#1 Tabib Hantu

Part 341 - 345

“Mm hmm, Paviliunnya sangat besar dan juga sangat indah. Tapi, Kakak, meninggalkan tempat yang begitu besar untukku, bukankah akan sangat sia-sia jika aku tidak tinggal di sini?” Kediaman Feng dan Kediaman Guan sangat dekat, tidak ada banyak perbedaan tinggal di sini atau di sana. Akan sangat sia-sia jika dia tidak datang dan tinggal.

“Tidak masalah, toh hanya aku yang tinggal di sini, pergilah tidak masalah.” Dia melambaikan tangannya, tanpa menghiraukannya.

Mendengar ini, dia tertawa dan berkata, “Di masa depan ketika kamu bertemu orang di hatimu, dan kamu akan memiliki beberapa anak. Tidak hanya kamu sendiri saat itu.”

“Ha ha ha, itu akan lama sekali! Belum lagi, aku tidak punya pikiran seperti itu saat ini.” Dia terkekeh ketika dia meletakkan kedua tangannya di pinggulnya dan dia melihat rumahnya dengan bangga. “Aku selalu ingin membangun tempat yang menjadi milikku, Kediaman Guan yang ada Aku di dalamnya. Aku akhirnya memiliki rumah, ketika Aku menemukan orang tuaku suatu saat nanti, Aku dapat membawa mereka pulang.”

Feng Jiu menatapnya dan ketika dia melihat bahwa wajahnya memiliki kerinduan yang mendalam dan penuh dengan harapan, dia tidak bisa tidak berkata, “Kakak pasti akan menemukannya!” Itu adalah keinginannya dan satu hal yang paling ingin dia lakukan. Dia percaya bahwa selama dia memiliki keinginan yang teguh ini, tidak ada yang tidak bisa dilakukan!

Ini seperti bagaimana dia secara pribadi membangun rumah baru untuk dirinya sendiri, tidak ada yang membantunya dan dia telah mencapai segalanya sendiri, sambil mengandalkan kemauannya sendiri yang kuat!

Guan Xi Lin berdiri disana semua tersenyum. Tiba-tiba, dia memikirkan sesuatu dan buru-buru berkata kepadanya, “Oh ya, Jiu Kecil, aku masih perlu mencari Kakek untuk membahas beberapa hal tentang pindah dalam tiga hari kemudian, masih banyak hal dan urusan yang aku tidak tahu. . Siapa yang harus Aku undang untuk pindah dan lebih banyak lagi, Aku masih perlu mendiskusikan semua ini dengannya.”

“Ayo pergi! Kakek sekarang ada di Paviliun ayahku.” Dia tertawa dan pergi bersamanya saat mereka berjalan ke Paviliun ayahnya.

Dengan bantuan dari Tuan Tua, dia memiliki daftar tamu, di dalamnya terutama berbagai klan keluarga dan orang-orang berpengaruh. Ini perlu baginya untuk dikenali oleh semua kekuatan yang berbeda sehingga dia dapat membangun pijakan bagi dirinya sendiri untuk Klan Guan-nya sendiri. Itu untuk menyatakan bahwa mulai sekarang dan seterusnya, dia akan menjadi bagian dari Kota Yunyue dan menjadi salah satu dari mereka.

Bahkan jika ini hanya klan keluarga kecil, namun, dengan kekuatannya sendiri, tidak ada keraguan bahwa itu akan menjadi klan yang tidak bisa dianggap enteng!

Pada hari ini, Guan Xi Lin menyuruh anak buahnya mengirim undangan itu ke berbagai klan keluarga dan pasukan di kota untuk merayakannya bersamanya, pejabat itu pindah ke kediaman barunya dan akan ada jamuan makan yang disiapkan untuk mereka.

Bisa dikatakan kemudian ketika orang-orang yang menerima undangannya, reaksi mereka masing-masing berbeda. Masing-masing dari mereka memiliki pemikirannya sendiri, tetapi satu hal yang tidak berbeda adalah pasti, Setelah menerima undangan dari Guan Xi Lin, haruskah mereka hadir? Atau tidak?

Guan Xi Lin ini dapat dianggap sebagai orang yang cukup baik, sungguh luar biasa bagi seseorang yang begitu muda untuk dapat mendirikan klan miliknya sendiri. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhannya dalam satu tahun terakhir sangat luar biasa, oleh karena itu perkembangannya sangat dihargai.

Jika mereka bisa membangun hubungan baik dengannya, itu bisa menjadi panen yang bagus, hanya saja. Mereka semua tahu bahwa Guan Xi Lin adalah anak angkat Feng Xiao. Jika Feng Xiao telah mengirim undangan sebelum kejadian itu, mereka akan menerima undangan dalam sekejap dan mempersiapkan perayaan dengan besar. Namun, sekarang setelah semuanya berkembang ke tahap seperti itu, status Kediaman Feng juga telah berubah dan sekarang dalam situasi genting dengan berita Feng Xiao. Mereka benar-benar dalam dilema sekarang setelah menerima undangan ini dan masih khawatir karena mereka merusak otak mereka.