42. Kondangan Mantan

6K 193 4
                                    

Haii Haii haiii pa kabar?

Semoga baik🎀
.
.
.

Selamat membaca🧸

Sedih. Suram. Itu yang dirasakan Raffa. Menghadiri acara pernikahan mantannya sendiri. Semprotan minyak wangi harum memenuhi kamar.

Bau semerbak menyengat di indra penciuman. Raffa, lelaki itu menggunakan baju batik berlengan panjang. Rambut ditata rapi. Ditambah jam tangan melingkar di pergelangan tangan kiri. Celana jeans hitam untuk melengkapi penampilannya.

Sebelum pergi, Raffa menyempatkan mengambil sebungkus rokok sofa mini kamar. Memasukannya dalam saku baju.

"Gue udah ganteng, pasti Keela nyesel nggak mau balikan sama gue. " Ujarnya terlampau percaya diri.

Merasa penampilan sudah siap. Raffa melangkahkan kaki keluar kamar. Menutup pintu, saat berbalik ia dikejutkan dengan kehadiran bunda Karisma berpakaian rapi. "Anak bunda mau kemana? Ganteng banget. "

Bunda Karisma menelisik penampilan Raffa. "Harum lagi. "

"Mau kondangan ke pernikahan mantan. " Cetus Raffa. Bunda Karisma mendadak bingung. "Mantan kamu yang mana? "

Raffa melupakan satu itu. Mantannya banyak, jelas saja bundanya lupa. "Yang jualan bunga, bun. "

"Bunda sendiri mau kemana? "

"Bunda ada pasien di rumah sakit, nanti kamu pulang jangan malem-malem. "

Dengan malas Raffa menjawab sambil bergumam. Hei! Dia ini laki-laki, bukankah wajar jika pulang malam. Bukan anak kecil yang perlu diingat saat bermain.

••••

Suasana resepsi di rumah Syakha begitu meriah. Dekorasi berdominasi warna putih dan abu tampak cantik. Tamu yang hadir sebagian rekan kerja Renza, Syakha maupun Rendra.

Mereka memakai pakaian paling mahal mereka, ini hanya acara resepsi pernikahan. Bukan ajang pameran perhiasan. Dimana para perempuan tamu saling menunjukkan harga perhiasan mereka. Dan tamu laki-laki saling menunjukkan seberapa kayanya mereka.

"Eh itu, kalungnya harga berapa? Murah banget kelihatannya. "

"Oh nyonya, bagaimana kau tau kalung ini murah? Sedangkan kau sendiri tidak memilikinya. Apa karena kau tidak mampu membelinya? "

"Sombong sekali! "

Menjengkelkan. Telinga Keela rasanya panas. Jujur saja berdiri disini hampir satu jam membuat kakinya terasa sakit. "Mas ngundang berapa orang? Banyak banget! " Bisik Keela mendekatkan mulut di telinga Syakha.

Hembusan nafas Keela, membuat Syakha geli sekaligus merinding sesaat. "700 orang, sayang. "

Keela membolakan mata. Gila. Pantas saja banyak sekali. "Itu udah sekalian semuanya? Bukan temen mas aja kan? "

"Baru temen mas itu. Belum semuanya, ada yang gak bisa dateng juga. " Jawab santai Syakha.

Woah... Dirinya bahkan tidak memiliki teman sebanyak itu.

MY DUDA: Your MONEY is MY MONEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang