Happy Reading 🖤
-
Seperti yang sudah Meira rencanakan sebelumnya, setelah selesai beres-beres apartemen, pasangan suami istri itu sudah sampai di mall terbesar di kota ini.
Rencananya sih cuman mau belanja kebutuhan dapur dan kebutuhan apartemen aja sih, cuman Naren bilangnya ke supermarket yang ada di mall aja biar nanti sekalian makan malam di sana.
Memasuki supermarket, atensi Naren langsung teralihkan ke rak di mana buah-buahan berada. Tangannya dengan cekatan mengambil banyak sekali kotak plastik yang berisi buah strawberry di dalamnya, kemudian dimasukkan ke dalam troli.
"Jangan banyak-banyak Ren, di kulkas masih banyak loh stok strawberry-nya." Ujar Meira.
"Nggak apa-apa beli banyak, besok juga pasti udah habis." Jawab Naren dengan santai.
Setelah memasukkan 10 kotak plastik strawberry ke dalam troli, mereka mulai berjalan menyusuri lorong-lorong selanjutnya.
"Sesuka itukah lo sama strawberry?" Tanya Meira.
"Suka banget banget banget! Strawberry itu kayak belahan jiwa gue."
"Ck lebay!"
"Sayang banget tau!" Ujar Naren.
"Sayang kenapa?" Jawab Meira.
"Ciee! Manggil sayang nih!" Ucap Naren dengan kekehan.
Sedetik kemudian, pukulan ringan mendarat di lengan Naren.
"Love language lo physical attack ya Ra?" Ujar Naren sambil mengelus lengannya yang sebenarnya tidak sakit sama sekali.
"Rasain! Biar lo remuk tiap hari! Salah siapa jahil mulu." Jawab Meira.
"Sayang banget karena cafe tempat lo kerja udah tutup." Ucap Naren, meneruskan ucapannya yang sempat tertunda tadi.
"Apa hubungannya sama cafe?"
"Waktu itu kan gue pernah ke sana dan pesen strawberry milk. Sumpah ya Ra! Strawberry milk yang gue minum di cafe itu adalah strawberry milk ter-enak yang pernah gue rasain."
"Sayang banget karena gue gak bisa minum itu lagi karena cafe-nya udah tutup." Lanjut Naren.
"Pesenam lo itu gue yang bikinin." Ujar Meira.
Mata Naren melotot. "Beneran?"
Meira hanya mengangguk.
"Habis pulang dari sini nanti lo harus bikinin gue strawberry milk. Gue maksa pokoknya."
"Kalau gitu kita harus beli susu!" Ujar Naren.
Kemudian cowok itu mendorong troli menuju rak dimana berbagai macam susu berada. Meninggalkan Meira yang masih memegang sebungkus daun bawang di tangannya.
Meira hanya tersenyum samar.
-
Urusan dapur selesai kini mereka sudah berjalan menyusuri rak per-sabun-an dan keperluan kamar mandi.
"Jangan bilang lo juga nggak suka makan buah?" Tanya Naren. Mengingat Meira tidak suka makan sayur bisa jadi dia juga tidak suka makan buah.
"Kalau dibilang suka sih nggak, cuman gue bisalah makan buah."
Naren hanya mengangguk.
"Gue tuh bisa makan apa aja asalkan bukan sayur." Ujar Meira.
"Tawaran gue masih berlaku loh, 100 juta buat makan sayur."
Meira terkekeh. "Gue nggak perlu makan sayur buat dapatin uang 100 juta Ren! Kalau pun gue minta itu sekarang, lo pasti bakal kasih iya kan?"
"Kan lo bilangnya, gue adalah bagian dari keluarga Atharaksa, jadi gue bisa minta apa pun sama lo. Gue gak salah kan?" Ujar Meira sambil memasukkan sebotol sampo.
![](https://img.wattpad.com/cover/329315429-288-k401067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END)
Teen Fiction"Gue boleh cium lo nggak?" -Narendra Fabian Atharaksa - "Putus?" "Kamu bercanda kan?" "Ini pasti hari ulang tahun aku..." "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" "Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus." ...