Umur Ailee sudah 9 bulan sekarang ini. Bayi perempuan yang dulunya belum bisa apa-apa, sekarang sudah bisa duduk dan merangkak walaupun langkahnya pendek.
Perkembangan yang didukung dengan kasih sayang dari orang tua membuat Ailee tumbuh sehat.
Ailee sudah bisa menggengam benda. Tak sering juga Keela mendapati Ailee memasukan lego ataupun makanan dalam mulutnya.
Demi mengawasi sangat putri. Hari minggu ini Syakha gunakan untuk bermain dengan keluarganya. Pekerjaan yang banyak beberapa hari ini membuatnya mau tak mau harus merelakan waktu dengan putrinya.
"Sayang, itu mainan. " Syakha berusaha melepas genggaman tangan Ailee pada mainan bebek yang ditarik. Mengantikannya dengan cookies buatan Keela.
"Gak bisa dimakan itu, makan ini aja. "
Karena merasa mainannya direbut. Ailee menampilkan wajah marah dan ingin menangis. "Loh loh! Kok nangis! " panik Syakha mendapati Ailee akan menangis.
Bisa bahaya kalo mak nya tahu. "Sini ayah gendong. "
Ailee menatap Syakha garang sambil merentangkan tangan ingin di gendong. Syakha terkekeh, anaknya ini lucu sekali. "Kita ke bunda ya? "
Dengan senang hati Syakha menggendong putrinya. Baru saja akan berdiri Keela sudah datang membawa biskuit bayi yang ia buat sendiri.
"Eh, itu bunda. " ucap Syakha menunjuk Keela. Ailee terlihat senang melihat kehadiran Keela, hingga ia melonjakkan badannya.
Senyumnya ruang, memperlihatkan dua giginya yang masih sangat kecil. Belum nampak semua. Keela mengambil alih gendongan Ailee dari Syakha.
Tangan Ailee menepuk-nepuk pipi Keela. Entah mengapa Ailee malah tertawa. Hal itu cukup lucu baginya.
"Shhh nda grrr ahaha, " ucap Ailee tak jelas. Ailee suka sekali mengoceh dan mengamuk. Terutama pada Syakha.
"Mau nonton Sofia! " ajak Keela membujuk Ailee sekalian untuk makan. "Anak capa cih? Imutnya! " Keela sangat gemas dengan anaknya ini.
"Mas nyalain TV, " mendengar perintah Keela, Syakha langsung menurut. Ia membereskan sisa mainan Ailee lalu berjalan ke arah TV.
"Nonton apa? " Syakha mendudukkan bokongnya di sofa. Baru akan menyenderkan kepala dan memejamkan mata. Ailee, anaknya itu malah usil. Perempuan kecilnya Syakha itu memasukkan jari telunjuknya pada hidung Syakha.
"Aaa, perih! Keela idung mas perih. " adunya pada Keela.
Sontak saja Keela menggenggam tangan mungil Ailee. Benar saja dugaannya. Kuku Ailee mulai memanjang.
"Jangan gitu sayang, gak boleh nakal sama ayah. " padahal Keela hanya menegurnya dengan nada lembut. Tapi lihatlah, mata Ailee malah berkaca-kaca seolah baru saja dibentak.
Tak tega melihat Ailee berkaca-kaca, Syakha kembali membawa Ailee duduk di pangkuannya menghadap dirinya. Keela langsung saja pergi ke dapur untuk mengambil makanan Ailee.
Anaknya itu susah sekali makan. Tapi jika tidak makan ia akan sangat rewel.
"Hiii kukunya panjang, nanti dipotong yaa. Biar gak jadi rumah setan, " kalimat itu Syakha ucapkan hanya semata-mata untuk menakuti Ailee.
Sepengetahuan Syakha, banyak anak kecil yang takut setelah orang tuanya mengatakan itu. Tapi.... Apa Ailee juga akan takut? Ah, sepertinya tidak. Setan juga pasti akan takut. Ailee kalau mode barongan gak ada lawan!
"Makan yuk, anak cantik. " Keela sedikit menyampirkan hijabnya di bahu. Meniup makanan Ailee masih terasa panas atau tidak.
Setelah memastikan makanan itu lumayan dingin. Keela menyuapi Ailee yang terfokus pada TV. Anaknya itu tidak memikirkan sekitar.
"Keela, " panggil Syakha lembut. Tatapannya teramat dalam. "Iya, kenapa mas? "
"Nanti sore ke danau yang pernah kita datangi, mau? " Keela menimang ajakan Syakha. Semenjak menikah hingga mempunyai bontot mereka memang belum mengunjungi danau kembali.
"Boleh, nanti ajak Ailee juga. " Syakha membalas senyum lembut Keela. Tutur kata, ayu rupa dan senyum lembut Keela selalu membuat Syakha terpana.
••••
Sesuai yang di ucapkan oleh Syakha. Lelaki itu menepati ucapannya untuk mengajak ke danau. Danau yang dulu pernah ia datangi bersama dengan Keela.
Masih sama. Tempatnya masih sama hanya saja sekarang suasananya lebih hidup. Berkat adanya Ailee.
Anak Keela dan Syakha itu merangkak diatas rerumputan hijau. Tempat ini sudah lumayan ramai ternyata. Tidak seperti saat Syakha mengajak Keela. Saat itu hanya ada beberapa orang saja.
"Bagaimana? " Syakha menggenggam tangan Keela sambil matanya mengawasi Ailee. "Sama namun berbeda, "
Jawaban Keela mampu membuat Syakha terkekeh geli. "Maksud kamu bagaimana? "
"Tempatnya sama, tapi karena kedatangan Ailee tempat ini jauh terasa berbeda. Lebih berwarna daripada sebelumnya. "
Syakha mengusap punggung tangan Keela dengan ibu jarinya.
"Terimakasih, terimakasih karna sudah hadir. Terimakasih karna kamu mau jadi istri mas. Dan terimakasih karna kamu yang jadi ibu dari anak-anaknya mas. " ungkap Syakha menatap lekat mata Keela.
"Tetap bertahan sama mas selamanya, mau'kan? " Keela tidak bisa menahan lelehan air mata di pipinya. Ia mengangguk.
Bukan Syakha yang beruntung memiliki Keela. Tapi Keela yang beruntung bisa bersama Syakha. Keela mengalihkan perhatian saat merasa bajunya ditarik-tarik.
Syakha menggendong Ailee dan berputar. Ailee tertawa bahagia. Semuanya terlihat bahagia. Keluarga kecil itu telah sempurna.
________
Tinggal satu part lagi setelah itu ending😀
ENDING SESUAI MOOD AUTHOR!!
Terimakasih banyak untuk kalian semua sudah berkenan membaca cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DUDA: Your MONEY is MY MONEY
ChickLit-SELESAI- Arsyakha Bradipta Dhanunendra duda kaya berumur 35 tahun, baru sehari menikah malah ditinggal selingkuh sang istri. Pernikahan yang dilandasi perjodohan. Membuat keduanya terpaksa menjalin hubungan. Kaya? Jelas Ganteng? Banget Idaman? Sem...