Happy Reading 🖤
-
Naren memasuki apartemen-nya yang terasa sunyi. Dia melepas sepatu kemudian meletakkan sepatu itu di rak.
"Ra!"
Kali ini mereka tidak pulang dari kampus bersama. Tadi katanya sih Meira mau pulang duluan karena udah gak ada kelas. Tapi seingat Naren kelas mereka hari ini berakhir di jam yang sama deh. Entahlah.
Naren melepas jaketnya kemudian melempar tubuhnya ke sofa. Mungkin Meira lagi di kamar, pikirnya.
Matanya yang semula terpejam kini terbuka ketika mendapati sebuah langkah kaki yang berjalan mendekat ke arahnya.
Naren memperhatikan Meira yang datang dengan membawa sebuah gelas. Kemudian meletakkan gelas itu ke atas meja.
"Gue bikinin strawberry milk kesukaan lo." Ucap Meira.
Minuman kesukaannya tidak akan pernah Naren tolak. Dengan ekspresi senang, Naren meraih gelas itu dan meneguknya beberapa tegukan.
"Lo tau aja kesukaan gue." Ucap Naren.
"Gak perlu bingung sama kesukaan lo, tinggal bikin makanan atau minuman yang ada strawberry nya. Udah deh!" Jawab Meira.
Naren yang semula senang, kini menunjukkan ekspresi bingung.
"Tumben banget lo bikinin gue minuman kayak gini, padahal gue gak minta loh."
"Eum.. iseng aja."
"Gak cuman iseng, pasti ada alasannya." Elak Naren.
"Buat ngembaliin mood lo yang lagi jelek aja karena kemarin."
Naren tertawa kecil. Naren peka kok, Meira ini melayaninya karena menginginkan sesuatu.
"Mau minta apa?"
"Minta apa gimana maksud lo? Gak minta apa-apa kok." Jawab Meira.
Naren menepuk-nepuk sofa di sebelahnya, mengisyaratkan kepada Meira untuk duduk.
"Duduk sini dulu coba!" Suruh Naren.
Tak urung, Meira menuruti perkataan suaminya itu.
"Mau apa? Gue tau lo ngelayanin gue kayak gini pasti ada maunya." Ucap Naren.
Meira menghela napas berat.
"Iya, gue mau minta sesuatu. Tapi gue gak minta barang kok." Jelas Meira.
"Terus?"
"Jadi, kemarin waktu ketemu sama Rosa, kita itu bahas banyak hal."
Secara singkat Meira menceritakan kembali apa saja yang ia bahas dengan Rosa di restoran, kemarin siang. Sedangkan Naren, cowok itu memperhatikan istri cantiknya dengan tatapan lekat.
"Jadi gitu! Rosa nawarin gue kerjasama buat jadi manager restoran."
"Manager?"
"Iya, terus Rosa bilang kerjaan gue itu cuman ngurusin bagian customer service sama operasional restoran aja sih." Jelas Meira.
"Cuman gue belum iya-in kok. Gue bilang kalau gue mau minta izin sama suami gue dulu."
"Terus sekarang gue udah minta izin sama lo. Kalau lo gak ngizinin juga gak apa-apa sih." Lanjutnya.
"Kalau gue nggak ngizinin gimana? Habis kuliah pasti lo capek." Ujar Naren.
"Niatnya sih gue cuman mau ngebantu Rosa sama restoran itu aja. Coba lo bayangin, kalau nggak ada gue bisa-bisa grand opening minggu depan bisa gagal total gitu aja karena perencanaan yang salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END)
Teen Fiction"Gue boleh cium lo nggak?" -Narendra Fabian Atharaksa - "Putus?" "Kamu bercanda kan?" "Ini pasti hari ulang tahun aku..." "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" "Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus." ...