18. Si Mantan Modus

5.6K 215 7
                                    

Hai👋 pa kabar?

Baik? Aku harap iya

••••happy reading••••

Masih di rumah panti. Syakha masih penasaran tentang masa lalu Keela. Matahari hampir tenggelam. Namun, Syakha tidak ada niatan untuk pergi sekalipun. Dirinya masih duduk tenang mendengar cerita dari bu Nindi.

"Saya memang bukan manusia yang taat pada Tuhan, bukan juga seorang imam yang baik. Tapi saya akan berusaha semampu saya agar pantas menyandingkan nama di samping nama Keela nantinya. "

Senyum Syakha tidak luntur. Dirinya sangat yakin bahwa ia pantas bersama Keela. "Deketin diri kamu sama Tuhan dulu. Minta dengan tulus. "

"Seorang kepala keluarga yang diidam-idamkan perempuan adalah laki-laki yang mampu membimbing dengan baik. Menurut kamu, kalo seorang Nahkoda itu gak bisa membawa kapalnya berlayar apa pantas disebut nahkoda? " Pertanyaan Bu Nindi di jawab spontan oleh Syakha.

"Jelas enggak. Di panggil seorang kapten saja itu sudah tidak pantas. " Jawab lugas Syakha.

"Nahkoda harus bisa membawa kapalnya berlayar. Laki-laki itu dianggap sebagai nahkoda di keluarganya. Perbaiki diri kamu, cukup do'akan Keela dari jauh. Jika kalian berjodoh dengan cara apapun Tuhan akan mempertemukan kalian. "

••••

Keela baru saja selesai melayani pembeli bunga terakhir. Jam dinding menunjukkan pukul delapan malam. Badannya sudah sangat lengket. Setelah pulang, mungkin dia akan langsung mandi dan makan.

"Gimana Keel? Capek gak? " Keela menoleh mendapati Nadya sedang duduk manis di belakangnya. "Jelas capek, banget malah. Kalo gak mau capek mending ngepet kalo gak, pelihara tuyul aja. "

"Boleh juga tuh sarannya. " Keela berdecak kesal. Menatap malas Nadya.

Rekan kerjanya ini memang benar-benar tidak bisa membedakan saran yang ataupun buruk. Walau, hanya bercanda. Tapi yang namanya Nadya itu suka tantangan. Bisa saja dia akan mencoba saat sedang sendiri.

"Emang bener-bener temen setan. "

Nadya tergelak dengar balasan Keela. "Berarti kamu juga setan dong. Secara garis besar, kamu tuh sumber ajaran sesat aku. "

'Brum brum'

"Eh buset, cakep banget itu moge. Enak pasti di bonceng waktu kena angin-angin. "

'Tuk'

"Awsh, sakit Keela. " Pukulan dari Keela walau kecil rasanya tidak main-main. Kepalanya bahkan berdenyut sedikit nyeri.

"Halu banget kakak. Tapi itu siapa ya? Tampilannya keren, kesan anak brandal. " Ujar Keela. Nadya setuju. Dilihat dari motor saja, itu harganya mampu membuat ginjal sedikit meringis.

Pemilik motor itu membuka helm rambut hitam legam miliknya berterbangan tertiup angin malam. Tato di lengan menambah karismanya.

Keela di buat terpana. 'Gak mantan gak tuh, duda. Seneng bener bikin iman anak gadis orang goyah. '

"Anjor! Keela, MasyaAllah ciptaan Tuhan indah bener dah. " Heboh Nadya. Keela menyipitkan mata, tatapan selidik mengarahkan pada Nadya. Merasa hawa di sampingnya tidak enak, Nadya menoleh. Alisnya terangkat satu, menandakan dirinya tidak paham dengan perubahan ekspresi Keela. "Paan? "

MY DUDA: Your MONEY is MY MONEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang