Nyonya Wang, menghampiri Lusi yang datang di cafe sesuai keinginannya,setelah kelahiran Jia,putri pertama Wang Yibo,Wang memang pulang,namun Lusi sama sekali tidak bisa mengendalikan pria yang memiliki arogansi yang besar itu.
"Bu.."
"Jangan berani mengatakan apa pun,aku kecewa padamu Lusi,aku benci ketika kau memanggilku ibu setelah gagal membuat Yibo melupakan Xiao Zhan selama hampir setahun lebih."
"Bu.. bagaimana caraku menanganinya?dia selalu menghindariku,hanya Jia yang mampu meluluhkan hatinya,aku bisa satu kamar dengannya setelah melahirkan Jia aku anggap itu sebuah anugrah dari putriku."
"Kamu tidak bisa hanya mengandalkan Jia,Lusi kau tau namaku bukan?apa kau tidak ingin perawatan mewah untuk dirimu?pergilah ke perawatan paling mahal,katakan namaku Chen Yi maka kau akan di layani dengan baik."
Jangan pedulikan marga,itu nama aslinya sebelum menikahi keluarga Wang.
"Aku sudah membuka jalan begitu besar hingga kamu bisa tidur dengannya,jangan mengecewakan ku lagi dan buat Yibo melupakan mantan istrinya dengan segera."Chen Yi mengatakan itu lantas pergi,Lusi menatapnya dengan diam,dia sungguh tidak bisa menaklukkan Yibo,tentang malam kejadian itu,Lusi juga mendapatkan perintah dari wanita tua agar bisa tidur dengan Yibo,obat yang di gunakan untuk melumpuhkan Yibo juga lumayan kuat,saat itu Lusi merasa bersalah atas apa yang telah dia perbuat,tapi dia tidak menyesal,karna dari lubuk hatinya dia memiliki rasa juga kepada pria yang jauh lebih tua darinya itu.
Tapi..di balik kenikmatan malam itu,ada uang yang datang juga padanya agar tidak membunuh benih apapun yang akan terjadi nantinya,Lusi memang mencintai Yibo,namun dia tidak ingin merebut Yibo yang memiliki status suami,itu dulu,sebelum uang sebesar 5 juta Yuan ada di tangannya,siapa yang ingin menolak? melakukannya dengan orang tercinta bahkan di beri uang.
Lusi seperti benalu di hidup Yibo, hidupnya yang dulu hanya sebagai seorang teman sekaligus saudara Yibo malah menaiki pangkat menjadi istrinya,itu hal yang berat untuk Yibo,iya Yibo memang mencintainya sebagai saudara,tidak dengan perasaannya,hanya saja yang salah karna Yibo tak terbuka kepada istrinya sendiri pada waktu itu.
"Aku takut dia kecewa,itu hal yang memalukan,aku tidak ingat apa yang terjadi,namun aku pulang ke rumahnya aku masih ingat."ucapnya lesu kepada Ken yang kali ini memiliki mood yang bagus.
Ken mengangguk memahami bossnya ini,pria di depannya amat sangat galau setelah hampir beberapa hari ini Zhan tidak datang dalam sesi pemotretan,Alice mengatakan jika Zhan menolak hadir dan ingin istirahat untuk sementara waktu karna alasan pribadi.
Ken mendorong kopi espresso sesuai favorit Yibo,"Minumlah,katakan apa yang kau inginkan,mari berbicara seperti teman hari ini."
"Apa yang harus aku lakukan?aku sangat ingin bersamanya,tapi bagaimana dengan putriku?ini masalah yang rumit,aku tidak bisa memilih salah satunya.."
Ken menyeruput kopi hitamnya,sore ini dia menemani Yibo yang sedang galau karena satu pria saja.
"Aku tidak ada cara apa pun,mungkin memang benar kau harus memilih salah satunya dan biarkan yang lainnya menikmati hidupnya,tapi aku beritahu bahwa seorang anak akan memerlukan ayahnya dalam hal apa pun.""Kau memintaku untuk memilih Jia?"tanya Yibo dengan murung.
"Benar, hidup putrimu masih sangat panjang dan butuh sandaran untuk berdiri,dia seorang putri mencintai ayahnya untuk pertama kali,kau rela menghancurkan hatinya?"
Yibo menggeleng dengan cepat,dia tetap menyukai anak-anak dia tidak akan meninggalkan putrinya,dia punya tanggung jawab itu.
Lusi berdiri di depan pintu apartemen berwarna coklat dengan tatapan nyalang menatap pria yang kini berdiri tegap di hadapannya.
"Senang bertemu denganmu lagi Zhan."kata Lusi sambil tersenyum hangat kepadanya seperti bocah 17 tahun yang baru saja lulus sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
不是第一个Bukan Yang Pertama (Yizhan) ✔️
Fanfiction""Tolong berbicara dengan tenang." Wanita itu menelan air matanya,berusaha tenang,setelah menangis sesenggukan dia mulai tenang, dilihat wanita di depannya begitu muda, seperti anak yang baru lulus sekolah. "Aku..aku..aku mengandung anak suamimu.." ...