Dua Mbilan

2K 206 25
                                        


Hari dimana Jungkook akan menjalani kemoterapi telah tiba. Terlihat elas dia sedang khawatir dengan apapun yang terjadi kedepannya.

"Kamu takut, Dek ?" tanya Yoongi setelah mengamati Jungkook yang sibuk dengan mengopeki jari-jarinya dan kaki yang tak bisa diam.

"Sedikit."

"Kenapa ?, nggak bakal sakit kok. Rasanya kayak diinfus biasa aja, kemarin-kemarin kamu juga udah pernah kan." ucap Yoongi menenangkan.

"Ya kan kemarin aku diinfusnya pas nggak sadar, Kak. Tau-tau udah nancep aja tuh jarum."

Yoongi tersenyum teduh dan mengelus lembut surai hitam adiknya. "Nggak bakalan sakit, ada kakak yang jamin. Kamu jangan percaya omongan google, kakak tau kamu khawatir dengan semua apa yang akan terjadi karena pencarianmu yang kayak gitu." Melirik ponsel Jungkook yang menampilkan pencarian  tentang kemoterapi.

"Jangan bilang kamu juga browsing tentang sakitmu." tambah Yoongi dan hanya dibalas cengiran oleh Jungkook.

"Sakitmu nggak separah itu, Dek. Kamu pasti bisa sembuh, kakak yakin itu. Jangan percaya apapun yang ditulis google."

"Iya~ iya~, lagian aku cuma nyari apa aja yang bisa bikin cepat ilang tu penyakit."

.

.

.

Lima belas menit mereka menunggu persiapan untuk Jungkook hingga nama tersebut terpanggil untuk masuk ke ruangan.

 Jungkook berbaring di tempat yang sudah disediakan untuknya. Dia menelan ludah setelah melihat beberapa macam cairan yang mungkin akan dimasukkan ke tubuhnya.

"Kamu takut ?, tanganmu sangat dingin." ucap Clay saat memgang tangan Jungkook.

"I-ini pertama kalinya buatku, jadi wajar kalo aku takut, Kak."

Clay nampak tersenyum dibalik masker medis yang dia pakai, tangannya mengusap halus tangan Jungkook bertujuan agar anak itu bisa sedikit tenang.

"Nggak akan sakit, Dek. Cuma kayak digigit semut aja kok." tambah salah satu perawat disana.

Jungkook mendengus sedikit jengkel, dia bukan anak kecil lagi yang bisa ditipu dengan kata-kata seperti itu. "Semut jenis apa ?, Titanomyrma ?" ceteluk Jungkook.

"Titanomyrma ?"

"Itu semut prasejarah yang panjangnya bisa sampe 6 cm, meskipun sudah punah tapi bisa dibayangin kalo digigit semut itu rasanya pasti— Argh !!" pekik Jungkook di tengah aktivitasnya menjelaskan apa itu titanomyrma.

"Sakit..." rintihnya saat merasakan jarum infus menembus kulitnya. Terdengar isakan tangis dari wajah yang disembunyikan di balik lengan  yang terbebas dari infus.

"Udah, nggak sakit kan ?. Digigit titanomyrma mungkin lebih sakit dari ini, Jungkook." tutur Clay setelah selesai merekatkan plaster di infus Jungkook.

"Tapi aku nggak pernah tau bagaimana rasanya digigit titanomyrma, Kak."

"Yang jelas lebih sakit dari ini, Jungkook. Selanjutnya suster yang akan memasukkan beberapa obat buat mu. Mungkin akan sedikit nyeri, kata Jeon kamu anak yang tangguh jadi aku yakin kamu pasti bisa menahannya."

Clay pun meninggalkan Jungkook untuk ditangani oleh perawat disana. Clay menemui Yoongi yang tengah menunggu di luar ruangan sedari tadi, memberitahukan kondisi Jungkook dan beberapa hal untuk kedepannya, setelah itu mempersilahkan Yoongi masuk untuk menemani adiknya itu.

Yoongi memang terlihat dingin, tapi kenyataannya dia adalah sosok yang hangat. Dia tak tega jika  harus melihat keluarganya menderita, apalagi sekarang ini dengan kedua matanya dia melihat Jungkook yang meringis ngilu menahan sakit karena obat yang disuntikkan melalui selang infus yang terpasang ditangannya.

Shine on MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang