Karena ini nulisnya dadakan, jadi semoga memuaskan untuk kalian 🙇♀️
***
"Bunda cuma bercanda 'kan? " Raffa memandang sangat bunda dengan tatapan rumit.
"Apa wajah bunda kelihatan bercanda? " Wajah Karisma tampak serius. Kerutan dahinya terlihat jelas. "Bun! Masa bunda mau jodohin aku?! " Balas Raffa sedikit berteriak.
"Dia lebih tua tiga tahun dari aku, bunda gak mungkin tega kan? " Raffa mengenal tabiat bundanya. Bunda bukan orang yang akan memaksa apa yang dia inginkan. Raffa tau itu.
Lalu, kenapa sekarang bundanya bersikeras menjodohkannya? Tanpa bertanya lebih dulu. Bundanya bahkan sudah menetapkan tanggal pertunangan. Woah! Tak disangka-sangka.
"Umurnya 27 sedangkan kamu, bulan depan udah 24,"
"Bunda ih, nggak lucu tau! Masak lebih tua dia daripada aku. Pasti tante-tante menor. "
Karisma menghela nafas lelah. Sulit sekali membujuk putra nakalnya ini. "Bunda masih mau punya cucu cakep, jadi mana mungkin bunda jodohin kamu sama yang buruk Raffa, "
Karisma memegang tangan Raffa erat. Menatan permohonan pada putranya. "Mau ya? "
"Bundaaa.. "
••••
Sore ini angin berhembus dingin. Sisa rintik hujan tadi masih meninggalkan bekas genangan air. Bau tanah yang tercampur air hujan entah mengapa itu menenangkan bagi Keela.
Ditemani secangkir wedang jahe juga pisang goreng masih panas. Menambah kenikmatan suasana sore ini. Dirinya duduk di kursi rotan berada di teras rumah.
Tidak berpikir bahwa suaminya sedang kelimpungan mencarinya. Syakha mencari Keela di setiap ruang rumah milik orang tuanya. Memang mereka belum berkeinginan untuk pulang ke rumah mereka sendiri.
Pasalnya Fina terus memaksa Syakha agar tinggal untuk seminggu kedepan. Dia ingin menjalankan puasa pertama dengan menantunya.
"KEELA! " Teriak Syakha sangat keras, bahkan terdengar dari teras depan.
"Suami siapa sih?! " Gumamnya kesal.
Dengan perasaan kesal. Keela menghampiri suaminya. Syakha berdiri di dekat tangga sontak mendekat mendapati Keela berjalan menuju ke arahnya. "Kenapa mas? "
"Kamu abis darimana? Tadi katanya mau bikinin mie kuah, tapi ditungguin nggak dateng-dateng. " Mendengar itu Keela memandang Syakha penuh tanda tanya.
"Loh? Udah aku bikinin, tadi aku bikin dua. Satu kamu satu lagi papah. Mungkin kamu lupa kali kalo udah makan, " Celetuk Keela asal.
"Ta--"
"Stt, udah. Ayo aku bikinin lagi. " Keela menarik tangan Syakha agar mengikutinya. Seperti anak kecil, Syakha mengikuti Keela. Kepalanya menunduk dan alis berkerut. "Tolong pake telor dua terus sayurnya yang banyak ya! "
Tingkah Syakha seperti ini mampu membuat Keela menahan senyum. "Iya iya, "
Di dapur ada satu pelayan, panggil saja Eva. "Tuan, nyonya. Ada yang bisa saya bantu? "
"Nggak ada bi, saya cuma mau bikin mie kuah aja. "
••••
Terminal jakarta dipenuhi orang berlalu lalang membawa barang-barang berat. Entah itu kardus ataupun tas punggung besar. Perempuan berumur dua puluh tujuh tahun mengembangkan senyuman lebar.
Setelah lima tahun ia meninggalkan Jakarta akhirnya ia kembali lagi.
"Welcome back Shea, " ucapnya lirih.
Arah pandangnya mengedar seluruh penjuru terminal. "Laper, " Keluhnya sambil memegang perut. Membutuhkan berjam-jam agar sampai ki kota kelahirannya.
Profesinya sebagai guru TK di desa kecil mengharuskannya membatasi komunikasi dengan keluarga. Terkadang sinyal jelek, ataupun tempat penjual pulsa yang jauh.
Wajah ayunya kerap membuatnya risih ditatap intens sebagian laki-laki. Shea juga pernah atau bisa dibilang nyaris menjadi korban pelecehan di desa tempatnya bekerja.
Sebenarnya ia tidak datang atas kemauannya sendiri. Tapi karena orang tuanya menuntut agar segera pulang. Berasal dari keluarga terpandang menjadi salah satu penghalang baginya menjadi guru TK.
Kadang Shea dibandingkan dengan sepupunya sendiri.
"Semangat Shea, disini cuma sebentar aja, "
••••
"Maafin bunda, Raffa. Bunda tau bunda salah, tapi bunda melakukan ini karena bunda tidak mau kehilangan satu-satunya hal berharga dari ayah... " Isak tangis Karisma memenuhi ruang kamar.
Hampir satu jam ia menangis, rasa pusing menyerang kepalanya. Wanita itu memeluk foto keluarganya erat. Ada sang suami, dirinya dan juga Raffa sang putra.
Andai putranya itu tahu. Ia melakukan ini memiliki tujuan lain selain kebahagiaan Raffa. Kepergian suaminya tiga tahun lalu adalah pukulan terberat baginya.
"Mas... Apa aku harus batalin perjodohan ini? "
"Kamu tau? Aku mencari gadis penerima donor jantung dari kamu butuh waktu lama, aku... "
".... Aku takut kehilangan kamu lagi. Kamu memang pergi tapi selagi jantung itu masih berdetak, bagi aku kamu masih hidup. "
"Tolong... Tolong jaga Raffa, dia bandel. Susah dibilangin, persis kamu. "
Tanpa ia sadari, dibalik pintu. Raffa mendengar semuanya, semuanya tanpa terkecuali. Dilihat dari wajahnya. Laki-laki itu tampak terkejut.
Apa yang harus ia lakukan?
Menerima perjodohan itu sama saja ia hidup dengan ayahnya walau dalam raga orang lain. Namun, disisi lain ia sudah memberikan harapan pada gadis bernama Alora itu.
"Dalam berkomitmen harus memegang kepercayaan satu sama lain, jangan buat kesalahan yang mampu memutuskan komitmen itu, kak. Aku percaya sama kakak, "
Raffa tidak bisa menjadi laki-laki brengsek. Kata-kata Alora saat perpisahan mereka di taman membekas di ingatannya.
Menghianati kepercayaan gadis itu? Ia tidak akan bisa. Ayah... Raffa bingung, Batin Raffa menatap foto ayahnya di meja samping pintu kamar.
Ayahnya tersenyum sambil memeluknya yang sedang memegang piala hasil lomba tenis meja saat kelas 6 SD.
"Apa ayah, bakal kecewa sama Raffa suatu hari nanti? "
________________
UDAH DI SPOILER TUH CERITA RAFFA🔥
VERSI LENGKAPNYA NTAR MAMPIR AJA DI STORY AKU SELANJUTNYA!!
Part kedepannya balik lagi ke yang manis-manis🙃
See you, selamaat buat malam minggu semuanya 🧁🍰
![](https://img.wattpad.com/cover/327200185-288-k975648.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DUDA: Your MONEY is MY MONEY
ChickLit-SELESAI- Arsyakha Bradipta Dhanunendra duda kaya berumur 35 tahun, baru sehari menikah malah ditinggal selingkuh sang istri. Pernikahan yang dilandasi perjodohan. Membuat keduanya terpaksa menjalin hubungan. Kaya? Jelas Ganteng? Banget Idaman? Sem...