Keesokan harinya Leona menghabiskan waktunya untuk tidur dan bermalas-malasan.Bik Susi sudah menegurnya tapi Leona malah semakin malas untuk bergerak.
"Aku batu aku diam." begitulah katanya.
Leona bersandar di sofa dengan satu kakinya ditekuk dan satunya menjulang kelantai, Ia sudah mengupas satu baskom jeruk santang madu dan juga buah alpukat. Mereka hanya bisa meringis saat melihat nona mudanya memangku dua buah baskom besar berisi jeruk dan alpukat.
"Itu perutnya nona apa muat coba makan sebanyak itu?" tanya seorang pelayan sambil berbisik.
"Ususnya nona sampe kaki makanya muat," jawab Bik Susi santai.
Mereka kadang heran dengan Leona, makan banyak tapi tidak gemuk jangankan gemuk, tinggi aja nggak.
"Sayang!" Ayumi menghampiri Leona dan mencium pipi Leona.
"Kok udah pulang?" tanya Leona sambil terus memakan buahnya.
"Ini udah jam lima sore emang mama nggak boleh pulang?" tanya Ayumi kesal.
"Bukan gitu, biasanya juga mama pulangnya malem jam delapan ini kok tumbenan amat," jelas Leona yang membuat Ayumi semakin kesal.
"Pulang cepat salah, pulang lambat juga salah," gerutunya.
______
Leona sudah selesai mandi dan mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.Ia menuju walk-in closhet dan mengambil baju daster bunga-bunga.
"Sayaaaangg!! Anak mama yang paling cantik, imut baik hati dan gemesin!"
"Mama lain kali ketuk pintu dulu," tegur Leona.
Ayumi tertawa kikuk, bagaimana ia bisa lupa? Saking senangnya ini, "Mama belikan kamu baju baru, pakai yaa."
Leona menatap dress itu dengan tatapan tajam, serius? Ini?
"Nggak mau ah! Bajunya nggak ada tangan nggak suka," tolak Leona sambil melanjutkan langkahnya.
"Ayolaahhh ..., Pokoknya kamu pake! Ayo Mama pakein!" Ayumi menarik tangan Leona lembut dan membantu Leona memakai baju yang baru ia beli, Ayumi juga memoleskan makeup dan menata rambut Leona dengan sangat cantik.
Tiga puluh menit kemudian Ayumi tersenyum puas saat melihat maha karyanya, anaknya nampak berkali lipat lebih cantik memakai dress putih itu, ia nampak anggun dan mempesona."Emang kita mau keluar?" tanya Leona penasaran.
Ayumi sedikit tergagap, "Eng-nggak, hari ini temen mama mau Dateng dan mama mau pamerin kamu," kelit Ayumi yang langsung membuat Leona menepuk jidatnya.
"Astaga mama."
_____
Diruang tamu.
Albian, ketiga anaknya dan juga kedua orang tuanya sudah duduk dan mengobrol bersama Gibran dan orang tua Ayumi. Harris sibuk memakan camilan sambil menatap kearah tangga. Arcelio tengah bermain game bersama Liam diponselnya masing-masing.
Tak lama Ayumi turun dengan wajah berseri-seri, akhirnya setelah penantian panjang ia akan memiliki seorang menantu dan cucu.
"Leo mana? Kok nggak bareng?" tanya Gibran bingung melihat istrinya turun sendirian.
Ayumi duduk disampingnya, "Lagi di dalam siap-siap, biasa harus cek to the cok dulu," jawab Ayumi sambil tersenyum manis kearah suaminya itu.
"Aduhh ..., Aku udah nggak sabar mau lihat anakmu," ujar ibu Albian sambil menepuk paha Ayumi.
Tak lama dua orang pasangan lansia masuk dengan langkah tegas, mereka adalah kakek dan nenek Albian atau eyang dari ketiga anaknya."Selamat malam, Maaf kami terlambat," ujarnya.
Gibran lalu mempersilahkan mereka duduk dan memakan makanan yang dihidangkan oleh para maid.
"Coba panggil dulu, siapa tau dia malah tidur," titah nenek Leona.
"Mama, jaket Leo kemana, Ma?!" tanya Leona sambil berteriak keras yang membuat mereka semua menatap seorang gadis yang berjalan menuruni tangga dengan wajah masam.
"SAYAAAANGG!! Bajunya kenapa kamu lepas?!" tanya Ayumi kaget.
Bagaimana tidak? Saat ini Leona malah memakai celana jeans bolong-bolong andalannya, baju hitam tanpa lengan, dan topi hitam kesayangannya.
"Tahan sayangg, tarik nafaaass ..., Buang, tarik nafas ..., Buang."
Ayumi mengikuti instruksi Gibran, ia hampir pingsan melihat penampilan putrinya sekarang.
"Lah? Kenapa? Leo udah izin kemarin sama papa kalo mau balapan," ujar Leona sambil menatap mereka semua bingung.
"Astagfirullah, ginjalku berubah jadi paru-paru," kata Ayumi sambil menepuk jidatnya sendiri, ia sudah pasrah dan kehabisan kata-kata melihat Putri semata wayangnya itu.
Sedangkan Albian dan keluarganya menatap Leona dari atas kebawah tanpa berkedip.
"Leo sini sama nenek sayang."
"Leo mau pergi balapan dulu, udah ditunggu ini hadiahnya beuh mantap!" sahut Leona sambil memberikan ibu jarinya.
"Mau kesini atau Joni kakek jual?" ancam kakeknya.
"Ahh, Nggak asik mainnya ancaman, padahal kemarin kakek abis pecahin vas bunga kesayangan nenek nggak Leo ancam ," balas Leona sambil berjalan mendekati kakeknya.
"Owh, jadi ini biang keroknya," ujar neneknya sambil menjewer telinga sang kakek dengan gemas.
______
Leona duduk dengan wajah masam, ia mengambil camilan tersebut dan memakannya dengan lahap."Jadi langsung saja, kedatangan kami untuk melamar putri anda."
Uhuk!
"Astagfirullah nak, minum sayang minum." Ayumi memberikan segelas air putih kepada Leona dan langsung ditenggaknya sampai habis tak bersisa.
Glup..
Glup..
"Kok gitu?!" tanya Leona ngegas.
"Ya gitu emang gimana?" Ayah Albian balik bertanya.
"Nggak bisa dong! Kan saya nolak dari jauh-jauh hari masa tiba-tiba ngelamar? Nggak! Nggak mau!" Leona tetep kekeuh pada pendiriannya yang menolak menikahi Albian.
"Apa yang kurang dari Albian sayang?" tanya ibu Albian.
"Kurang ganteng, kurang senyum, kurang manis, kurang mampu membuat Leo jatuh cinta," jawab Leona yang membuat mereka semua tercengang.
"Bibi jangan mau angkat saya jadi menantu, saya pemalas, suka tidur, nggak bisa masak, nggak bisa beres-beres," sambung Leona.
"Kan ada maid," sahut nenek Albian.
Leona mendengus kesal, "Tapi Nek! Saya itu kalo jadi ibu tiri jahat loh, nanti cicit nenek nggak saya kasih makan, nggak kasih duit jajan emang nenek tega?"
"Hallis bisa ndak jajan."
"Suutt ..., Diem dulu bocil! Kompromi dikit dong, gue lagi berusaha biar nggak jadi emak lu ini." Leona meletakkan telunjuknya di bibir sambil melotot kearah Harris yang tengah senyam-senyum.
"Mereka punya uang sendiri, nggak perlu kamu kasih jajan," ujar Albian.
"Nggak! Pokoknya nggak! Leo udah punya pacar kok!"
"Pacarmu kan nge-gay."
"MAMA!!"
Bersambung ⚠️
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Mother [REVISI]
Humor"Semangat buat pelkosa daddy, mama galak!" "Anjing si bocil!" _______ DICARI! Laki-laki tampan, nan macho, kekar tegap berisi burungnya gede buat anak gadis saya Syarat dan ketentuan; Sabar ( Soalnya anak saya jelmaan setan), Banyak duit dan Royal...