45. Perkedel Gosong

4.4K 172 20
                                    

Usahakan vote sebelum membaca!

Banyak bab jumlah vote sama pembacanya jomplang 🤍🤍🤍🤍

****

Tak dirasa tiga hari lagi akan puasa. Memasuki bulan Ramadhan. Ini puasa pertama kalinya untuk Keela dan Syakha dengan status baru mereka.

Keduanya menjalankan peran masing-masing dengan sangat baik. Hubungan mereka jauh dari prahara buruk yang menerpa. Tidak sedikit ibu-ibu berstatus janda datang ke rumah mereka secara terang-terangan memuji suami Keela ini.

Seperti halnya saat ini. Keela tengah menghadapi janda gila. Sebenarnya dia tidak gila. Tapi tindakannya sudah melampaui batas gila. Bagaimana tidak, subuh subuh jam 04.05 janda yang bernama Melva itu sudah menunggu, duduk lesehan di ubin lantai yang terasa dingin.

Dan itupun untuk menunggu Syakha keluar berangkat bekerja. Harusnya berita mengenai Keela sebagai istri Syakha sudah tak asing lagi bagi para tetangga. Mungkin, Melva terlalu kudet hingga tidak tahu menahu tentang perihal itu.

"Mas! Hari ini jangan kerja! " Bisik Keela pelan namun terdapat penekanan di setiap katanya. Syakha yang baru selesai wudhu mengerutkan kening. Jika biasanya Keela akan bersikeras supaya Syakha berangkat bekerja, kenapa hari ini lain?

"Kenapa? " Tanya Syakha sambil menguap lebar. Keela yang sudah memakai mukena, mengangkat rok mukenanya untuk memudahkan ia berjalan.

Perempuan itu memegang ujung baju koko yang dikenakan Syakha. Menggeret laki-laki itu turun ke lantai dasar. "Mau ngapain? Ayo sholat dulu. "

Bukannya mendengarkan Keela malah semakin cepat berjalan ke jendela mengintip sosok perempuan berbadan sedikit gempal, rambut dicat berwarna berwarna pirang. Serta daster merah berlengan pendek yang digunakan.

"Tuh! " Tangan Keela menunjuk Melva. "Ada yang nungguin mas. "

"Gembel dari mana itu? " Rahang Keela jatuh ke bawah. Wajah tanpa dosa membuat Keela tak percaya. "Tumbenan ada laki-laki matanya nggak jelalatan. "

"Udahlah yuk sholat, " Kini gantian Syakha menarik atasan mukena Keela bagian rendanya. Sontak kelakuan Syakha yang tiba-tiba tersebut Keela harus berjalan langkah mundur. Ia sedikit kesusahan. Maka dari itu dirinya berbalik menghadap ke depan. Berjalan di belakang suaminya.

------

15 menit sholat subuh Keela juga Syakha telah selesai. Karena Keela menyuruhnya untuk libur bekerja hari mau tidak mau Syakha harus menurut bukan. Sekarang keduanya tengah memasak bersama di dapur.

Melupakan seseorang yang sudah menunggu lama dari tadi. Keela dengan daster batik berlengan panjang juga hijab instan menutup rambutnya. Setelah menikah Keela ingin membiasakan diri dengan memakai hijab, bukan karena keinginan Syakha tapi karena keinginannya sendiri.

Syakha memakai celana trening hitam, kaos oblong abu-abu serta rambut yang di kucir ditengah karena sudah sedikit panjang. Agar tak menutupi mata.

Syakha memotong dadu wortel juga kentang. Keela menggoreng adonan perkedel yang sudah dibuatnya. Mereka sibuk dengan tugas masing-masing.

"Keela ini saya udah selesai motongnya. Terus diapain? "

Keela menoleh. "Cuci dulu setelah tirisin biar airnya hilang. Setelah itu mas duduk aja dulu. " Syakha melakukan apa yang dikatakan Keela.

MY DUDA: Your MONEY is MY MONEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang