Proud Of You Ken

1.6K 178 15
                                    

Zhan dan Yibo sedikit mengobrol di kamar,ketika si kembar sudah tidur, beberapa hal yang tak penting yang masih saja di ladeni Zhan,dan bertanya-tanya kenapa pria ini tidak pergi juga,dia masih punya rumah yang harus dia kunjungi.

"Bagaimana dengan Ken?"tanya Zhan.

"Dia sudah sadar,baru saja menghubungiku,dia berkata untuk tidak menjenguknya,anak itu sungguh munafik."

"Bagaimana dengan keluarganya?"

Yibo menoleh ke arah Zhan,"Aku tidak begitu yakin,selama bertahun-tahun bersamanya dia tidak berbicara tentang keluarganya dan masih tetap bekerja seperti orang miskin."

"Bukankah dia tidak di terima oleh keluarganya?ayahnya sudah menikah lagi,ibu tirinya bermain dengan lidah."kata Zhan,rupa Zhan memang dulu menjadi nyonya Wang,namun rupa Zhan sangat begitu teduh,Ken bisa tunduk begitu saja dan berani bercerita setelah Zhan memancingnya dengan ucapan,"Kau tidak pulang?"Ken sudah mengakui seketika dengan mata sedikit berkaca-kaca .

"Kamu benar-benar tidak mengunjungi setelah dia mengatakan itu?"tanya Zhan.

Yibo berdehem,Zhan berdecih atas ketidakpekaan mantan suaminya itu,Zhan mengerti apa yang di pikirkan Ken,pemuda berusia yang belum menginjak 30 itu hanya sedang bermunafik dengan dirinya sendiri,dia tidak ingin terlihat lemah di depan orang-orang.

Ken type orang yang iri dengan kehidupan,ibu dan ayahnya sudah bercerai 7 tahun lalu dan sudah memiliki keluarga masing-masing yang harmonis,dia sendiri tidak tau di beri pilihan kemana,walau dia sudah dewasa saat itu,namun dia belum memiliki tempat untuk kembali,dia bermain-main menjalani tarikan nafasnya, mengambil sisi kuatnya menghadapi kenyataan dia tidak memiliki siapa pun lagi di dunia ini.

Ken juga bisa iri dengan keharmonisan Yibo dan Zhan dulu,dia juga sempat menghilang setelah lelah bernafas untuk melihat orang tuanya tak ada yang ingin dirinya hubungi hanya sekedar bertanya kabar.

Dia masih memiliki darah ayahnya untuk setiap tarikan udara dari pernafasan,entah kenapa setiap dirinya menghubungi sang ayah ataupun sang ibu,mereka selalu mengatakan ada kesibukan yang harus mereka penuhi, seperti hari ini,Ken yang baru saja bangun dari tidurnya yang lumayan panjang meraih ponsel dengan kepala pusing di bankar,perutnya mual hanya dengan asupan infus.

Matanya memerah,bibirnya membisu ketika bentakan dari sebrang telpon terdengar suara sang ayah yang marah karna dirinya menghubunginya ketika ada acara keluarga,otak kecilnya menjadi kacau.

Lain dengan ibu,dia berkata halus namun mengatakan tidak berulang kali,atau mengatakan tidak bisa,walaupun Ken mengeluh dan mengadu jika dia menjadi korban penusukan.

Dia diam,dia sedikit menyesal membuka kartu AS untuk Yibo,Yibo memiliki kesempatan dengan Zhan untuk kembali bersama jika ini akan terungkap dengan lebar,mereka akan kembali seperti dulu,namun tidak dengan Ken,dia akan tetap ada di sarangnya dan tidak bergerak.

Ken penggambaran sosok paling tegar,dia pernah hampir mati ketika kecil,namun dia begitu kuat untuk bertahan,dia pernah kecelakaan,dia pernah mendapatkan pukulan dari teman sekelasnya hingga koma,tapi dia masih begitu kuat untuk menantang maut karna ada ayah yang selalu berjaga di depannya,ini luka tusuk yang tak membuatnya koma namun untuk berdiri dia ambruk ke lantai.

Dia menjadi rapuh dan menyesal dua kali lipat karna menghubungi kedua orang tuanya,dia kembali berusaha menarik diri agar bisa berdiri namun bekas operasi yang dia jalani mengganggu perutnya.

Air matanya menitik untuk pertama kalinya sebagai ungkapan rasa kasihan pada diri sendiri,dia punya harta namun tidak dengan kebahagiaan.

Melihat Ken ada di lantai,Yibo segara membantunya berdiri dan duduk di bankar,namun kata pertama yang keluar dari mulut munafik itu hanyalah,"Jangan menatapku seperti kasihan,aku terpeleset tadi."

不是第一个Bukan Yang Pertama (Yizhan) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang