Happy Reading 🖤
-
Weekend sudah selesai, tidak ada lagi acara bersenang-senang, waktunya kita harus mulai bekerja. Seperti yang sudah direncanakan beberapa minggu yang lalu, restoran yang bertema Prancis itu akan melaksanakan grand opening hari ini.
Untung saja acara ini dilaksanakan pada malam hari. Selain untuk menggaet para pengunjung, hal ini juga tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah Meira.
Pakaian formal berupa atasan kemeja putih yang dibalut jas berwarna merah muda dengan celana panjang dengan warna yang senada, sangat berbeda 180 derajat dibandingkan pakaiannya ketika masih bekerja di cafe.
Kali ini dia bukan lagi menjadi seorang waiters melainkan seorang manager. Penampilannya adalah sesuatu yang harus diperhatikan apalagi restoran ini adalah restoran yang mengusung tema formal and mature.
"Rosa!"
"Eh iya kak!"
Gadis dengan kemeja putihnya itu menoleh ketika mendapat panggilan dari Meira. Dia menyuruh waiters yang sedang berbicara dengannya untuk pergi terlebih dahulu.
"Gimana sama semua persiapannya? Aman kan? Nggak ada kendala kan?" Tanya Meira.
"Sejauh ini semuanya aman kak. Nggak ada kendala apapun."
"Nanti kalau ada apa-apa langsung kasih tahu saya ya."
"Iya kak!"
"Ngomong-ngomong acaranya kan dimulai satu jam lagi, bosnya belum datang juga?"
"Oh iya aku lupa ngasih tahu kak Meira. Tadi pak Bos ngehubungin saya, beliau bilang kalau baru aja terbang dari tempat transit di Singapura 1 jam yang lalu. Kemungkinan 1 jam lagi beliau baru sampai di sini." Jelas Rosa.
Mira mengernyitkan dahinya bingung.
"Terus beliau juga bilang kalau acaranya dimulai sesuai jadwal aja. Nggak usah nungguin beliau datang."
"Ya nggak bisa lah, masa kita mulai acaranya tanpa nungguin beliau. Ini kan acaranya penting banget."
"Pak bos percaya sama kak Meira kok!"
Meira benar-benar tidak habis pikir dengan pemikiran bos pemilik restoran ini. Tapi bagaimana lagi dia adalah bos dan dia adalah yang paling berkuasa.
Karena masih banyak pekerjaan yang harus dia urus, akhirnya Rosa melangkah pergi setelah berpamitan kepada Meira.
"Meira!!"
Pemilik nama menoleh ke sumber suara ketika namanya disebut. Tepat di pintu masuk terlihat Rachel yang sepertinya baru saja datang. Gadis itu memang sudah mengirimnya pesan kalau dia akan datang lebih awal walaupun grand opening akan dilaksanakan 1 jam lagi.
Meira membalas sapaan Rachel dengan senyum antusias.
"Wih cantik banget sih besti gue ini. Kapan lagi coba gue lihat lo pakai pakaian formal kayak gini. Jadi kelihatan lebih dewasa tau." Puji Rachel setelah berhasil menghampiri Meira.
"Ayo duduk dulu!" Ujar Meira.
"Masa gue duduk duluan di restoran yang 'dibuka' aja belum." Jawab Rachel.
"Ya udah, gimana kalau kita ngobrol di staff room?" Tawar Meira.
"Gue ganggu nggak? Atau lo masih ada kerjaan yang harus diurus?."
"Nggak kok ayo!"
-
"Gue nggak bohong loh Ra lo beneran cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END)
Teen Fiction"Gue boleh cium lo nggak?" -Narendra Fabian Atharaksa - "Putus?" "Kamu bercanda kan?" "Ini pasti hari ulang tahun aku..." "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" "Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus." ...