Happy Reading 🖤
-
"Gue nggak bohong Ra! Gue liat cowok lo itu lagi di VELO sama temen-temennya." Ucap Rachel dibalik ponsel pintar itu.
"Mungkin lo salah lihat. Orang dia bilang kalau dia lagi ada acara keluarga kok." Jawab Meira.
Terdengar suara helaan napas dari seberang telepon. Seperti benar-benar sudah jengah karena sahabatnya itu sama sekali tidak percaya dengan apa yang ia katakan.
"Sebegitu percayanya lo sama dia?"
"Bukannya kunci dari suatu hubungan itu adalah rasa percaya?" Tanya Meira. Dia tahu Rachel pasti paham dengan ini, mengingat cewek itu juga pernah berpacaran ketika mereka masih duduk di bangku SMA.
"Tapi cowok yang lo kasih kepercayaan itu nggak tau diri."
Gantian Meira yang menghela napas. Beberapa kali Rachel meneleponnya hanya untuk memberitahukan info yang ia anggap tidak penting seperti ini.
"Hubungan gue biar jadi urusan gue deh Chel!" Ujar Meira, secara tidak langsung mengatakan kalau Rachel tidak perlu ikut campur dengan hubungan Meira dan Kevin.
"Terserah lo deh! Intinya Kevin itu cowok yang nggak pantes buat lo. Mau gue sebutin satu-satu kelakuan dia?"
"Satu, dia itu suka bohong sama lo. Jangan denial tentang hal ini! Gue yakin lo paham maksud gue. Dua, dia terlalu overprotektif sama lo. Tiga, dia terlalu ngekang lo. Bayangin aja, dia marah kalau ngelihat lo deket sama cowok lain. Tapi dia juga marah waktu lo cemburu ngelihat dia deket sama cewek lain. Bilangnya nggak suka dikekang lah, nggak suka diatur lah, cuman temen doang lah. What the hell men!?"
"Empat-"
"Udah Chel! Gue mau istirahat. Gue matiin dulu telfonnya." Potong Meira.
"Dia nggak pantes buat-"
Tut!
Meira membanting ponselnya ke atas ranjang. Dia mengacak rambutnya frustasi.
Setelah kejadian itu dia dan Rachel benar-benar sempat menjauh dan tidak berbicara satu sama lain. Tapi itu tidak lama karena Rachel sendiri yang mengalah dan bilang kalau, hubungan Meira ya biar dia sendiri yang menjalankan yang penting dia sudah membantu mengingatkan.
Kalau dipikir-pikir apa yang Rachel katakan adalah benar. Atau dia memang benar-benar denial dengan semua fakta yang ada?
-
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END)
Teen Fiction"Gue boleh cium lo nggak?" -Narendra Fabian Atharaksa - "Putus?" "Kamu bercanda kan?" "Ini pasti hari ulang tahun aku..." "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" "Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus." ...