Overseas?

1.7K 188 6
                                    

Zhan menekan flash di toilet,menarik tissue mengusap bibirnya yang pucat, tiba-tiba Justin datang merengkuhnya untuk segera bangkit.

Memapahnya agar sampai ke bankar tempat dimana anak-anak sibuk menonton televisi berdua di sofa,mereka berbincang singkat tentang keinginan mereka masing-masing,Yong memiliki keinginan agar di kenal banyak orang,sedangkan Yiang mengaku ingin memiliki gedung besar.

Bahkan Yong menunjukkan sebuah majalah produk dengan model pria yang begitu mempesona kepada sang kakak,mengakui bahwa dia ingin tercetak di majalah ini,namun Yiang menggeleng tidak setuju,menyarankan adiknya itu bermain drama saja,kata Yiang itu sangat menakjubkan dan berjanji akan menontonnya dengan Zhan nanti.

Yong mengangguk membenarkan,menoleh ke arah Zhan yang masih melihat mereka,namun ekspresi Yong melihat jarum suntik yang di berikan Justin sangat besar.

"Jangan sampai sakit..."

Zhan menoleh ke arah Justin,jarum suntik itu tidak membuatnya takut,dia membiarkan Justin melakukan tugasnya,lantas memberi beberapa vitamin untuk imun tubuh Zhan itu sendiri.

.
.
.
.
.
Yibo berlari menghampiri Ken yang bersandar di dinding, melihat kehadiran Yibo,tentu saja pria yang baru saja mengeroyok Ken segera berlari terbirit-birit.

Ken mengatur nafasnya dengan teratur,berusaha agar tetap bernafas apalagi kemeja kerja yang putih malah berubah bernoda merah dengan pisau tertikam di perutnya.

"Ken!" Yibo segera membantu Ken menghentikan pendarahan, namun Ken malah bergelayut meminta berdiri.

"Aku akan panggilkan ambulance diamlah."

Ken berdecak mendongak menahan ngilu,dia sulit bergerak,setiap gerakan dia begitu menyakitkan.
"Arghh..cepat!"

Ken dengan tak sabarnya menarik pisau yang ada di perutnya dengan tiba-tiba,sontak membuat Yibo kembali menekan luka itu sedikit lebih kencang.

"PRIA GILA!!"bentak Yibo,namun amarahnya tak mungkin dia utarakan,ketika keadaan Ken lebih menyedihkan.

Ken terlalu gegabah untuk menghilangkan rasa sakit,membuat Yibo khawatir dan memilih menggunakan dasi yang masih ada di lehernya untuk menahan darah yang terus keluar,tak ingin berlama,Yibo menggendong Ken di punggungnya,Ken menjadi lebih canggung.

"Turun turun!!"paksanya, kemunafikannya lebih tinggi.

Yibo tak mendengarkan,"Diam mulutmu,atau aku musnahkan mulutmu itu."

Ken diam, menyandarkan kepalanya ke pundak Yibo,"Hati-hati sakit!"

.
.
.
.
Yibo masuk ke ruangan Zhan membawa makanan yang dia bawa dari tadi,melihat Yibo muncul,Zhan segera bangkit melihatnya dengan serius.
"Kamu terluka!DOKTER!"

Yibo menutup mulut Zhan,"Sssstttt aku tidak pa-pa hanya terjadi sesuatu tadi,jangan pedulikan itu,lebih baik kamu makan malam dulu,aku sudah menyiapkan dinner sehat."

Salad buah sebagai dessert,nasi serta suwiran ayam,dan omelette sebagai main course,serta sebuah yogurt rendah lemak dan last sugar menjadi appetizernya.

Zhan sedikit memakannya namun dia lebih menarik dengan pakaian Yibo yang tampak menakutkan.
"Ada apa?"

"Pria gila sekretaris itu kecelakaan,sudah di tangani,tidak pa-pa."kata Yibo menepuk kepala Zhan dengan lembut.

Mendengar penjelasan dari Yibo,Zhan melanjutkan acara makannya,walau penasaran masih begitu mendominasi,tapi makanan di depannya harus masuk di tubuhnya.

"Dokter bilang kamu muntah tadi,apa sudah baikan?"

Zhan mengangguk,hanya sedikit pusing dan lemas,Zhan terlalu lama dan terlihat gemetar,Yibo membantunya untuk makan hari ini,tadi Zhan sudah kesetanan dengan dirinya sendiri,dia tadi muntah dengan hebatnya, mengeluarkan semua cairan di tubuhnya dan sudah di tambahkan dosis obat lebih tinggi lagi untuk membuat Zhan nyaman.

不是第一个Bukan Yang Pertama (Yizhan) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang