Zhan benar-benar menghabiskan santapannya tanpa masalah,kembali mengacungkan tangannya meminta seorang pelayan datang untuk memberinya Wisky serta Vodka secara bersamaan.
Yibo memang pernah melihat Zhan mabuk,namun itu sangat jarang terjadi dan lebih ke personal,bukan menunjukkan dirinya seperti ini di depan banyak orang.
"Ketua Lee,asal kau tau,campuran ini sangat lezat,cobalah racikanku."ucapnya sambil menunjukkan gelasnya yang sudah penuh.
"Zhan.."kata Lee dengan halus,namun Zhan tak juga menghentikan kegiatannya dalam menuangkan minumannya.
"Sssttt..."
.
.
.
Bahkan ketika jam lewat larut malam dan tersisa beberapa orang,Zhan masih tetap berada di gedung restaurant walau sudah di tinggalkan sendirian,dia masih setia dengan traktiran alkohol yang tak selalu dia dapatkan.Dia sudah gila,wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus tak mengurungkan niatnya untuk berhenti minum.
Dan Ken masih berdiri beberapa langkah dari sana karna perintah Yibo,sedangkan Yibo menunggu di mobil setelah mengantarkan Lusi sampai rumah.
"Tuan Zhan."panggil Ken.
Zhan menggeleng,"Pergilah, tinggalkan aku sendirian.."katanya dengan suara parau,tidak meracau hanya sedikit melirih.
Ken tak mungkin membiarkan terus seperti ini,pihak restaurant sudah meminta Zhan agar segera di ajak pulang karena mereka akan menutup restaurantnya.
Ken terpaksa harus memaksa Zhan agar segera turun dari gedung setinggi ini, sedikit kasar namun tak peduli,Ken ingin segera pulang dan tidur.
"Lepas!"
Zhan mengikuti jalan Ken yang terburu-buru dengan tangannya yang lain masih membawa Vodka yang masih tersisa.
Sampai di lift dahi Zhan mengkerut,bahkan menjatuhkan botol Vodka dari tangannya,Ken sedikit terkejut namun lebih banyak bersabar dengan tindakan absurd orang mabuk,Yibo ialah copy Zhan plek ketiplek.
Sudah mengantarkan ke mobil Yibo,namun Zhan memilih berjalan ke trotoar menuju halte bis,tak ingin terjadi apa-apa,Yibo segera mengejarnya,karna Ken yang di handalkan kini malah tidak bisa di handalkan,Ken malah melepaskan terserah Zhan akan kemana.
Yibo tentu saja marah,dia segera berlari ke arah halte bus mencari keberadaan Zhan,tapi nyatanya Zhan malah terbaring di kursi tunggu.
Langkah kakinya perlahan berhenti, memandangi wajah Zhan yang tampak tertidur dengan nyenyak.
Ketika Yibo hendak mengangkatnya.. Zhan segera mendorongnya,"Pergi ih!"
Zhan membelakangi Yibo dan kembali tidur,Yibo kembali hendak menggendongnya dan Zhan juga tak lelah terus mendorongnya sambil berdecak dengan lidahnya.
"Hey,Xiao Zhan kamu tidak malu tidur seperti ini?kamu aktor ternama,hey!"
"Ck! Berisik banget.."balasnya.
Zhan lantas bangkit,entah kemana lagi Yibo tetap mengikutinya tanpa memegangi,Zhan terus saja meminta menjauh bahkan memiliki jarak harus 2 meter dari tempat dan langkah Zhan berdiri.
"Yakkk!! Yibo mundur selangkah!"
Yibo menurutinya,lantas Zhan mengangguk melanjutkan jalannya yang tak berarah itu entah kemana.
Memasuki sebuah toko anak-anak sambil melihat-lihat,suasana sangat sepi hanya mereka berdua disana,apalagi hari sudah akan mulai pagi tak mungkin anak-anak datang jam segini.
Zhan mengambil sebuah boneka berbentuk kuda biru dengan memakai topeng.
Zhan hampir ambruk,namun Yibo menahannya agar tak membuat kekacauan.
KAMU SEDANG MEMBACA
不是第一个Bukan Yang Pertama (Yizhan) ✔️
Fanfiction""Tolong berbicara dengan tenang." Wanita itu menelan air matanya,berusaha tenang,setelah menangis sesenggukan dia mulai tenang, dilihat wanita di depannya begitu muda, seperti anak yang baru lulus sekolah. "Aku..aku..aku mengandung anak suamimu.." ...