Bonus kemarin!!
Beberapa paragraf dalam bab yang hilang, jadi dibaca baik-baik yaaa
Bukan bab yang di tulis baruHarap baca:⬇️
****
Kantor dinas pusat. Tempat dimana seorang pria berkepala tiga duduk dalam jejeran kursi untuk rapat. Wajahnya terlihat gusar memikirkan sesuatu. Entah apa yang mempengaruhi isi pikiran pria itu.
"Baik, rapat saya akhiri. Terimakasih untuk kalian semua. "
Banyak orang yang sudah keluar dari ruang rapat. Tersisa satu orang pria tadi. "Pak Evan tidak keluar? " Pria bernama Evan mengalihkan pandangan pada rekan kerjanya yang berdiri di pintu. "Sebentar lagi pak. "
'Drt drtt'
Getar ponsel dalam celana. Segara ia mengangkatnya.
"Halo, "
'Semua bukti sudah saya dapatkan, tuan. '
Mendengar balasan. Evan tersenyum puas, wajahnya lebih sumringah. "Simpan dengan aman. Sampai saatnya, akan kuambil bukti itu. "
'Baik, tuan. ' Panggilan diputuskan sepihak. Senyum miring tercetak jelas di bibir Evan. "Sudah siap hancur untuk kedua kalinya, Sabita. "
"Penderitaanmu belum habis, Sabita. Kau sudah membuat istri dan anakmu pergi. "
••••
Sabita duduk dengan kepala bertumpu pada lututnya. Tangisnya semakin tersedu-sedu. Sudah tiga hari tentang berita mengenai dirinya.
Bukan lagi tentang foto dirinya di club beredar. Tapi tentang kecelakaan antara dua mobil. Saat itu Sabita masih kelas sembilan SMP. Seharusnya dia belum diperbolehkan untuk menaiki mobil. Tapi karena keras kepalanya membuat ia mengalami ini. Orang tuanya jelas-jelas melarang Sabita mengemudikan mobil sendiri.
Di tikungan bukannya mengurangi kecepatan, justru Sabita menambah kecepatan.
Kecelakaan itu menyebabkan seorang ibu dan anak dari arah berlawanan meninggal di tempat. Dikarenakan jalanan yang sepi. Orang tua Sabita bisa menutup kasus tersebut dengan uang. Hingga kini kasus tersebut dinilai sebagai kecelakaan tunggal.
Kecelakaan itu sudah lama. Tapi.... Kenapa sekarang terkuak kembali. Dengan Sabita sebagai tersangka.
"Enggak! BUKAN GUE! "
"Gue nggak terlibat, kecelakaan itu tunggal." Lirih Sabita. Tampilannya kacau, mata sembab terlalu banyak menangis. Berita ini membuat mentalnya terguncang.
Dikeluarkannya dia dari agensi permodelan dan berita kecelakaan menyangkut Sabita juga resminya perceraian antara Syakha dengan dirinya. Sekarang Sabita benar-benar tidak memiliki hubungan dengan keluarga Bradipta lagi. Para netizen menyalahkannya, mencaci, menghina bahkan mengutuk Sabita. Hidupnya sudah hancur.
"Sekarang gimana? "
Isak tangis terus-menerus keluar dari bibir Sabita. Dirinya yang dulu selalu dipuja saat berjalan, hari-harinya penuh dengan ucapan kagum. Kini hanya ada makian terlontar untuknya.
___________
Terimakasih untuk kalian semuaa
Sampai jumpa di part manis-manis selanjutnya
SELAMAT BERBUKA🙏🏻🎆
Paypay.......
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DUDA: Your MONEY is MY MONEY
Literatura Feminina-SELESAI- Arsyakha Bradipta Dhanunendra duda kaya berumur 35 tahun, baru sehari menikah malah ditinggal selingkuh sang istri. Pernikahan yang dilandasi perjodohan. Membuat keduanya terpaksa menjalin hubungan. Kaya? Jelas Ganteng? Banget Idaman? Sem...