Jungkook merasa tak nyaman pergi ke sekolah pagi ini, seluruh pasang mata terasa menatap ke arahnya. Bukan karena lebam di tubuh dan wajahnya, semua sudah dia tutupi dengan hoodie dan masker.
Ini terjadi setelah turun dari mobil Hoseok yang mengantar ketiganya sekolah hari ini. Ya, 3 Kim bersaudara turun dari mobil, dan berjalan berdampingan adalah hal yang sangat yang sangat langka. Dan suatu keadaan yang ingin sekali Jungkook hindari sebisa mungkin.
Jungkook menoleh ke kirinya, mendapati kakaknya si Jimin dengan pesonanya, "Kak Jimin, berhentilah mengibas-ibaskan rambutmu. Kakak ketombean ?, belum kramas, apa gimana ?". dengus Jungkook.
Lalu dia menoleh ke kanan, melihat kakaknya si Taehyung dengan julukan social butterfly nya. "Kak Tae ?, gigi kakak gak kering ?, awas kekeringan, bisa kropos tu gigi. Lagian kita nggak pakek odol merk itu kak, gausah ngiklan mulu". ucap Jungkook yang mulai kesal.
"Kamu kenapa sih ngomel mulu, adek bayi lagi tantrum ?, hm ?". ledek Jimin sambil mengelus rambut adiknya itu.
Jungkook menghentikan langkahnya dan menatap sinis kedua kakaknya itu. "Kalian berdua tu tebar pesona mulu, semuanya pada ngliatin. Malu-maluin tau".
"Tebar pesona ?, kita ?". tanya Jimin dan Taehyung bersamaan. "Bukannya kamu yang suka sekali tebar pesona ?. tambah keduanya.
"Kok aku ??". jawabnya bingung.
"Siapa yang setiap break latihan basket suka garuk-garuk perut sampe udelnya keliatan ?". tandas Jimin.
"Emang gatel kak". jawab Jungkook.
"Terus siapa yang tiba-tiba suka nyiram rambut dan dikibas-kibasin ?". tambah Taehyung.
"Biar seger kak".
"Siapa yang suka buka-buka jaket pas pake baju ketekan pamerin pundaknya itu ?". tanya Jimin lagi. Dan hanya dibalas tatapan maut dari Jungkook.
"Dan siapa yang suka buka baju sampe aurat absnya keliatan dengan alasan buat kipasan ?". timpal Taehyung.
Tatapan maut Jungkook seketika berpindah ke Taehyung. "Karena saat itu bener-bener gerah kak".
"Kamu kan bisa pegang bagian kerahnya doang buat ngipasin". ledek Jimin yang semakin membuat Jungkook kesal.
"Tau ah. Kalian beraninya keroyokan, dua lawan satu gak adil. Sangat kekanak-kanakan !". dengus Jungkook sambil melangkah menghentak-hentakkan kakinya mendahului kedua kakaknya.
Hal itu membuat kedua kakaknya terkekeh gemas, bahkan siapapun yang melihatnya juga akan tersenyum melihat tingkah laku Jungkook yang berbeda dari biasanya.
Ketika Jungkook berjalan sendiri atau dengan temannya, dia akan menjadi sosok yang sangat dingin dan menjengkelkan. Namun ketika dia bersama dengan kakaknya hanya dengan kakaknya, dia berubah menjadi seperti anak kecil yang menggemaskan.
.
.
.
.
.
"Tumben Lo jam segini dah nyampe ?, biasanya juga mepet jam masuk". sambut Mingyu ke Jungkook yang baru saja mendudukkan tubuhnya.
Jungkook membuka tudung hoodie dan maskernya, "Lo juga tumbenan jam segini dah duduk rapi".
"Nyalin PR Yugyeom". jawab Mingyu yang sibuk dengan buku dan bolpennya.
"Wah.. berantem sama siapa lagi Lo sampe bengep gitu tu muka". tanya Yugyeom yang sedari tadi memperhatikan Jungkook.
Mendengar perkataan Yugyeom, Eunwoo dan Mingyu yang sedari tadi sibukpun langsung menoleh menatap Jungkook menunggu jawaban.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shine on Me
FanfictionTentang kehidupan seorang Jungkook dan ke enam kakaknya. Hidupnya yang hanya seperti "haha hihi" ternyata menyimpan begitu banyak duka lara. Hingga tiba saat dimana keenam kakaknya sadar bahwa adik kesayangannya selama ini hidup dengan topeng yang s...