"Kamu ingin biacra apa ?, kenapa semua berkumpul disini ?" Joohun sedikit bingung dengan atmosfer yang tercipta disana. Begitupula Soomi, Hoseok, dan Namjoon.
"Maafin Seokjin, Pa." ucap Seokjin.
"Kenapa, nak ?. Kamu ada masalah ?" tanya Soomi khawatir.
Namun Seokjin hanya diam dan menatap acuh Soomi. Tanpa bicara apapun, Seokjin memutar video yang belum diketahui oleh Hoseok dan Namjoon.Bahkan Soomi juga belum mengetahui jika Seokjin dan Joohun mempunyai rekaman cctv itu.
Jelas mereka sangat terkejut dengan hal itu. Lantas bagaimana dengan Joohun ?. Raut emosi terpampang jelas disana.
"KIM SEOKJIN !. Kamu sudah berjanji dengan hal ini !." sentak Joohun.
PRANG !!
Amarah Namjoon yang sudah membuncah. Dia menggebrak meja kaca di depannya sekeras mungkin. "Apa ?!, apa yang tidak Joon tau tentang ini semua ?. Apa yang kalian sembunyikan dari kita ?."
"Joon, tenangkan dirimu dulu." ucap Hoseok menenangkan meskipun dirinya sendiri juga diselimuti amarah. "Siapapun tolong jelaskan semua ini. Ma, apa semua yang Jungkook bicarakan itu benar adanya ?"
Soomi hanya bisa menggeleng. Dia tak mampu untuk berbicara apapun. Dia hanya bisa tertunduk dan menangis.
"Seokjin, stop !. Papa sudah bilang akan membicarakan semuanya diwaktu yang tepat."
"Kalian berdua sudah tau semuanya ?, sejak kapan ?. Papa tetap memilih bersama dengan wanita ini dan dengan sangat sadar itu menyakiti hati Jungkook. Kamu juga kak Seokjin, kenapa kakak memilih diam dengan semua ini ?, kenapa baru sekarang kakak membicarakan hal ini ?." tuntut Namjoon.
"Maaf maafkan Mama, Nak." ucapnya bersimpuh di depan ketiga putra Kim dengan air mata yang tk hentinya membasahi pipi.
"Seokjin, ini bukan waktu yang tepat, Nak. Kita fokus untuk kesehatan adikmu dulu, baru Papa akan ceritakan semuanya."
"Papa masih membela wanita ini ?" tanya Hoseok.
"Pa, maaf Seokjin ingkar dengan perjanjian kita. Jungkook mengumpulkan semua ini. Di berusaha tanpa bantuan kami sebagai kakaknya. Dia malah lebih percaya kepada orang lain, dan beruntungnya Jungkook, karena telah bertemu dengan orang itu."
Seokjin membuka bukti lainnya yang tak diketahi Joohun sama sekali. Bukti seseorang yang telah menabrak Hana dan ketiga putranya, bukti tentang Jungkook yang tertangkap polisi dan membuatnya gelap mata, dan bukti kerja sama Soomi dengan pihak keamanan rumah sakit saat dia membunuh Hana.
Semuanya seperti tamparan keras bagi Joohun. Selama ini dia benar-benar dibutakan oleh rasa Soomi dan mengabaikan Jungkook. Joohun diam terpaku, dia benar-benar menjadi sosok ayah yang mengerikan.
Penyesalan, kekecewaan, amarah, merasa tak berguna menyelimuti pikiran mereka. Rengekan permintaan maaf dari Soomi seakan tak terdengar sama sekali. Mereka tuli dengan perasaan kacau pada diri mereka masing-masing. Hingga suara dobrakan pintu membuat atensi mereka berpusat ke sumber suara.
Yoongi dengan langkah yang tergesa menghampiri mereka. Nampak sekali raut penuh amarah di wajah Yoongi.
Buagh !! satu pukulannya mendarat di wajah Seokjin hingga membuatnya tersungkur, namun Yoongi tak berhenti, dia terus menghujami Seokjin dengan beberapa pukulan. Hoseok dan Namjoon segera menahan Yoongi. Yoongi memang jarang bicara, terkesan acuh. Namun emosianya akan meluap meski terpantik sedikit saja.
"Gue udah lama pengen banget nonjok muka lo itu saat tau lo mukul Jungkook. Ditambah gue tau semuanya yang kalian berdua sembunyikan. Orang itu, entah siapa, dia mengirim semua bukti yang kalian sembunyikan selama ini." geram Yoongi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shine on Me
FanfictionTentang kehidupan seorang Jungkook dan ke enam kakaknya. Hidupnya yang hanya seperti "haha hihi" ternyata menyimpan begitu banyak duka lara. Hingga tiba saat dimana keenam kakaknya sadar bahwa adik kesayangannya selama ini hidup dengan topeng yang s...