Happy Reading 🖤
-
Meira, dengan kemeja putih dan celana jeans-nya itu sedang berjalan menyusuri salah satu mall mewah di ibukota ini.
GALLERIA GOLDEN MALL
Mall terbesar dan termewah di negeri ini. Bahkan salah stau mall terbesar dan termewah di benua ini.
Apakah dia sendirian? Tentu tidak.
Dia tidak se-gabut itu jalan-jalan di mall mewah ini sendirian. Dompetnya pasti menangis melihat harga barang-barang di sini. Apalagi dia sedang berada di fase "miskin" sekarang.
Di sampingnya ada seorang laki-laki dengan jaket jeans-nya. Siapa lagi cowok yang sedang dekat dengan Meira kecuali seseorang.
Betul! Cowok itu Naren.
Tadi setelah kuliah pagi-nya selesai, Naren mengirim pesan kepadanya yang berisikan ajakan pergi ke suatu tempat. Dan disinilah mereka.
"Kita mau kemana sih?"
Itu adalah pertanyaan yang sudah Meira tanyakan berkali-kali dan jawaban Naren sama sekali tidak bisa menghentikan rasa penasaran Meira.
"Udah ikut aja! Nanti juga lo tau sendiri."
Beberapa saat setelahnya, mereka sudah sampai di sebuah toko. Meira tidak bisa berkata-kata ketika melihat tulisan di depan toko tersebut.
TIFFANY&CO.
Naren berhenti berjalan ketika menyadari Meira masih tertinggal di depan toko. Cowok itu berbalik dan berjalan menghampiri Meira.
"Kenapa berhenti?"
"Kita masuk ke dalam sini?" Tanya Meira sambil menunjuk ke arah dalam toko.
Siapa yang tidak kenal dengan brand satu itu. Salah satu brand terkenal yang menjual perhiasan dengan harga yang tidak murah. Sangat sangat sangat mahal!
"Iya lah!" Jawab Naren, tertuju pada pertanyaan Meira sebelumnya.
"Ini TIFFANY&CO. loh?"
"Siapa bilang ini warteg."
"Beneran masuk ke dalam?"
Naren menghela napas lelah. "Gak Ra! Keluar di dalam kalau perlu." Jawab Naren yang sudah jengah.
Sedetik kemudian, pukulan kecil mendarat di perut Naren. Si korban meringis sambil memegangi perutnya. Gak terlalu terasa sih sebenernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END)
Teen Fiction"Gue boleh cium lo nggak?" -Narendra Fabian Atharaksa - "Putus?" "Kamu bercanda kan?" "Ini pasti hari ulang tahun aku..." "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" "Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus." ...