Yibo menghampiri Ken yang datang ke ruangan pagi-pagi sekali membawa laporan,di sela obrolan Lusi datang dengan Jia yang baru akan berangkat sekolah.
Ken berceletuk,"Pak,kenyataan di depan bisa saja tidak benar."katanya.
Yibo mengangkat kepalanya melihat kedatangan Lusi dan putrinya,Yibo bangkit menghampiri Jia yang tampak cantik hari ini,menyapanya dengan senyuman teduh yang selalu diperlihatkan.
"Putri papa sudah pulang,tadi malem kemana huh?"tanyanya,pasalnya mereka berdua katanya tidak pulang tadi pulang kata Chen Lie."Mama ngajak nginep di hotel."
Yibo menoleh ke Lusi yang terlihat begitu sinis,Yibo tak peduli Lusi terlihat cemberut,mungkin karna Yibo tidak kembali sesuai perjanjian makan siang dengan putrinya kemarin.
"Ya sudah Jia ke sekolah dulu ya sama mama,papa sibuk hari ini,gak sempet jemput Jia."
"Oke papa..pay pay.."
Kepergian Jia meninggalkan Lusi menjadi sangat canggung,"Kamu bakal pulang?"dia bertanya setelah lama berdiam diri dengan kebisuan,setahun belakangan Lusi sangat tidak halus dalam berbicara,Yibo pikir mungkin dia lelah berpura-pura.
Yibo berpikir sejenak lantas menggeleng,"Aku gak pulang malam ini,ada lembur."
"Aku dengan Zhan datang lagi ke ibukota."Lusi sudah menebak,kemarin dia mendengar kabar burung jika mantan artis yang lama menghilang terlihat di jalan beberapa kali.
Yibo sontak menoleh ke arah Ken yang hanya cengengesan dengan tatapan Yibo,namun Yibo tak marah,memang itu benar apa adanya,Yibo yakin jika Ken dalang berita yang muncul di hadapan Lusi.
"Iya,dia datang."jawab Yibo,jujur.
"Kamu bakal bersamanya malam ini?"tanyanya, sedikit tak terima namun Lusi masih merasa menang karna Jia.
Yibo mengangguk kalem, sepertinya,dia boneka disini,dan akan patuh seperti anjing,sebelum kesabarannya di uji.
"APA KAU GILA?!"
Yibo menoleh ke arah Lusi,dia merasa tidak ada keadilan dari nada bicara Lusi kepadanya.
"Gila?tidak,aku hanya menemui Zhan sebagai mantan suaminya,hanya dia bukan Zhan kedua,ketiga ataupun berganti-ganti."
Lusi yang merasa ketahuan memilih pergi tanpa mengucap sepatah kata apa pun,dia menghentakkan sepatu high heelsnya dengan kesal.
Secara tak langsung Yibo mengatakan bahwa dirinya tidak seperti Lusi yang selalu berganti-ganti pasangan.Ken terkekeh,"Hah sayang sekali..harusnya kau memakai level 1 dahulu bukan langsung di serang."
"Itu level satu,level penyerangan mungkin masih lama."kata Yibo.
Ken mendekati Yibo, memanggil Yibo dengan tangannya agar sedikit mendekat ke arahnya.
"Aku curiga padanya,apa mungkin dia hanya mempermainkamu."
Yibo yang mendengar itu mengangguk,"Dia memang mempermainkanku."
"Apa istrimu memang sering ke club malam sebelum menikah denganmu?dia sangat gampang mencari pria,apa jangan-jangan dia juga gampang meniduri pria."
Kata Ken membuat Yibo membisu,kata Ken jelas-jelas mengatakan tidak kepercayaannya terhadap Lusi secara samar-samar.
"Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?"
Ken menggeleng,"Renungi saja,siapa tau kau paham bapak Yibo."kata Ken berlalu meninggalkan Yibo yang masih tenggelam dalam pikirannya.
.
.
.
Lusi melempar tasnya ke atas ranjang,duduk dengan kesal dengan ucapan Yibo,lihatlah penampilannya yang sudah persis seperti jalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
不是第一个Bukan Yang Pertama (Yizhan) ✔️
Fanfiction""Tolong berbicara dengan tenang." Wanita itu menelan air matanya,berusaha tenang,setelah menangis sesenggukan dia mulai tenang, dilihat wanita di depannya begitu muda, seperti anak yang baru lulus sekolah. "Aku..aku..aku mengandung anak suamimu.." ...