50. Puasa Pertama

3.7K 160 2
                                    

Terimakasih untuk semua dukungan kalian 🤍❤🧡💛💚💙💜🤎🖤

Aku lagi US jadi sibuk banget sekarang, maaf sebanyak-banyaknya🙏🙏🙏

****

Harum masakan pukul 3 pagi tercium dari arah dapur keluarga Bradipta. Fina dan Keela tampak begitu cekatan dengan alat masak mereka. Ramadhan tahun ini tidak lengkap. Pasalnya, Nesya... Anak tertua Rendra dan Fina masih disibukkan dengan bisnis yang ia kelola.

"Mah, Keela mau siapin nugget ayam ke meja makan dulu," Keela membawa sepiring nugget ayam yang sudah ia goreng.

Fina menoleh sebentar, "Iya. Sekalian bangunin suami kamu. " Keela mengangguk. Perempuan menaiki satu persatu anak tangga.

Tepat di depan pintu kamar, tanpa menyetujui ia langsung masuk begitu saja. Terlihat suaminya meringkuk dengan selimut melilit tubuh besarnya. Perlahan ia mendekat ke ranjang tempat tidur.

Tangannya terangkat mengelus surai hitam Syakha. Lelaki itu sedikit bergumam merasa tidurnya terganggu. Dia mengubah posisi tidurnya menjadi telentang.

"Mas... Bangun yuk, " Keela menepuk lengan Syakha pelan. Bukannya terbangun Syakha justru memeluk erat guling yang ada di sebelahnya.

"Mas, ayo bangun. Mau sahur nggak? " Syakha mengerjapkan mata pelan-pelan. Menyesuaikan cahaya terang lampu membuatnya silau. "Ngapain sih, pake sahur? " tanyanya kesal.

"Nggak puasa kamu? " seketika Syakha terlonjak kaget. Ia bangun dengan wajah linglung. "Loh?! Bukannya lusa? " seingatnya puasanya itu lusa. Bukan hari ini.

"Lah, terus kemarin ngapain teraweh kalo puasanya lusa, sayangku... "

"Cuci muka setelah itu turun, kita sahur bareng-bareng. "

Berjalan terseret seret. Syakha berpegangan pada dinding kamar guna menjaga keseimbangan badannya.

Keela melihat itu hanya mampu menggelengkan kepala.

••••

Sahur sudah selesai 10 menit lalu. Syakha mengelus perutnya tampak membuncit. Dia makan terlalu banyak.

"Sholat subuh dulu! " tegur Keela saat suaminya memejamkan mata. Dengan mata sayu Syakha memandang Keela. "Mas ngantuk, sayang. "

Syakha bergumam tidak jelas. Tangan dengan cepat memeluk perut Keela. Lelaki itu menenggelamkan wajahnya pada perut rata Keela. "Bangun, yuk, "

"Aku gak tidur! "

Selangkah dua langkah. Syakha berjalan sempoyongan. Ia memasuki kamar mandi. Terdengar suara gemericik air. Keela segera menyiapkan sajadah, sarung berserta peci hitam milik Syakha.

"Kamu udah wudhu? " Keela menggeleng, dirinya memang belum sempat wudhu. "Wudhu dulu gih, mas tungguin. "

Tak berselang lama. Keela kembali, wajahnya terlihat lebih bersinar terkena air wudhu. Sajadah miliknya sudah tertata di belakang sajadah suami.

Keduanya melaksanakan sholat subuh khusu' selesai salam, Syakha menghadap Keela. Menyodorkan tangan kanannya, senang hati Keela mencium punggung tangan Syakha.

MY DUDA: Your MONEY is MY MONEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang