"Eomma mau kemana?" Jiniel melihat dari balik celah pintu kalau sejak tadi Eommanya itu sibuk rusuh sana-sini masukin baju.
"Eh Jiniel. Masuk sini sama Eomma." Jiniel tidak menolak, dia berjalan mendekat kearah Eommanya sambil membawa Lino. Jihyo tersenyum, tanganya terangkat kedepan mengajak Jiniel untuk duduk pada pangkuanya.
"Eomma pergi lagi ya?"
"Iya." Jihyo sedikit memundurkan tubuh Jiniel lebih kebelakang agar dia bisa memeluknya.
"Kemana Eomma?"
"Eomma mau ke Jepang, ada acara disana dan Twice Nuna diundang untuk mengisi acaranya. Dua hari lagi Eomma berangkat Jiniel, tapi Eomma mulai hari besok bobok di dorm lagi, Jiniel sama Paman Seungyoun lagi ya?"
"Jadi malam pergantian tahun besok Eomma tidak dirumah?" Jiniel menunduk, dia rasanya tidak bisa menyembunyikan semua rasa sedihnya, padahal Jiniel sudah meyakinkan diri sendiri untuk jangan sedih, toh dia udah biasa ibunya keluar negri, tapi tetep aja naluri seorang anak tidak bisa berbohong.
"Iya, Eomma ada di Jepang." Dan Jihyo menyadari semua itu, dia mengerti perubahan wajah Jiniel yang menjadi murung.
"Jiniel.." Panggil Jihyo sangat lembut, tanganya memeluk tubug Jiniel dari belakang, menempelkan dagunya pada pundak Jiniel.
"Jiniel nggak mau ya Eomma pergi?"
"Iya."
"Jiniel mau Eomma dirumah?"
"Iya, tahun kemarin ketika pergantian tahun Eomma tidak ada dirumah, dan sekarang juga Eomma pergi. Jiniel pengen Eomma dirumah terus kita membakar makanan seperti tetangga-tetangga yang lain."
"Eomma minta maaf ya Jiniel."
"Kenapa Eomma minta maaf? Kan Eomma nggak salah sama Jiniel."
"Eomma minta maaf karena Eomma sangat sibuk, maaf karena jadwal Eomma yang padat Eomma jadi tidak bisa bermain bersama Jiniel."
"Tidak Eomma, tidak apa-apa. Jiniel mengerti kok, kata Eomma itu kalau Eomma kerja itu cari uang buat Jiniel mandi bola, buat beli eskrim, buat beli mainan. Jangan merasa bersalah sama Jiniel, Eomma."
"Terimakasih sudah mengerti keadaan Eomma sayang, besok kalau Eomma pulang Jiniel mau minta apa?"
"Eomma ke Jepang lama nggak?"
"Enggak, tanggal satu besok Eomma pulang sama Twice Nuna, Jiniel mau minta apa sama Eomma dari Jepang."
"Mau mainan."
"Mainan apa?"
"Puzzle, tapi Puzzlenya yang banyak gitu Eomma. Seru, atau kalau nggak ada lego pesawat."
"Okey, baiklah. Besok Eomma coba cari, tapi kalau nggak ada tidak apa-apa kan?"
"Nggak apa-apa Eomma. Sama Jiniel pengen eskrim mochi."
"Eskrim kalau Eomma bawa dari Jepang kesini cair dong Jiniel. Mochi aja gimana? Eomma beli rasa coklat sama matcha."
"Mau!" Pekik Jiniel sangat senang, namun hal itu membuat Jihyo tertawa. Dia mengelus puncak kepala Jiniel gemas.
"Yaudah, ini udah malem. Jiniel bobok yok."
......
Besoknya, hari keberangkatan Jihyo menuju dorm sebelum ke Jepang dimulai, sejak tadi pagi dia sudah siap dengan koper kecil yang hanya muat beberapa pasang baju dengan keperluan lainya, tidak lupa baju milik Jiniel juga dia bawa, sengaja agar seolah Jiniel ikut bersamanya pergi.
Jiniel juga ikut menunggu diluar, sejak tadi duduk-duduk di depan rumahnya, kebetulan pintu udah Jihyo kunci, jadi setelah ini Jiniel akan pulang kerumahnya yang kedua yaitu rumah Seungyoun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Park Jiniel
RandomIni adalah dunia Park Jiniel, anak laki-laki dari pasangan idol terkenal. Jiniel lahir memegang sendok emas. Tiap kehadirannya membawa senyum. Namun, di bahunya tersimpan beban. Perceraian orang tuanya membuat Jiniel enggan melihat dunia lebih luas...