10. Ayo Nikah!

22.5K 825 1
                                    

Happy Reading 🖤

-

Meira mengacak-acak rambutnya frustasi. Keuangannya benar-benar kacau sekarang. Kalau dihitung-hitung sisa uang yang dimilikinya tidak akan cukup untuk membayar uang kuliah yang mahal itu.

Apalagi uang yang dikirim ibunya beberapa hari yang lalu sudah habis untuk membayar tugas kuliah yang sudah menunggak.

Ini juga belum waktunya gajian. Masa dia harus pinjam uang sama bosnya.

Apa dia harus minta uang sama ibunya? Sudah bertahun-tahun dia tidak menelepon ibunya. Dia juga tidak tahu apakah ibunya akan mengangkat teleponnya atau tidak.

Atau dia cuti kuliah saja sampai tahun depan? Dia fokus cari uang untuk makan sehari-hari dan menabung untuk kuliahnya nanti.

"Akh!!!"

Ingin menangis saja kalau sudah begini. Pikirannya benar-benar buntu dan tidak bisa menemukan solusi apapun.

Tok! Tok! Tok!

Meira melirik pintu kost-nya dan berdecak pelan. Siapa juga yang datang dalam keadaannya yang kacau seperti sekarang. Meskipun begitu dia tetap berdiri dan membukakan pintu untuk seseorang yang datang.

Terlihat seorang wanita yang berusia sekitar 30 tahunan berdiri di depan kost Meira. Lagi-lagi Meira mendesah frustasi kala tahu siapa wanita yang datang menemuinya ini. Dia juga bisa menebak ada perlu apa wanita itu datang kesini.

"Selamat sore Meira!"

"Sore bu! Silahkan masuk dulu Bu!" Tawar Meira basa-basi.

"Eh gak usah! Saya disini sebentar aja kok. Masih ada urusan lain juga." Jawab wanita itu.

Meira hanya mengangguk canggung.

"Saya datang kesini untuk menagih uang kost kamu bulan kemarin yang sudah 2 minggu terlambat membayar. Apa bisa langsung dibayar sekarang?"

"Maaf bu. Akhir-akhir ini saya lagi kesulitan ekonomi dan belum punya uang buat bayar kost."

Wanita itu menghela napas. "Maaf Meira! Saya terpaksa harus bilang ini sama kamu. Kalau kamu gak bisa bayar, secepatnya kamu harus mengosongkan kost ini."

"Tolong kasih saya kesempatan sekali lagi bu! Saya akan cari uangnya secepat mungkin." Tawar Meira dengan wajah yang memelas.

"Kamu sudah tau peraturan ini dari awal kamu nge-kost di sini kan?" Tanya wanita itu.

"Kasih saya kesempatan sampai besok aja bu. Saya janji akan cari uangnya besok."

Wanita itu menghela napas. "Ya sudah! Besok saya akan kembali lagi kesini. Kalau kamu udah bisa bayar, kamu masih boleh tinggal disini, tapi kalau kamu belum bisa bayar, tolong ikuti aturan yang berlaku yaa!"

Meira mengangguk pelan. "Baik bu! Makasih atas kesempatannya."

"Sama-sama! Kalau begitu saya permisi."

Setelah ibu kost sudah benar-benar pergi, Meira kembali masuk ke dalam, ia berjalan menuju ke tempat tidur dan membanting tubuhnya ke atas sana.

Dia tidak pernah berada dalam posisi se-kacau ini masalah uang. Baru kali ini seperti ini dan tidak terbayangkan akan berada di posisi seperti ini.

"Ayo mikir!!" Gumam Meira sambil mengetuk-ngetuk kepalanya sendiri.

Tiba-tiba sesuatu muncul di kepalanya.

"Saya mau kamu menikah dengan Naren dan semua biaya kuliah kamu saya yang akan membayarnya."

"Kamu bisa memikirkannya terlebih dahulu. Ini kartu nama saya. Kamu bisa menghubungi saya kapan pun ketika kamu sudah memiliki jawaban."

NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang