Please Stay Alive...

1.5K 166 22
                                    

Ken menghadap ke ayahnya dengan satu matanya memiliki perban,Ken sangat tak berdaya,dia baru saja keluar dari rumah sakit setelah semalam di gilir 6 orang dengan cara mengikatnya seperti binatang.

"Ayah,apa kau mengharapkan aku mati?"tanyanya, ketidakpeduliannya seolah tak ada harapan untuk Ken bersikap mengharapkan kehadirannya.

.
.
.
Yibo sempat menaruh harapan jika Lusi akan menjadi pendonor dari Zhan,namun Yibo urungkan dengan pasti,karna takut wanita itu mengidap penyakit yang lebih serius setelah tidur dengan banyak pria berbeda-beda.

Lebih baik Yibo mencarinya dengan baik,hari ini Zhan melakukan kemoterapi untuk ke sekian kalinya,dia tampak kuyu dan menguning.
"Bisa jangan lakukan hari ini saja?ini melelahkan."

"Sssttt..jangan berkata begitu,si kembar akan berulang tahun nanti,apa tidak ingin mengucapkan sesuatu padanya?"

Zhan tetap mengeluh,"Ahh aku sudah bosan dengan ulang tahun,aku sudah menikmatinya 6 tahun,yang ke 7 tahun tak terlalu spesial."

Yibo kecewa atas jawaban itu,padahal tahun ini ada dia yang akan menemani,bahkan melewati tahun baru,natal,Imlek,banyak hari yang akan terlewati bersama di negeri orang.

Tahun pertama setelah perpisahan mereka merayakan natal bersama setelah sekian lama,tak ada yang istimewa,lebih menegangkan ketika perlahan rambutnya yang lebat kini kian merontok.

Yibo menghampiri Dokter dengan serius,ini lebih menegangkan,Zhan sudah melakukan operasi untuk sekian kalinya,mulai dari pencangkokan,empedu dan lain-lain dan ini belum juga usai sebelum dia memiliki pendonor,Zhan bahkan sudah lelah mengeluh menangisi kehidupan,kedua putranya lebih terjamin sekarang,bahkan sudah mengancam Yibo jika putranya kesakitan ketika hidup dengannya,tak segan-segan Zhan akan bangkit dari kematiannya.

Yibo mengiyakan saran dokter,melakukan apa pun yang di sarankan dokter karna ini sudah cukup kacau jika dia menolak,bahkan ulang tahun kedua putranya terlewatkan begitu saja,Yibo udah meminta maaf dan akan mengirimkan beberapa barang sebagai hadiah, sementara dia masih sibuk disini mengurus semua keperluan Zhan untuk operasi yang kesekian.

Menjadi lebih menegangkan ketika Zhan belum juga membuka matanya ketika sudah waktunya.

.
.
.
Ken menarik selimut yang ada,menutupi tubuhnya yang telanjang serta menutup telinganya yang berisik karna ada 4 pria ada di luar sedang minum.

Tubuhnya terasa remuk,perutnya terasa penuh,dia menjalaninya hanya dengan mendesah setiap malam,ketika mendengar suara pintu terbuka dia melihat pria itu menghampirinya menampar wajahnya agar segera pergi dari tempatnya.

Ken segera bangkit,dengan kaki gemetar dirinya masuk hanya sekedar untuk mandi.

Ken duduk membiarkan tubuhnya di guyur dengan air dingin,dia berpikir karma yang dia terima seolah lebih hina dari Lusi,bahkan Lusi bisa mati dengan gampang hanya karna kecelakaan, sedangkan dia harus mati setiap malam menahan hinaan yang dia terima.

Bahkan Ken membisu setelah di hajar kembali di kamar mandi,dia hanya mampu menangis saja,dia tidak menikmati apa pun,semakin hal baru yang dia terima,semakin dia muak dengan kehidupan.

.
.
.
.
Ken merapikan beberapa file di perusahaan Yibo, sedikit memimpin jika kendala begitu tidak kondusif,dan menjelaskan apa yang membuat ketua perusahaan ini tidak bisa hadir.

Pekerjaan Ken di Yibo begitu sibuk,sana kemari mencari cara bahkan kerja sama,di banding terbalik di perusahaan ayahnya dengan modal nungging dia bisa membuat ayahnya senang,tapi Ken menyukai pekerjaan yang pertama,sang ayah memahaminya,dan membiarkan Ken sedikit melarikan diri dari jeratannya.

Hari ini dia duduk sendiri di kursi,mood miliknya sangat bekerja dengan baik,dia mengetik setiap huruf dari komputer di depannya,sambil ada beberapa mangkok Fu Mie yang dia makan pagi ini,serta 2 kaleng minuman bersoda yang hampir kosong,dia sangat suka makanan yang memperburuk kesehatannya,apa yang tak seharusnya dia makan,dia suka.

不是第一个Bukan Yang Pertama (Yizhan) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang