Happy Reading 🖤
-
"Huft! Akhirnya tuan putri datang juga."
Meira berjalan semakin mendekati Rachel ketika mendengar seruan yang demikian. Rachel menjuluki Meira seperti itu mungkin saja karena Meira yang sangat lelet, seperti tuan putri yang harus melakukan sesuatu dengan teliti dan tetap anggunly. Huft!
"Lama banget sih lo! Gue nungguin sampai jamuran tau." Sungut Rachel kesal.
Meira mendudukkan dirinya di samping Rachel, di sebuah kursi panjang yang letaknya tepat di depan kelas Rachel.
"Ya namanya juga manusia." Jawab Meira dengan santainya, tak lupa cengiran yang muncul di bibirnya.
"Mana pesenan gue?" Tanya Rachel dengan tangan yang menengadah, meminta sesuatu.
Meira menyerahkan sebuah paper bag yang dibawa sebelumnya kepada Rachel dan diterima dengan senang hati.
"Bisa bisanya lo ke Bali nggak bilang dulu sama gue!" Ujar Rachel.
Meira berdecak kesal. "Emang kalau gue bilang dulu ke lo, lo mau ngapain? Mau ikut? Ya jelas nggak mungkin lah."
"Tapi kan seengaknya gue tau lo kemana, lagi ngapain dan sama siapa." Jawab Rachel.
"Terus lebih parahnya lagi lo mau balik ke Jakarta tapi nggak bawain gue apa-apa. Ini pun lo bawain gue pie susu kalau nggak gue minta nggak bakalan lo beliin kan?! Dasar!!" Amuk Rachel.
"Ya gimana lagi. Lo tau nggak sih, hari ketiga di Bali itu kita mau jalan-jalan khusus buat cari oleh-oleh. Tapi sialnya, hari itu perut gue sakiiit banget. Padahal udah hari kedua PMS. Alhasil kita seharian di hotel dan malamnya harus pergi ke bandara. Karena lo chat gue pake ngancem segala, jadilah Naren beliin lo pie susu ini di toko deket bandara." Jelas Meira panjang lebar.
Memang betul. Rencana jalan-jalan hari ketiga di Bali sudah hancur karena bulan yang datangnya tidak tepat waktu. Walaupun dari sore hari sudah jauh agak mendingan, tapi tidak mungkin kan waktu 2 jam sebelum keberangkatan digunakan untuk jalan-jalan. Belum lagi barang-barang yang masih belum dikemas.
Rachel membuka sedikit paper bag untuk melihat isi di dalamnya. Kemudian pergerakannya terhenti ketika mendengar penjelasan dari Meira.
"Tunggu tunggu!! Lo bilang apa tadi?"
"Yang mana?"
"Yang barusan!"
"Barang belum dikemas?"
"Bukan itu! Tadi lo bilang PMS?"
"Oh itu! Iya gue PMS!"
Rachel meletakkan paper bag itu dengan kasar ke samping kursinya. "Whatt!! Lo PMS waktu lagi liburan!!? Itu artinya kalian nggak nganu dong!"
Meira membekap mulut Rachel yang tidak bisa di saring. Matanya memperhatikan sekitar dan untungnya tidak ada seorang pun yang berpotensi mendengar pembicaraan mereka. Untungnya lagi suara Rachel kali ini tidak terlalu keras.
"Sorry sorry! Gue terlalu shock!" Ucap Rachel setelah bekapan Meira terlepas.
"Lagi bahas apaan nih?"
Meira dan Rachel kompak menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Di sana terdapat Rama yang baru saja keluar dari kelas.
"Apaan sih lo SKSD banget." Sungut Rachel.
"SKSD gimana, orang Meira kan ceweknya sahabat gue. Jelas gue kenal lah!" Jawab Rama.
Semoga tidak ada adu mulut diantara mereka, meskipun itu agak sedikit mustahil.
![](https://img.wattpad.com/cover/329315429-288-k401067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END)
Teen Fiction"Gue boleh cium lo nggak?" -Narendra Fabian Atharaksa - "Putus?" "Kamu bercanda kan?" "Ini pasti hari ulang tahun aku..." "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" "Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus." ...