Sang ibunda kini sudah pulang,sedangkan Lusi masih duduk anteng di ranjang milik Zhan yang sibuk di jaga oleh Yibo.
Lusi tak berani untuk berucap apa-apa dia tidak ada alasan untuk melarang mereka untuk dekat,dia hanya wanita muda yang masih berumur 18 tahun,jauh di atas Zhan yang 5 bahkan 6 tahun lebih tua darinya.
"Apa..kita akan keluar malam ini?"tanyanya gugup ketika melihat Yibo bangkit.
Bukannya menjawab,Yibo malah sibuk meninggikan bantal Zhan agar nyaman,Zhan menjauhkan tangan Yibo yang hendak membalurkan tubuhnya penghangat.
"Pergilah!"perintahnya."Tidak,kamu sedang sakit,kita pergi lain kali saja."
Zhan melihat Lusi menunduk kecewa,segera Zhan menggeleng,"Jangan batalkan,pergilah,dia butuh hiburan di luar."
Yibo tetap menggeleng,"Aku tidak suka."
"Yibo,jangan membantah,aku baik-baik saja,tolong istrimu bukan hanya aku,ada dia yang juga harus kamu pedulikan."kata Zhan menaikkan nada bicaranya.
Yibo menjadi batu,menghadap Lusi,namun sebisa mungkin dengan nada rendah,"Bukan begini Lusi,Zhan sedang sakit,dia butuh aku."
Zhan mengelak,"Aku tidak butuh kamu! Pergilah!"
Yibo menoleh kecewa kepada Zhan,dia tidak ingin keluar,dia ingin tetap bersama Zhan.
Yibo menghela nafas berat,dia akan pergi,segera dia meraih tangan Lusi untuk dia gandeng turun menuju mobil,sebelum itu Yibo kembali lagi melihat Zhan yang segera tidur,menyempatkan dirinya mengecup kening serta bibir Zhan.
"Terjadi apa-apa tolong kabari aku,segeralah sembuh."Yibo menuju ke mobil kembali,melihat Lusi yang dengan tatapan senang melihat kehadiran Yibo, beberapa kali Lusi melirik Yibo yang sama sekali tidak tertarik dengannya.
Bohong nyatanya jika Yibo sebenarnya tak mencintai Lusi,tak sekalipun tolong,dia tak pernah mencintai Lusi sedalam dirinya mencintai Xiao Zhan,namun dia tidak bisa mengelak bahwa dirinya dulu memiliki hubungan dekat seperti kakak adik yang berlebihan,Yibo hanya membiayai pendidikan Lusi,namun siapa sangka sekarang dia memiliki predikat istri dari Wang Yibo.
Kejadian 4 bulan lalu,itu faktor ketidaksengajaan di saat Yibo mabuk,sungguh namun malam itu dia melihat Lusi seperti Xiao Zhan,dan tersadar saat sudah paginya,dia merasa bersalah,dia tidak ingin mengakhiri hubungannya yang sudah lama dengan Zhan demi Lusi.
Itu sudah berlalu,nasi sudah menjadi bubur, kekecewaan tak terelakkan lagi atas kehadiran Lusi dan juga calon buah hatinya,cinta sebagai seorang kakak kini harus menjadi cintanya sebagai seorang suami,Lusi malah sebaliknya dari cinta itu,dia memang terhanyut akan kebaikan Yibo.
Zhan yang sukses berkat dukungan ayah mertua juga tak bisa berbuat banyak,faktor pendukung paling besar dan juga penggemar berat Zhan iyalah ayah mertua sendiri, bagaimana sang ayah mertua memperkenalkan Zhan kepada sutradara dan penulis terkenal,visual yang mendukung dan juga skill yang tak kalah hebatnya,Zhan menjadi kolega terfavorit ayah mertua selama hidupnya hingga Yibo merasuki relung hatinya dan mendobrak pintu hatinya yang sudah terkunci.
Mendukung segala keputusan yang di ambil Zhan,membantunya bangkit hingga setinggi sekarang.
Ketika larut malam Zhan memutuskan sebuah keputusan penting dalam hidupnya,tubuhnya masih melekat jaket tebal,karna tadi dirinya mengunjungi makam ayah mertua.
Ketika pintunya terbuka memperlihatkan Yibo yang baru pulang dari luar dengan Lusi segera dia bangkit mensejajarkan dirinya dengan Yibo.
Yibo yang melihat antusia Zhan tersenyum hangat,"Belum istirahat?apa ada hal yang mengganggumu?katakan!"
Pertanyaan yang mampu membuat Zhan seperti sangat di perhatikan dalam hidupnya setiap saat,Zhan yang mendapatkan pertanyaan yang sesuai lantas mengangguk.
Zhan sangat gugup,matanya berkaca-kaca,tangannya mengambang ke udara hendak meraih pundak Yibo, Yibo segera meraih tangan itu hendak dia kecup,namun Zhan segera menariknya kembali,jantungnya berdebar tiga kali lipat lebih cepat.
"Jangan lakukan itu."
Yibo menoleh kecewa,"Ada apa?"
"Ini sudah 4 bulan,sebelum lebih jauh lagi.."
"Ayo berpisah saja."Yibo merasakan runtuhan rumah menimpanya saat ini,matanya mengerjap beberapa kali,matanya langsung berkaca-kaca akan ucapan sang istri yang mampu menancabkan belati tajam ke dadanya lebih sakit dari menerima kenyataan bahwa Lusi masuk ke hidupnya lebih dalam.
Yibo tidak mengamuk,dia meraih tangan Zhan dengan paksa,dia kembali bersuara lembut,"Ayo bicarakan baik-baik,ini bukan jalan keluar yang kamu inginkan bukan?ini menyakitkan,tolong jangan mengatakan hal itu,aku menangkapnya sangat dramatis,berpisah seperti apa yang kamu inginkan lagi?kita sudah pisah ranjang,aku sangat tidak menyukai keadaan ini,pisah apa lagi.."
"Kita harus bercerai,itu yang aku inginkan Wang Yibo,bercerai lantas menjalankan hidup seolah tidak terjadi apa-apa."
Yibo bersimpuh menangis meraung,hendak memeluk kaki Zhan,namun Zhan menghindar malah ikut bersimpuh.
"Jangan...jangan mengatakan itu..."ucap Yibo mulai terisak menutupi wajahnya.
"Maafkan aku..hiks..hii..maafkan aku Zhan..jangan mengatakan itu lagi,aku tidak bisa,aku tidak mampu,tolong.."
Zhan hanya termenung tak memperdulikan, punggungnya yang layu ikut bergetar,menutup wajahnya hendak menangis namun dia urungkan.
"Sudah larut, istirahatlah,aku sudah lelah."
Zhan bangkit lantas mendekati ranjang,menarik selimut membiarkan Yibo menyelusup ikut ke dalam selimut langsung memeluknya dengan erat.
"Aku sangat mencintaimu,Xiao Zhan."bisik Yibo.
......... Continue.........
Btw kalian semua udah pernah baca mpreg belum?menurut kalian gimana?
-Setuju jadi mpreg
-Setuju dengan kodrat Zhan
Komen ges biar ramai...
KAMU SEDANG MEMBACA
不是第一个Bukan Yang Pertama (Yizhan) ✔️
Fanfiction""Tolong berbicara dengan tenang." Wanita itu menelan air matanya,berusaha tenang,setelah menangis sesenggukan dia mulai tenang, dilihat wanita di depannya begitu muda, seperti anak yang baru lulus sekolah. "Aku..aku..aku mengandung anak suamimu.." ...