Hari ini, Jiniel pulang sekolah lebih awal, karena memang sekolah Jiniel gurunya lagi ada rapat jadi anak-anak harus pulang lebih awal, sebenarnya rapatnya sendiri nggak lama mungkin 3 jam, tapi sekali lagi karena ini bocah-bocah SD, mereka jelas nggak bisa ngurus diri mereka sendiri yang ada malah keluyuran kalau gurunya nggak ada, beda sama mungkin SMP atau SMA yang gurunya mau rapat dari pagi sampai siang mereka bisa ngurus diri mereka sendiri, bahaiua banget malah.
Jiniel yang masih memakai seragam sekolahnya sibuk lari-lari dihalaman rumah, ada Rooney dibelakangnya yang ikut berlari bersama Jiniel sambil sesekali mengeong.
"Rooney Hyung, ayo main petak umpet. Rooney Hyung yang jaga Jiniel yang sembunyi." Seakan mengerti Rooney langsung berbalik badan selama beberapa detik, dan Jiniel seketika lari kearah belakang kolam dimana disitu ada Jihyo yang lagi siram tanaman, melihat Jiniel jongkol dibalik pot tentu membuat Jihyo penasaran.
"Jiniel ngapain?"
"Hehe, main petak umpet sama Rooney Hyung." Jawab Jiniel sambil ketawa.
"Oh, habis ini kalau mau main Jiniel ganti baju seragam ya? Jangan pakai baju sekolah, nanti kalau Rooney Hyung udah nemuin Jiniel, Jiniel langsung ganti, oke?"
"Iyaa. Eomma hustt jangan bilang ke Hyung kalau Jiniel disini." Jihyo hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya, dia merasa senang melihat kedekatan Rooney dengan Jiniel bagaikan beneraan kakak adik.
Usia Rooney sebenarnya sudah sangat tua, kucing itu sudah bersama keluarga ini ketika Jihyo dan Daniel belum menikah hingga Jiniel berumur 6 tahun sekarang, penampilan Rooney memaang sudah terlihat mulai menua namun untuk fisik Rooney ini masih oke banget. Suara mengeong Rooney mulai terdengar, seakan tahu Rooney berjalan kearah kolam dan dia menemukan Jiniel dari balik pot.
"Miauuww, miauwww." Rooney berlari menghampiri Jiniel lalu menjilat wajahnya.
"Hahaha Rooney Hyung geli, baiklah karena Rooney Hyung sudah menemukan Jiniel, mari kita makan siang." Jiniel menggendong Rooney untuk dia bawa masuk rumah karena memang ini jadwal makan siangnya Rooney.
"Ganti dulu Jiniel!" Tapi sayang Jiniel yang tadi sebenarnya ada niatan kabur buat nggak ganti baju gagal seketika.
"Kok Eomma tahu kalau Jiniel nggak mau ganti baju?"
"Apa sih yang Eomma nggak tahu soal Jiniel? Ganti baju dulu Jiniel nanti seragamnya kotor, besok Jiniel mau pakai apa kalau seragamnya kotor?"
"Kan besok libur Eomma."
"Ganti baju Park Jiniel!" Sejujurnya di umur 6 tahun ini Jiniel mulai rada ngeyel dikit membuat Jihyo kadang harus sabar.
"Iya Eomma, Rooney Hyung Jiniel mau ganti baju, Hyung disini dulu tungguin Jiniel yah?" Rooney hanya menjawabnya dengan mengeong, mengerti Rooney menjawab iya Jiniel langsung berlari masuk kedalam rumah untuk ganti pakai baju rumah, sedangkan Jihyo kembali menyiram tanaman yang tadi sempat tertunda.
Rooney merasa bosan, kucing itu secara diam-diam berlari menuju arah pintu luar, karena tubuh Rooney gesit dia dengan mudahnya menerobos pagar rumah lalu begitu saja berlari kejalanan tanpa tahu ada motor yang sedang melintas kencang, motor itu tidak sadar ada kucing didepanya, dengan santainya pengendara motor itu melaju hingga menelindas tubuh Rooney membuat seketika darah keluar dari Rooney begitu banyak.
Rooney seketika meninggal ditempat, tubug kucing itu kaku tanpa adanya lagi pergerakan, meninggalkan majikan yang begitu setia, menyelamatkan hidupnya yang saat itu baru saja terlahir kedunia.
"ROONEY!" Teriak Jihyo panik sampai tanpa sadar selang airnya masih menyala, dia berlari menuju Rooney lalu berjongkok dihadapan jasad kucing itu, Jihyo menangis sejadi-jadinya, tanganya dengan gemetar mengelus tubuh Rooney yang sudah kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Park Jiniel
De TodoIni adalah dunia Park Jiniel, anak laki-laki dari pasangan idol terkenal. Jiniel lahir memegang sendok emas. Tiap kehadirannya membawa senyum. Namun, di bahunya tersimpan beban. Perceraian orang tuanya membuat Jiniel enggan melihat dunia lebih luas...