Jiniel dan Memasak🍳

60 2 0
                                    

Cerita ini terjadi ketika Jiniel berumur tiga tahun.

Sejak tadi Jiniel tidak hentinya keliling rumah, dari dapur ke kamar tamu, ruang belakang, garasi, bahkan sampai kedepan juga Jiniel laluin tapi dia sama sekali tidak menemukan keberadaan Jihyo dimana. Apa Eommanya pergi? Tapi sepertinya tidak, motornya aja masih ada di garasi.

Jiniel yang mulai bosan liatin bunga akhirnya memutusan masuk kedalam, tapi begitu dia masuk bersamaan dengan Jihyo yang turun tangga sambil bawa sapu.

"Eomma.." Sapa Jiniel ceria, anak itu berlari sambil merentangkn tanganya lalu memeluk kaki Jihyo sambil tertawa.

"Jiniel, ada apa sayang kok manggil Eomma? Jiniel udah mainya?" Melihat itu Jihyo tidak bisa menahan senyumnya, dia menggendong tubuh Jiniel lalu dia bawa kemana arah Jihyo akan mengembalikan sapunya.

"Eomma dari mana?"

"Eomma dari atas, bersih-bersih kamar sama tempat kerjanya Eomma. Jiniel cari Eomma ya? Heum?"

"Iya."

"Ada apa Nak?"

"Eomma, kapan Eomma akan memasak?" Sontak Jihyo terkejut, bukan apa-apa selama dua tahun ini Jiniel bisa ngomong baru kali ini anak itu tanya kapan dia akan memasak, karena biasanya ketika Jihyo memasak Jiniel sudah sibuk sama Jihoon buat mainan.

"Nanti siang, habis Eomma mandi Eomma akan memasak makan siang."

"Jiniel mau ikut Eomma memasak." Kata Jiniel dengan mantap, kedua matnya berbinar berbeda dengan Jihyo yang sungguhan dia mersa bingung ini Jiniel habis ngapain tiba-tiba pengen ikut dia masak.

"Eomma masaknya nggak kemana-mana kok cuman didapur itu."

"Iya, Jiniel mau membantu Eomma memask, Jinie bosan Eomma hari ini temen-temenya Jiniel pada sibuk semua kemaren kita sudah janjian untuk tidak main dulu hari ini, dan ketika Jiniel melihat Eomm memasak rasanya menyenangkan, Jiniel pengen."

Ya ampun, sibuknya anak tiga tahun ngapain si😭

"Ohh, boleh aja. Nggak apa-apa, nanti kalau Eomma akan memasak Eomma akan panggil Jiniel, tpi sekarang Jiniel mandi dulu ya? Udah siang." Perlahan Jihyo meletakkan Jiniel pada kursi, melepas semua bajunya untuk dia mandikan.

Sebenarnya disini Jiniel pengen mandi sendiri tapi langsung ditolak sama Jihyo memang permintaan Jiniel tidak buruk, tapi Jiniel belum bisa mandi sendiri dan akan banyak mainan sabunya daripada mandinya jadi jangankan badanya Jiniel mau bersih yang ada Jihyo nambah kerjaan, selain harus mandiin Jiniel ulang juga dia punya tugas gosok kamar mandi.

"Eomma, bebeknya dibawa." Rengek Jiniel ketika dia sadar kalau bebek kesayanganya belum masuk.

.....

"Jiniel, Nak." Sesuai janjinya tadi pagi, Jihyo menghampiri Jiniel pada ruang keluarga untuk mengajaknya memasak.

"Dalem."

"Jiniel jadi ikut Eomma masak nggak?"

"Jadii." Pekik Jiniel sangat senang, bahkan anaknya sampai berlari saking senengnya. Melihat itu Jihyo ikut terseyum, dia merangkul Jiniel menuju dapur.

"Sebelum memasak, kita pakai ini dulu." Jihyo membuka lemari bagian atas untuk mengeluarka celemek masa kecilnya, walaupun ini warnanya pink tapi setidaknya fungsinya sama. Secara telaten Jihyo memakaikanya kepada Jiniel, ketika melihat Jiniel yang berjingkak kecil sambil memakai celemek membuat pikiranya menerawang ke masa kecilnya.

Dulu juga dia sangat senang ketika Hanna mengajaknya memasak, bagi Jihyo ketika memasak dia bisa mencoba berbagai macam makanan, dan celemek ini adalah buatan tangan Hanna khusus untuk Jihyo, tapi sayang celemek itu sudah tidak bisa terpakai lagi karen tubuh Jihyo yang sudah dewasa.

Dunia Park JinielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang