Satu Lima

2.2K 165 5
                                        

Tanpa ada rasa sungkan dan ucapan permisi, sinar matahari yang tak tau sopan santun itu nyelonong masuk begitu saja melalui jendela yang gordennya tak ditutup, mengganggu tidur pemilik kamar yang baru terlelap beberapa jam lalu.

"Tck," berdecah kesal karena rasa panas di wajahnya dia kembali menarik selimut dan membenamkan tubuhnya disana.

15 menit, Jungkook hanya bertahan 15 menit dibalik selimutnya. Membuka kasar selimut yang sedari tadi membungkus tubuhnya. Dia terduduk menatap nyalang ke arah jendela yang merusak niatnya bangun siang.

"Jungkookie ..." sapa orang yang baru saja memasuki kamar tanpa sepengetahuannya.

Tatapannya beralih ke sumber suara. "Kak, ketuk pintu sebelum masuk. Udah ada keterangannya di depan pintu, masa nggak bisa baca."

"Turun, sarapan. Katanya kamu punya maag, dan lihat jam berapa ini ? udah telat banget buat sarapan."

"Yaudah sih, dirangkep ama makan siang juga bisa," jawabnya kesal. Moodnya jelek hari ini.

"Bukan begitu konsepnya adek ... kamu akhir-akhir ini sering ngeluh sakit perut, makanya diperhatiin makannya, yang teratur," ucap Taehyung memberi pengertian.

Jungkook mengambil HPnya di nakas. "5 menit lagi," ucapnya sambil kembali berbaring di atas kasur.

Taehyung bersidekap, melangkah  mendekati Jungkook yang membelakanginya. Mengambil guling yang terjatuh dilantai karena polah tidur jungkook.

BUGH !!...BUGH !!...BUGH !!

"Kak Tae !!" pekik Jungkook.

"Bangun nggak Lo. Kakak udah bersabar diri bolak-balik bangunin Lo sejak tadi, kebo !" Terhitung sudah 5 kali Taehyung memesuki kamar Jungkook untuk sekedar membangunkan adik satu-satunya itu.

Jungkook terduduk dan mencengkeram kuat guling yang sedari tadi menghantam tubuhnya. "Berarti Kakak yang buka gorden jendela kamarku ?" tanya Jungkook.

"Iya, kenapa ?" tantang Taehyung.

"Dasar markutet !!," Menarik guling dari tangan Taehyung dan memukul balik kakaknya itu tanpa ampun.

Suara gemuruh mengisi ruangan itu. Mereka sedang perang bantal disana.

Mereka tidak tau kalau Hoseok sudah memantau dari ambang pintu. Menghampiri mereka tanpa suara.

"Adek-adek kak Hoseok yang imut ini bisa berhenti nggak ?." sapa Hoseok dengan senyum cerahnya.

"A—ampun Kak..." ringis keduanya karena jeweran di telinga mereka.

"Ayo ikut Kakak," Menarik telinga mereka berdua, mengajaknya menuruni tangga dan duduk di sofa ruang keluarga dan melepaskannya disana.

Mereka hanya bisa meringis merasakan perih dan panas di telinga

"Taehyung, apa kamu bakal meriang kalo sehari aja gausah ngangguin adikmu ?. Dan Jungkook, bisakah jadi adik yang manis, yang nurut dengan kakak-kakakmu ?."

Keduanya mendengus kesal dan saling menatap sinis satu sama lain.

"Jungkook, cuci mukamu dan pergi makan. Sekarang !"

"Menyeramkan,"decihnya kesal namun tetap dituruti.

Dan Taehyung ?, dia juga berlalu menyalakan PS. Mencoba menghindar kalau-kalau kakak ketiganya itu mengomel.

.

.

.

.

Selesai dengan sarapannya yang terlewat, Jungkook kembali ke ruang keluarga dimana kedua kakaknya tadi berada ditambah Jimin yang juga bermain PS dengan Taehyung.

Shine on MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang