Sedikit tertatih dia kembali ke apartemennya, menjatuhkan drinya di ranjang yang empuk sambil mengunyah 5 kaplet obat yang baru saja dia tebus dari apotek,dia sudah mampir ke klinik sebelum pulang,sampai di sana dia sudah menghabiskan isi perutnya dari Vodka dan minuman keras lainnya.
Perutnya sudah kosong sekarang, dia harus segera memakan sesuatu serta mengelap tubuhnya sebagai syarat luka jahitannya supaya cepat mengering.
Ketika dia bangkit,rasanya sangat lelah,dia terduduk di lantai menundukkan kepalanya.
Bruk..
Hanya untuk berdiri saja dia tidak mampu lagi, beruntunglah dia jika putranya kini ada di rumah sakit, setidaknya mereka merawatnya dengan baik di bandingkan bersama Zhan disini.
Huek..
Zhan segera bangkit menuju ke toilet, sepertinya obat hari ini sangat percuma dia minum.
Harinya benar-benar tanpa istirahat,setelah membersihkan dirinya Zhan segera ke rumah sakit dan harus menyerahkan uang kembali sebagai bayaran jasa mereka,satu hari bayinya menginap bisa menghabiskan 6 juta rupiah khusus untuk si bungsu serta 4 juta untuk si sulung,itu belum termasuk biaya khusus lainnya,hanya inkubator serta selang nafas saja.
Setelah dari rumah sakit dia juga harus mengejar bus kota untuk menghemat drinya,lagi pula dia belum mampu mengemudi sendiri,di bus dia juga harus beradaptasi akan dunia baru,berdesakan dengan menggunakan masker karna statusnya menjadi aktor.
Dia harus bekerja keras lagi jika suatu nanti putra bungsunya sudah mendapatkan haknya,maka Zhan AA meladeni operasinya.
Dengan hutangan bulan setidaknya dia harus berhasil memberikan hati baru untuk putranya agar hidup dengan baik untuk kedepannya.
Hari ini dia menghadiri konferensi pers dari agensi barunya,satu hal yang pasti jika dia sudah memiliki agensi,yaitu jadwal bebasnya akan menjadi sangat teratur,dia butuh agensi untuk keuangannya, setidaknya dia mendapatkan tunjangan jika bekerja dengan agensi.
Tentang anaknya,biarkan menjadi rahasia,tidak boleh ada yang tau,dia akan bertahan hidup penuh aturan sampai putra bungsunya kembali sehat,setelah itu dia harus memutuskan kontrak untu sebuah kebebasan.
Untuk saat ini uang yang dia punya hanya fokus untuk putranya,untuk yang lain sudah tidak ada di tangannya.
"Apa aku akan mendapatkan seorang manager?"tanya Zhan kepria yang ada di depannya,dan juga penghubung dirinya dengan sang atasan.
"Kau akan mendapatkannya,ingin yang bagaimana?pria atau wanita?"
"Berikan aku manager wanita,jangan terlalu muda,jangan juga terlalu tua,jangan juga lajang."
Pria di depannya tertawa, permintaan yang terlalu menuntut perusahaan jika seperti ini.
"Ada apa?banyak sekali aturannya..""Jangan lajang karna aku tidak ingin terlalu dekat dengannya,jangan juga tua kasihan dan itu memberatkanku,aku memilih wanita,aku pikir dia bisa melakukan segala hal dan bisa mengerti diriku."
"Hahaha ya ya baiklah.. bagaimana tentang kesehatanmu?apa ada masalah?aku bisa mengaturnya jika ada sesuatu."
Zhan berpikir sejenak,"Tidak ada,pilih pekerjaan yang mungkin bisa menghasilkan banyak uang,kau harus tau bahwa aku gila akan uang."
Zhan tidak terlalu munafik,siapa yang tak menyukai kehadiran uang,apalagi di keadaan seperti ini, bagaimana dia bisa menolak uang,dia butuh banyak uang bagaimana pun caranya,uang bisa menaklukkan segalanya,tubuh pun bisa di beli dengan uang.
Zhan mampir ke cafe langganan yang sudah lama tak dia kunjungi,bertemu dengan klien lain yang menawarkan hal yang lebih menggiurkan.
Namun sayangnya Zhan harus menolaknya karna dia di haruskan pergi ke luar negeri untuk melakukan itu,bahkan harus menginap seminggu,dia menolak karna setiap hari dia harus mendatangi rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
不是第一个Bukan Yang Pertama (Yizhan) ✔️
Fanfiction""Tolong berbicara dengan tenang." Wanita itu menelan air matanya,berusaha tenang,setelah menangis sesenggukan dia mulai tenang, dilihat wanita di depannya begitu muda, seperti anak yang baru lulus sekolah. "Aku..aku..aku mengandung anak suamimu.." ...