#1 Tabib Hantu

Part 481 - 485

“Itu memang Feng Xiao…”

“Dia sebenarnya baik-baik saja…”

“Dia naik ke tingkat Kaisar Bela Diri! Dia mencapainya di usia yang sangat muda! Bagaimana dia mencapainya?”

Tidak hanya semua orang diliputi keterkejutan, tetapi mereka juga tidak dapat mengatakan apa-apa karena keheranan mereka yang luar biasa. Beberapa Kultivator tidak dapat menembus Tingkat Master Agung Bela Diri seumur hidup mereka. Tuan klan Geng Kota Yunyue serta Tuan klan Feng mengolah seluruh hidup mereka tetapi hanya mencapai Tingkat Master Agung Bela Diri tahap awal. Mereka bahkan membutuhkan waktu lima puluh tahun. Sangat mungkin bahwa Tingkat Kaisar Bela Diri sangat sulit untuk mereka capai.

Tapi sekarang, Feng Xiao mencapai prestasi ini. Bukan saja dia tidak koma, tapi dia juga menjadi pangkat Kaisar Bela Diri pertama di Kerajaan Yaoguo! Kaisar Bela Diri yang berusia di bawah seratus tahun! Ini, ini sangat tak terduga …

"Mati?"

Feng Xiao mendengus keras dan mengguncang tombak di tangannya lagi. “Mati agar kau bisa menghancurkan Klan Fengku? Mati agar kau bisa menggertak putriku? Klan Feng kami telah menjaga Kerajaan Yaoguo selama beberapa generasi dan setia kepada keluarga Murong. Tapi, apa hasilnya? Kau melangkah lebih jauh untuk menyingkirkanku! Apa yang aku lakukan hingga kau membenciku sampai ingin membunuh?"

Dia menanyai Murong Bo dengan keras, setiap kalimatnya menembus. Xiao Feng memelototi Raja dengan ganas. “Aku tidak bersembunyi, dan tetap tunduk pada kekuatan Kerajaan, dan tidak memiliki keinginan untuk berdebat denganmu tentang hal penyeranganku. Tetapi Kau? Kau, Murong Bo, ingin putriku menjadi selir! Kau ingin merebut pasukan klan Feng ku, menarik penjaga Feng, dan menghancurkan klan Feng seratus tahun! Sekarang, jika Aku tidak melawanmu, bagaimana Aku bisa menghadapi leluhur klan Feng?"

“Murong Bo! Kekuatanmu hilang sekarang, takdirmu telah habis! Membunuhmu hanya akan mengotori tombakku. Bunuhlah dirimu sendiri! Aku berjanji. Kecuali kau, semua anak dan cucumu dari keluarga Murong tidak akan terluka selama mereka tidak menentang klan Feng ku!"

Mendengar kata-kata Feng Xiao, orang merasa bahwa kebajikan dan kebenaran masih ada di hati Feng Xiao. Jika ini orang lain, dia pasti akan membunuh anak dan cucu Murong Bo. Dia akan mencabut mereka untuk menghindari balas dendam mereka di masa depan.

Namun, Feng Xiao mungkin berpikir tentang persahabatan dengan generasi sebelumnya dari keluarga Murong. Ini adalah satu-satunya cara untuk membiarkan mereka pergi. Memang baik dan benar untuk melakukannya.

Mungkin dia benar-benar menyadari bahwa dia dikutuk. Saat ini, mata Murong Bo kosong. Dia melihat semua prajurit yang berlutut dan menghadap Kediaman Feng. Dia menyaksikan pasukan klan berdiri di dekatnya dan menyaksikan orang-orang biasa menunjuk ke arahnya dan membuat komentar.

Seolah-olah dia ditinggalkan sendirian di dunia. Dia merasa sangat kesepian dan sunyi, begitu sedih. Siapa yang harus disalahkan atas pengkhianatan itu?

Siapa yang harus disalahkan karena mengubur seluruh dinasti Murong?

"Hahahaha…. Inilah aku, Murong Bo. Aku salah di setiap langkah… ha ha ha ha…”

Tawa sedih sepertinya menghabiskan semua energi terakhirnya. Dia mengangkat kepalanya, memukul dadanya dan tertawa. Darah menyembur keluar dari mulutnya. Dia mundur dua langkah dan jatuh di atas kereta Kerajaan. Dia menghembuskan nafas terakhirnya sambil menatap langit tanpa ragu.

Sungguh tragis bahwa Raja dinasti Kerajaan jatuh bersama rakyatnya yang memberontak dan teman-temannya meninggalkannya.

Keheningan tiba-tiba turun. Semua orang menyaksikan Murong Bo menghembuskan napas terakhirnya dengan kedua mata masih terbuka, menatap ke langit. Pada saat ini, hati orang-orang sangat kompleks. Masing-masing dari mereka diam.