Tiga Satu

1.9K 196 11
                                        


"Haahhh... akhirnya selesai juga ni ujian. Ngantin yuk," ajak Mingyu.

Yugyeom dan Eunwoo sudah beranjak dari tempat duduknya, namun langkahnya terhenti ketika melihat Mingyu yang masih menunggu Jungkook.

"Lo ngantin nggak, Jung ?" tanyanya sekali lagi dan yang ditanya masih setia memejamkan mata bersandar dan di bahu kursinya tanpa berbicara apapun.

"Lo berdua duluan deh, pesenin dulu ntar keburu antri," perintah Mingyu lalu kembali menataP jengah ke arah Jungkook. "Lo akhir-akhir ini kenapa sih ?. Sok-sokan rajin belajar, sebegitu ambisinya pengen dapetin lagi peringkat satu lo itu ?"

Jungkook masih saja bungkam, dahinya mengernyit menahan rasa sakit yang kembali datang untuk kesekian kalinya. Sedangkan Mingyu mulai terpancing emosi karena merasa omongannya tak diindahkan sama sekali. "Wah anjing lo, Jung. Lo denger gue ngomong nggak ?!" Tangannya tergerak menarik kerah hoodie Jungkook.

"Sumpah ya, lo kalo bukan temen udah gue bonyokin. Lo udah nggak pernah main ma kita-kita, lo selalu nolak ajakan balapan, ke kantinpun lo nolak dengan alasan belajar. Lo juga nggak lagi ikut olimpiade yang selalu lo banggakan dengan alasan yang sama. Tapi apa yang lo dapet ? badanmu rusak karena belajar, lo sering masuk uks, nggak lagi ikut mapel olahraga. Lo bahkan nggak deket lagi ma kita bertiga gara-gara ambisi lo itu. Sakit lo !. Bukan maksud gue nggak mendukung apa kemauan lo, tapi please lah... hargai kita juga yang masih jadi temen lo."

Jungkook menggenggam tangan Mingyu yang meremas kerah hoodienya. Wajahnya yang kian memucat saat itu tak disadari oleh Mingyu, karena memang wajah pucat Jungkook sudah menjadi hal biasa bagi mereka.

Menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, mata yang sedari tadi terpejam perlahan terbuka, Jungkook tersenyum miring. "Kenapa ?, lo udah nggak mau temenan ma gue yang sekarang ?." Kalimat pertama yang Jungkook ucapkan sukses membuat Mingyu naik pitam. Ditariknya kerah Jungkook hingga membuatnya berdiri dari duduknya.

"Bukannya lo yang mulai jauhin kita ?. Lo yang cuekin kita ya, sialan !. Lo nggak ada lagi cerita apapun ke gue, Eunwoo maupun Yugyeom. Semenjak sifat lo yang berubah akhir-akhir ini, kita jadi canggung satu sama lain. Lo suram banget sekarang, Jung. Gue cuma pengen kita berempat kek dulu." 

Ditatapnya Mingyu dengan mata sayunya. Jungkook sedikit kecewa dengan dirinya sendiri, Mingyu lah yang paling dekat dengannya diantara ketiga sahabatnya. Dirinya juga tak tau kenapa sikanya berubah, padahal dia tak menginginkan hal itu.

"Gue sakit, Gyu. Ada sel kanker yang tumbuh di pankreas gue."

Mingyu terdiam tak mampu berkata apapun, cengkramannya terlepas hingga membuat Jungkook kembali terduduk karena memang badannya masih lemas karena nyeri yang menyerang sebelumnya.

"Gue nggak lagi bisa ngantin atau makan bareng kalian kerena perut gue sekarang cuma bisa nerima obat doang. Gue nggak lagi ikut balapan, olimpiade, atau apapun itu karena sakit gue bisa kapan aja datang. Seperti sekarang ini, bahkan tangan gue masih gemeteran, badan gue masih lemes. Sorry, bikin lo emosi karena gue nggak langsung ngerespon omongan lo, Gyu." jelas Jungkook.

Hening, tak ada lagi yang bicara diantara keduanya. Mingyu yang masih terkejut tertampar kenyataan dan Jungkook yang masih bergelut dengan dirinya sendiri. Suasana kelas terasa sepi, hanya ada beberapa orang yang sibuk dengan ponsel masing-masing dan tak memperdulikan keduanya.

"Menopang badan gue aja rasanya udah sangat melelahkan, apalagi mengikuti tingkah polah kalian yang kadang kek orang kesetanan ?. Gue nggak sanggup lagi, Gyu."

"Lalu kenapa lo nggak bilang dari dulu ?" tanya Mingyu.

"Entah... gue takut kehilangan kerandoman kalian aja, tapi makin kesini malah gue yang nggak sanggup ngimbangin kalian. Gue merasa harus menerima semuanya, berdamai dengan keadaan, dan bahagia. Kata orang bahagia adalah obat segala penyakit. Tanpa gue sadari, gue malah menarik diri dari orang-orang yang peduli ke gue."

Shine on MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang