MY DUDA: Your MONEY is MY MONEY

24. Ingatan Masa Kecil

Hai pa kabar? Ada yang kangen?

Sebelum baca vote dulu ya... Itu tanda jika kalian menghargai karya penulis.

••••Happy Reading••••

'Ingin ending bahagia di cerita orang lain, atau ending sedih dalam ceritamu sendiri? '

......

Taman mulai sepi. Matahari hampir terbenam, menampakkan rona jingga. Seorang anak perempuan duduk di salah satu ayunan. Kaki kecilnya mendorong ayunan pelan. Satu tangannya menghapus air mata yang masih mengalir. Terlihat jejak air mata mengering di pipi.

Sepoi-sepoi angin menerbangkan poni anak perempuan itu. Matanya menatap sendiri langit yang mulai gelap.

Seorang wanita paruh baya datang dengan langkah terburu-buru. Berlutut di hadapan anak perempuan tadi.

"Ela kenapa disini? Udah mau malam, pulang ya. " Bujuk sangat wanita paruh baya. Tangannya menggenggam kedua tangan kecil Ela.

"Ela maunya disini. " Lirihnya pilu.

Tak menyerah, wanita paruh baya itu masih berusaha membujuknya. "Nanti Ela di culik hantu, mau? " Ucapnya berusaha menakuti.

Bukan anggukan yang di balas melainkan gelengan kepala.
"Ela maunya disini. "

"Ela, mau ninggalin ibuk? " Tidak terasa. Air mata wanita itu menggenang di pelupuk mata.

Tangan Ela yang dingin, memegang pipi wanita tadi. Menghapus air mata dengan jempol kecilnya.

"Jangan nangis. Yaudah, Ela mau pulang. Tapi besok kesini lagi. "

Keduanya pergi dari taman. Bergandengan tangan berjalan dengan riang.

Tiba di rumah sederhana. Bukan rumah, lebih tepatnya panti asuhan. Rumah untuk anak yang tidak memiliki orang tua.

Rumah minimalis. Hanya ada anak perempuan itu saja yang mengisi panti asuhan ini. Panti ini baru didirikan dua tahun lalu jadi masih tergolong baru.

Ela adalah anak pertama yang ada di panti. Nama panjangnya Shakeela Zenitha.

"Ibuk. Orang tua Ela dimana? " Bu Nindi yang sedang mencuci piring menoleh. Wajah lugu Ela kecil membuatnya tidak tega jika harus membohonginya lagi.

"Orang tua Ela lagi kerja. Nanti waktu pulang supaya dibawain mainan barbie. " Jawaban singkat dan jelas. Ela kecil mengangguk antusias. Senyum cerah terpatri di wajah cantiknya.

"Nanti barbienya pake mahkota sama baju bagus, juga kan? "

Anggukan bu Nindi menambah keantusiasan Ela. "Ela juga mau punya baju bagus!! " Ela berteriak senang. Suasana hatinya sangat bahagia.

"Sana pergi ke kamar. Ganti bajunya. " Ela mengangkat tangan dengan gaya hormat. Berlarian kecil menuju kamar.

Punggung kecil itu perlahan menghilang. Bu Nindi memandang dengan raut wajah sendu.