebelumnya aku selalu yang pertama".
"Hilih ngadi-ngadi, udah jelas aku yang sering di posisi pertama dan guru selalu memujiku".
"Kau butuh pembuktian, bantet ?".
"Kok kamu bawa-bawa fisik sih, alien ?".
"Ayo kita buktikan banyakan siapa, kau hitung rekapanmu dan aku hitung rekapanku".
"Oke siapa takut".
Keduanya mengeluarkan buku berisi catatan pencapaian mereka berdua.
Seokjin hanya geleng-geleng melihat tingkah kedua adik kembarnya, "Sampai ada rekapannya ?, sungguh luar biasa persaingan kalian". batin Seokjin.
"Gak usah dihitung, palingan juga seri". celetuk Seokjin ditengah kesibukan kedua adiknya.
Dan benar saja, hasilnya seri. Mereka saling berpandangandan langsung buang muka saking jengkelnya dan melanjutkan kegiatan makannya.
"Kakak gak bertanya soal Jungkook ?". tanya Jimin.
"Hmm ??". Seokjin tersenyum hangat kepada adiknya, "Kakak akan mengurus Jungkook nanti, sekarang kakak sedang memanjakan kalian berdua. Kakak harus adil bukan ?, kakak gak mungkin hanya fokus ke Jungkook dan mengabaikan yang lainnya". ucap Seokjin sambil mengelus surai kedua adiknya.
.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan bungsu keluarga Kim belum juga pulang. Hal itu membuat seisi rumah khawatir karena sejak dia pamit berangkat sekolah dan bolos sampai sekarang belum ada kabar sama sekali.
HP nya bisa dihubungi namun tak pernah diangkat ataupun dibalas.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Namjoon menyuruh orang tuanya untuk istirahat, Hoseok juga menagajak adik kembarnya pergi ke kamar dan tidur karena besok masih sekolah. Tinggalah Seokjin dan Yoongi yang menunggu adiknya di ruang tamu.
"Yoon, istirahatlah. Aku akan menunggu di kamarnya". suruh Seokjin.
"Ngapain nunggu di kamarnya ?, nunggu disini bareng-bareng juga bisa kan ?". tanya Yoongi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shine on Me
FanfictionTentang kehidupan seorang Jungkook dan ke enam kakaknya. Hidupnya yang hanya seperti "haha hihi" ternyata menyimpan begitu banyak duka lara. Hingga tiba saat dimana keenam kakaknya sadar bahwa adik kesayangannya selama ini hidup dengan topeng yang s...