Double up!!!
••••HAPPY READING••••
Pertemuan keduanya tiga hari lalu membuat mereka memiliki jarak. Keela selalu menghindar dan Syakha yang mengejar. Tidak ada komunikasi dari mereka.
Sekarang ini Syakha uring-uringan di kantornya. Masalah tentang Keela belum selesai ditambah tumpukan berkas seperti catatan pajak negara membuat ia tambah pusing.
"Keela kecewa? Dia marah? Sama saya. " Bukannya mengerjakan tugas kantor ia malah memutar-mutar kursinya. Pikirannya di penuhi wajah Keela.
"Ck, gak nyangka. Saya bakal jadi duda. " Syakha menggelengkan kepala tak percaya. Ia akan menyandang gelar sebagai DUDA PERJAKA. Tak bisa di sangka-sangka.
'Brakk'
Pintu ruang di buka secara kasar. Bunyi yang di hasilkan membuat Syakha terperanjat kaget saat sedang melamun.
"ASSALAMU'ALAIKUM, BABANG DIO HANDSOME IS BACK!! " Kedatangan trio kunyuk otak cerdas no have akhlak menambah beban. Pukulan kencang dari salah satu temannya membuat Dio hampir tak bisa menyeimbangkan tubuh.
"Diem goblok! Suara lo cempreng. " Dio mengerucutkan bibir sok melas. "Alay. " Ketus Fraiz. Dio semakin menekuk mukanya. Jojon merangkul Dio sok akrab. "Yang di omongin Fraiz bener kok. "
"Kalian ngapain disini? Ganggu! " Ketiga member trio kunyuk. Sebenarnya mereka semua memiliki nama grup. Grup mereka adalah grup Para Pejantan Tangguh Beban Keluarga. Diantara mereka berempat hanya Fraiz yang berotak normal. Lainnya tidak ada.
"Mau jenguk, calon duda. " Syakha menghembuskan nafas pelan. Celetukan Jojon seperti sindiran untuk Syakha.
"Lagi galau? " Fraiz memang sangat peka. "Kanapa lo? " Tanya Dio. Gelengan kepala Syakha membuat ia berdecak.
"Perempuan penjual bunga pasti? " Tuding Jojon. Syakha memelototkan mata. Dugaan Jojon sangat tepat sasaran. Tapi, bagaimana Jojon bisa tau?
"Perempuan siapa? "
Dio, Jojon dan Fraiz duduk di sofa panjang dekat dengan meja Syakha. "Calon menantu keluarga Bradipta. Lebih tepatnya calonnya si Syakha. " Syakha memicingkan mata. Jojon dan Fraiz si serba tahu. Sedangkan, Dio yang tidak tahu apa-apa hanya diam sambil mengorek lubang hidung.
"Jangan ikut campur terlalu dalam! " Peringat Syakha pada Jojon dan Fraiz. Keduanya terkekeh kecil. "Adanya es campur, Kha. Noh, di depan kantor lo. "
Syakha memutar mata. Menatap malas tiga makhluk berwujud manusia. "Namanya Keela. Shakeela Zanitha, dia tinggal di panti. "
"Dia baik, cantik sedikit galak tapi ngangenin. Lucu kalo marah gemesin. " Lanjut Syakha sambil membayangkan wajah Keela. Tiba-tiba Dio mendekat pada Syakha. Membingkai wajah Syakha dan menggoyangkan ke kanan dan ke kiri.
"Astaghfirullah, siapa yang ngajarin? " Dengan nada dramatis Dio berucap. Humor Jojon terlalu rendah membuat ia tertawa terpingkal-pingkal.
"Jiwanya Jojon ringan. "
"Artinya apaan, Yo? " Tanya Fraiz. "Jojon gila. "
"Pfttt"
Pembicaraan mereka berakhir dengan aksi kejar-kejaran mengitari ruangan Syakha. Ruangan Syakha kini sudah berantakan tak berbentuk. Kertas-kertas yang awalnya tertumpuk rapi berceceran sebagian.
••••
Suasana toko bunga tempat Keela bekerja sangat ramai. Ia berjalan ke sana kemari melayani para pembeli yang datang. Rambut sepundak yang ia cepol rapi dengan beberapa helai rambut di keluarkan dan juga poni di tata rapi. Menambah kesan manis dan cantik.
Beberapa pengunjung laki-laki bahkan memperhatikan secara terang-terangan. Jika disini ada Syakha dapat dipastikan ia sudah mleyot.
"Keela! " Keela menoleh ke belakang saat mendengar seseorang memanggilnya. "Ada apa kak? "
"Tolong beliin somay di depan, kembaliannya buat kamu. "
"Siap! " Keela berlari kecil ke arah penjual somay. Di balik pohon besar ada seorang pemuda dengan tangan kanan penuh tatto. Memakai kemeja kotak-kotak yang di lipat sampai siku. Kacamata hitam bertengger di hidung. Para gadis tak segan-segan memperhatikan secara intens. Kebanyakan mereka akan mengeraskan tawa saat di dekatnya.
"Ck, laki-laki brandal itu lagi. " Syakha memang memantau Keela sejak beberapa menit lalu. Tidak sengaja tatapannya terkunci pada sosok yang pernah ia temui sebelumnya.
"Bisa-bisanya Keela punya mantan seperti itu, masih ganteng juga saya. "
Masih di dalam mobil hitam mewahnya. Di seberang jalan ada Keela yang masih membeli somay. Cepolan rambut membuat leher mulus itu terpampang. "Itu akan jadi hak milik saya. "
Pemuda di balik pohon itu mendekat pada Keela. Terlihat ia memegang tangan Keela. Di sisi lain Syakha yang mencak-mencak karena kepanasan.
••••
Merasa ada yang menarik tangannya, kepala Keela tertoleh mendapati Raffa dengan senyum miring. "Raffa."
"Hai, meet again mantan. " Raffa tersenyum memamerkan giginya. Bukannya terlihat tampan, malah menakutkan di mata Keela. "Mau ngapain? " Tanya Keela.
"Ketemu mbak mantan. " Keela berdecak. Menatap malas laki-laki di depannya. Ia tak punya banyak waktu untuk melayani manusia tidak penting seperti Raffa ini. "Mantan tuh, cuma sampah yang harus dibuang. Bukannya itu ya yang lo omongin! " Ketus Keela.
"Tapi sampah masih bisa di pungut dan di daur ulang. " Masih dengan senyum lebar. Raffa sangat percaya bahwa Keela masih mau untuk kembali dengannya. "Emang ada, tapi lebih bagus. Diganti sama yang baru. "
Raffa menatap mata Keela dalam. "Tapi lo bukan barang. Jadi, mana mungkin bisa di ganti. " Kata-kata buaya Raffa keluar. Dalam hati ia merapalkan dia agar Keela menerimanya kembali. Setelah putus dengan Keela, ia merasa ada sesuatu yang hilang.
"Tolong ya! Masa lalu cuma perlu di kenang. Bukan, di ulang! " Tekan Keela agar Raffa menjauh darinya.
________________
Double update untuk hari ini.
Oh ya, aku mau kalian panggil aku (nda) okey? Karna itu panggilan aku setiap harinya. Supaya kita terkesan lebih dekat. Jangan panggil 'kak' karna bisa aja kalian lebih tua dari aku. Nanti, jatuhnya gak sopan🙏
Terimakasih 💗😚
Beri vote dan komen sebagai apresiasi kalian untuk cerita ini!!!
See you~~~ Kecup manjah💋😘
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DUDA: Your MONEY is MY MONEY
Literatura Feminina-SELESAI- Arsyakha Bradipta Dhanunendra duda kaya berumur 35 tahun, baru sehari menikah malah ditinggal selingkuh sang istri. Pernikahan yang dilandasi perjodohan. Membuat keduanya terpaksa menjalin hubungan. Kaya? Jelas Ganteng? Banget Idaman? Sem...