Zhan termenung menatap plafon rumah barunya sambil terbaring lemah,bibirnya sudah pecah-pecah.
Sudah 2 hari dia di kamar saja,dia sakit setelah perubahan iklim yang sangat drastis.
Dia tinggal di sebuah desa dengan rumah yang lumayan jauh dari hiruk pikuk aktivitas manusia,rumah sederhana yang terbuat dari kayu namun sangat minimalis.
Desain interior yang sangat nyaman serta cuaca yang buruk membuatnya cepat sekali mengalami jatuh sakit.
Zhan bahkan akhir-akhir ini pusing dan juga muntah,dan saat di bawa ke dokter dan yah seperti yang di harapkan..
Zhan sebenarnya tidak lapar,namun tubuhnya harus berisi makanan bukan?demi kebaikan bersama..
Zhan melipir ke dapur membuka laci walau sejenak dia berpegangan dengan meja karna efek pusing yang sangat hebat, mengambil sebuah kotak susu,yaitu susu orang hamil..
2 diagnosa sudah dia temukan dalam hidupnya yang pertama saat Yibo membawa ke rumah sakit,dia mendapatkan diagnosa yang lumayan buruk,hal itu yang membuatnya membuang diagnosanya saja,namun 8 hari yang lalu dia mendapatkan diagnosa jika dirinya sedang mengandung bayi,Zhan saat itu tertawa mendengar pernyataan dokter,namun dokternya malah mengatakan jika Zhan terlahir sebagai seorang yang istimewa karna di dalam tubuhnya secara aktif memiliki organ yang hanya di miliki perempuan,namun di luar dia seperti laki-laki,bahkan sang dokter mengira jika Zhan seorang transgender.
Zhan yang mendengar hal yang di bilang istimewa itu malah menganggapnya aneh,dia bahkan melakukan pengecekan sebanyak 4x mengira jika hasil test dokter sepertinya salah,namun hal itu memiliki hasil yang sama,bahwa dirinya sedang mengandung kehidupan.
Zhan menunduk lesu,dokter yang melihat itu juga tak bisa berbuat apa-apa dan hanya menyemangati.
"Apa pun yang terjadi,lindungi bayi anda.."Zhan bukan mempermasalahkan dia hamil apa bukan, melainkan efek yang di terima anaknya nanti jika dia lahirkan.
Zhan bahkan menangis sesenggukan di depan dokter itu,menutupi wajahnya,menangis sesenggukan untuk pertama kalinya,tidak ingin menerima kenyataan bahwa anaknya yang akan berefek negatif nantinya.
Dan yah.. diagnosa pertama waktu bersama Yibo yaitu jika Xiao Zhan memiliki riwayat penyakit liver yang sudah menyerangnya cukup lama.
Ingin seberapa kuat lagi Zhan menerimanya?seberapa kuat lagi Zhan harus meladeni semesta yang kejam padanya?
Memiliki riwayat liver,itu sama saja dia menulari anaknya nanti,Zhan tidak bisa menerimanya.
2 hari dia mengurung diri karna ingin berusaha tenang,menjalani hidup dengan anaknya di dalam satu tubuh,kini kembali kepada Zhan yang masih menuangkan susu bubuk ke dalam gelas, menuangkan air hangat dan juga mengaduknya dengan perlahan.
Jika seperti ini jujur saja dia akan mengurungkan niatnya untuk pergi,hidup tanpa suami itu susah mengingat juga jika ada anak yang harus menerima segalanya,dia lebih ke kasian pada anaknya nanti.
Zhan meneguk susunya hingga tanpa sisa,memakan 2 potong roti dengan cepat, beberapa kali dia tertawa seperti orang gila,menyamarkan ingin menangisnya.
Zhan memilih ke belakang rumah,melihat tanah lapang yang subur sekali,daripada dia mempermasalahkan kedepannya,entah dia akan mati bersama anaknya atau tidak,dia lebih ke tidak peduli,percuma juga dia melahirkan anaknya jika nanti harus hidup sendiri, menyerahkan kepada Yibo,itu sangat beresiko.
Zhan sesekali melihat ponselnya yang barunya beberapa kali artikel membuat spam notifikasi yang mengabarkan tentang dirinya yang hilang, seolah-olah seseorang sedang menjahati dirinya,yah Zhan tak menyalahkan dirinya,Yibo sudah menjahati dirinya sampai membuatnya ingin menghilang saja.
Zhan harus menyibukkan dirinya disini,karna kehamilan yang sangat muda,tidak masalah jika dia harus berkeliling di desa yang terpencil inikan? For your information saja,jika Zhan memilih desa pelosok yang tak tersentuh akan kecanggihan zaman,jika dia ingin air untuk di minum,dia harus menimba air di sumur dan mengantri,hartanya tidak berguna disini,tapi toleransinya sangatlah tinggi.
Zhan yang sangat bodoh ada disini menjadi sangat pintar,bukan bagaimana,nyatanya desa ini tak tersentuh oleh yang namanya pendidikan, anak-anak mereka malah di minta membantu orang tuanya di ladang memanen hasil panen yang berupa gandum dan juga teh.
Hidup disini lebih mahal,harganya 2x lipat lebih mahal,karna beberapa barang harus mereka import dan juga di terbangkan atau di layarkan begitu jauh,terpelosok itu.
Karna Zhan juga tak butuh uang untuk hidup,dia memilih berbakti saja,di lengkapi dirinya dengan Hoodie hangat berwarna hitam,Zhan menelusuri jalan desa sambil beberapa kali tersenyum ramah sebagai sapaan,dia juga membawa kue kecil berbungkus sebagai bingkisan sebagai orang baru disana,walau dia bukan asli sana,dia harap dia bisa akrab dengan mereka semua.
Zhan beberapa kali melihat anak kecil bersembunyi di pohon yang dia lewati,lantas mengikuti Zhan kemana dia akan berhenti.
Zhan menoleh ke belakang, anak-anak itu segera berlari kegirangan sambil tertawa,Zhan sedikit tersenyum lantas kembali menjalani langkahnya,dia menemui ketua dari desa itu,Zhan yang meminta sang ketua untuk membangunkan dirinya sebuah rumah dan membayar berapa pun asal dia bisa berdiam diri disana dengan jangka waktu yang lama,di kerjakan oleh arsitek dan atas persetujuan sang kepada desa.
Setelah melihat kepada desa,Zhan segera menghampirinya dengan sopan,dan juga kepala desa menyambutnya dengan ramah.
"Eh nak San..ada apa?"tanya kepala desa, Indonesia banget."Maaf pak mengganggu waktunya...saya datang menemui anda ingin meminta bantuan sekali lagi,dan juga meminta izin juga.."
"Oh ya nak,masalah apa ya?"
"Saya datang kemari untuk meminta izin untuk mengajar anak-anak yang ada disini."kata Zhan membungkuk sopan sebagai tata kramanya,namun sang kepala desa sedikit ragu untuk izin itu.
"Untuk tempat belajarnya saya akan menyiapkannya di base camp saya sendiri."kata Zhan,dia takut jika sang kepala desa keberatan memberi sebidang tanah untuk tempat belajar.
Kepala desa tak langsung memberi izin,dia malah melihat ke sekitar dan juga beberapa anak yang mengintili Zhan sedari tadi.
"Kita adain rapat ya nak malam ini,kamu dateng aja nanti malem kesini,saya bakal beri keputusan saat itu."Mendengar sang kepala desa mengatakan itu,Zhan mengangguk mengiyakan,dia sudah ragu, sepertinya sebuah pendidikan menjadi masalah serius di desa ini,sampai membawa dirinya ke rapat yang membahas tentang keinginan Zhan dan maksud keinginan Zhan.
Zhan kembali ke rumahnya,dia kembali mengingat masa lalu,apalagi sakit di perut kanannya lumayan menyiksanya,tangannya gemetar,membuka kotak besar obat-obatan yang memang dia bawa dari kota.
Zhan memegangi meja,tubuhnya meluruh ke lantai secara perlahan, wajahnya meringis..
.
.
Continued.
.Yeay Yeay gimana-gimana?
Mpreg udah
Zhan pergi juga udah..
Yibo frustasi juga udah..Masak Lusi tenang aman damai sih?
Hey pembaca yang membisu,tolonglah tunjukkan diri kalian, setidaknya aku harus melihat sekilas akun kalian di notifikasi..
KAMU SEDANG MEMBACA
不是第一个Bukan Yang Pertama (Yizhan) ✔️
Fanfic""Tolong berbicara dengan tenang." Wanita itu menelan air matanya,berusaha tenang,setelah menangis sesenggukan dia mulai tenang, dilihat wanita di depannya begitu muda, seperti anak yang baru lulus sekolah. "Aku..aku..aku mengandung anak suamimu.." ...