Happy Reading 🖤
-
Matahari yang letaknya sudah berada di atas kepala, tidak juga membangunkan sepasang muda-mudi yang sedang tidur di ranjang sebuah kamar hotel.
Meira yang tertidur sangat pulas di bawah selimut tebal dengan Naren yang berada di sampingnya tanpa menggunakan selimut.
Hingga sebuah bel dari pintu membangunkan Naren.
Ting! Tong!
Naren baru saja membuka matanya dan masih mengumpulkan nyawa. Namun suara bel di pintu juga tidak kunjung berhenti, malah semakin brutal.
Ting! Tong!
Ting! Tong!
"Ck!" Dengan decakan pelan, Naren bangun dari posisi tidurannya dan berjalan agak sempoyongan ke arah pintu. Efek nyawa yang belum terkumpul.
Tanpa melihat seseorang yang datang dari lubang monitor kecil, cowok yang menggunakan celana jeans panjang dan kemeja hitam yang sama seperti semalam itu langsung membuka pintu.
"Naren!!"
Secepat kilat Naren langsung membuka matanya ketika mengenali suara siapa yang ada di depannya sekarang.
Naren kemudian membulatkan matanya terkejut.
Di depannya sekarang terdapat seorang wanita paruh baya yang berusia sekitar 50 tahunan sedang berdiri tepat di hadapannya.
Wanita itu menggunakan celana kain panjang berwarna neutral cream, dipadukan dengan atasan kemeja putih yang dilapisi blazer dengan warna yang senada.
Rambut panjangnya tergerai dengan make up natural yang pas dengan usianya. Juga sepatu chiko shoes yang melekat indah di kaki nya.
Cukup modis untuk wanita yang berusia lebih dari setengah abad.
"Mami!"
Namun sayang, wanita cantik itu adalah ibu dari si cowok ganteng bernama Naren.
"Mami ngapain ke sini?!" Tanya Naren masih dengan tatapan mata terkejut.
"Seharusnya Mami yang nanya, kamu ngapain di sini?"
Naren hanya diam memikirkan jawaban dari pertanyaan ibunya dalam hati. Sekelebat memori ingatan tadi malam langsung masuk ke dalam kotaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END)
Ficção Adolescente"Gue boleh cium lo nggak?" -Narendra Fabian Atharaksa - "Putus?" "Kamu bercanda kan?" "Ini pasti hari ulang tahun aku..." "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" "Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus." ...