"Lo kenapa ?, bengong mulu," sapa Yugyeom.
Sedikit tersentak. "Lo tau Gyeom, hari apes nggak ada di kalender."
Yugyeom mengernyitkan dahinya tak paham. "Lo ada masalah ?"
"Gue ngerasa nggak maksimal ngerjain UAS kali ini."
"Gue liat Lo ngerjain tetep nyantai kek biasanya Jung."
"Gue nyantai bukan berarti nggak serius Gyeom,"
Yugyeom menepuk pundak temannya itu. "Lo cuma nervous aja, ini pertama kali kita pembagian raport dan bimbingan bareng ortu."
"Mungkin," singkatnya.
"Siapa yang bakalan dateng dampingin Lo Jung," tanya Yugyeom.
Mendengus malas. "Palingan juga abang Gue, kek biasanya."
Sejak kelas 5 SD, yang bertanggung jawab atas Jungkook adalah Seokjin atau Yoongi. Keduanya secara bergantian menghadiri panggilan sekolah jika adiknya bermasalah atau sedang bimbingan.
Iri pastinya jika melihat teman-temannya didampingi oleh orang tua masing-masing. Melihat orang tua selalu menghargai anaknya. Dibanggakan ketika nilainya bagus, dan diarahkan ketika nilai mereka tak memuaskan.
Dibalik sifat tak suka diaturnya, Jungkook selalu berusaha menjadi yang terbaik berharap Papa nya datang mendampinginya saat itu. Namun harapannya selalu terpatahkan.
Namun Jungkook sudah terbiasa akan hal itu. Kakaknya selalu mengapresiasi prestasinya. Seokjin, dia akan membanggakan Jungkook dengan cara yang diluar nalar manusia. Yoongi, tak berekspresi apapun, hanya senyuman tipis namun hangat, tapi dia akan memberi apapun yang Jungkook minta sebagai hadiah.
.
.
.
.
Satu persatu orang tua datang dan pergi bersama anaknya. Setelah bimbingan selesai, wali murid dan siswa bisa langsung pulang ke rumahnya dan menikmati liburan semester setelahnya. Kecuali Mingyu dan Yugyeom, mereka masih menemani Jungkook bermain basket sembari menunggu kakaknya datang. Dan Eunwoo, dia sedang bimbingan didampingi Ibunya.
"Jung, bapak Lo tuh." tunjuk Mingyu ke arah seseorang yang baru saja keluar dari mobil.
Tangan Jungkook tiba-tiba berhenti mendrible bola. Pandangannya menyisir ke arah parkiran, matanya semakin membulat setelah menemukan sosok berbadan tegap yang sibuk dengan ponselnya.
Kim Joohun, kali ini dia datang mendampingi bimbingan putra bungsunya.
Ddrrtt... Drrtt...
Sesuatu bergetar dari saku celananya, diambilnya benda pipih itu, layarnya menampilan panggilan masuk dengan nama "My Iron Man".
"I-iya Pa," ucapnya tersendat karena gugup.
"Jungkook, Papa sudah sampai di sekolahmu, dimana ruanganmu ?"
"Jungkook susul Pa," ujarnya sebelum memutus panggilan sepihak.
Dia pun segera berlari menghampiri Papanya tanpa berpamitan dengan kedua temannya yang sedari tadi rela menemaninya.
Jungkook ... dia bahagianya akhirnya Papanya datang untuk pertama kali setelah sekian lama, namun disisi lain dalam dirinya merasa ada sesuatu yang salah. Mungkin benar kata Yugyeom, dia hanya nervous.
"Pah..." sapanya dengan menampilkan senyum gigi kelincinya.
Joohun ikut tersenyum dan mengusap rambut putra bungsunya itu. "Antarkan Papa ke ruangannya, nak."
![](https://img.wattpad.com/cover/328919794-288-k788831.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine on Me
FanficTentang kehidupan seorang Jungkook dan ke enam kakaknya. Hidupnya yang hanya seperti "haha hihi" ternyata menyimpan begitu banyak duka lara. Hingga tiba saat dimana keenam kakaknya sadar bahwa adik kesayangannya selama ini hidup dengan topeng yang s...