Happy Reading🖤
-
Dengan hati yang masih diliputi rasa kesal, Kevin memasuki kamar mandi laki-laki dengan gerutuan yang senantiasa keluar dari bibirnya. Dia benar-benar kesal karena pelayan itu membasahi bajunya dan yang pasti mengganggu waktunya dengan Meira.
Berjalan menuju wastafel, Kevin membasuh kedua tangannya. Kemudian memperhatikan penampilannya di cermin. Lengan bajunya benar-benar basah dan itu tidak bisa diselamatkan.
Rasanya sangat tidak nyaman huh.
Di pintu toilet, seorang laki-laki dengan jaket kulit berwarna hitamnya itu, memperhatikan Kevin dengan senyum miringnya. Tatapan matanya tajam menunjukkan seberapa besar kilatan amarah yang dipendam.
Naren kembali mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu.
"Tunggu!"
Pelayan wanita yang sedang membawa nampan dengan dua gelas diatasnya itu berhenti sejenak ketika mendapat panggilan dari Naren.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Pesanan ini untuk dua orang di meja itu?" Tanya Naren sambil menunjuk meja dimana Kevin dan Meira berada.
"Iya tuan!"
"Apa itu?"
"Satu gelas whiskey dan satu gelas wine."
Kevin yang semula duduk di depan meja bartender itu berdiri dari duduknya. Tangannya terkepal kuat.
"5 juta! Tumpahkan semua ini ke tubuh laki-laki itu!"
Pelayan itu mengernyitkan dahinya bingung. Oh dia paham! Ini pasti masalah cinta segitiga para remaja.
"Maaf sebelumnya tuan. Itu bahkan tidak lebih dari gaji saya selama sebulan. Sedangkan resikonya adalah saya bisa saja kehilangan pekerjaan jika laki-laki itu tidak terima dan melaporkan saya ke atasan."
Naren berdehem singkat.
"Bagaimana dengan 20 juta?"
Pelayan itu tersenyum puas. "Saya setuju tuan!"
Dengan langkah tegasnya, Naren berjalan memasuki toilet laki-laki. Sesampainya di dekat Kevin, tiba-tiba saja Naren melakukan hal yang tidak diduga.
Bugh!
Naren memberikan tinjuannya kepada Kevin di pipi bagian kiri cowok itu. Kevin yang tidak mengira kejadian ini akan terjadi, cowok itu akhirnya tersungkur mundur. Dengan cepat kepalanya menoleh ke arah pelaku yang berani-beraninya memukulnya seperti ini.
"Siapa lo?!"
"Jangan pernah berani-beraninya lo nyentuh Meira lagi!!"
"Siapa sih lo! Nggak usah ikut campur!"
"Gue berhak ikut campur!" Tegas Naren.
Kevin memperhatikan penampilan Naren dari ujung kepala hingga ujung kaki. Mendeteksi Naren dan berpikir apakah ia pernah mengenal cowok ini sebelumnya. Tapi nihil dia merasa dirinya tidak pernah mengenal cowok di depannya ini.
"Meira punya gue!"
Mendengar ucapan yang muncul dari mulut Naren, Kevin sedikit demi sedikit mulai paham mengenai siapa cowok di depannya ini.
Kevin tersenyum miring. "Oh gue paham."
Cowok itu tiba-tiba terkekeh dengan pelan. "Gue nggak peduli, apa hubungan lo sama Rara saat ini. Yang harus lo ketahui adalah kami masih sama-sama saling mencintai. "
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END)
Novela Juvenil"Gue boleh cium lo nggak?" -Narendra Fabian Atharaksa - "Putus?" "Kamu bercanda kan?" "Ini pasti hari ulang tahun aku..." "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" "Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus." ...